Tuesday, February 24, 2015

[Buku Pilihan Admin] Aku Mencintaimu

Irhayati Harun

   Ayo, siapa yang belum menikah dan pingin menikah? Menikah itu memang nikmat, karena bisa berhubungan secara halal dengan pasangan kekasih. Tapi, kenapa ya mempertahankan pernikahan tak semudah menikahnya? Banyak pasangan muda sampai tua yang menyerah dan memilih bercerai dengan berbagai alasan. Itu mengapa, menikah pun membutuhkan ilmu, salah satunya dengan membaca buku-buku tentang pernikahan. Kali ini, Bundamin mewawancarai Bunda Irhayati Harun, penulis buku yang banyak menulis buku-buku tentang pernikahan. Buku terbarunya adalah "Aku Mencintaimu." 


     Dari judulnya saja sudah terasa romantisnya nih. Buku Aku Mencintaimu adalah buku nonfiksi islami bertema pernikahan. Di dalam buku ini, Bunda Ir menjabarkan tips-tips merawat pernikahan agar awet, sakinah, mawaddah, warrahmah, dan berkah. Buku ini cocok dibaca oleh kamu yang akan menikah, baru menikah, dan sudah menikah. Bagi yang penasaran dengan bukunya, langsung serbu toko buku atau pesan langsung ke Mbak Ir, siapa tahu dapat diskon ^_^ 

1.      Buku Aku Mencintaimu adalah buku panduan pernikahan. Sudah berapa buku bertema pernikahan yang Mbak Ir tulis? Mengapa Mbak Ir suka menulis buku bertema pernikahan?
Jawab : Alhamdulillah sudah empat buku pernikahan yang saya tulis yaitu surat cinta untuk suamiku, aku mencintaimu, kesalahan dan larangan dalam pernikahan yang lagi proses terbit di gramedia dan mau nikah? sekolah dulu yuk yang baru selesai dan sedang diajukan ke penerbitJ  Saya senang menulis tema pernikahan karena bagi saya sebuah pernikahan itu adalah sebuah hubungan yang unik  sekaligus kompleks, dimana terdapat banyak hal yang menarik untuk digali. Selain karena miris melihat banyaknya pasutri yang begitu gampangnya memutuskan untuk bercerai padahal tadinya menikah karena cinta. Belum lagi anak anak yang menjadi korban perceraian. Mengapa banyak yang tak memikirkan dampaknya. Hal inilah yang sering mengusik benak saya hingga ide-ide tak pernah habis di kepala menyingkap hal hal apa saja yang berhubungan dengan hubungan dua manusia yaitu pria dan wanita yang sudah menikah. Padahal menurut saya sebuah pernikahan yang langgeng itu adalah sebuah investasi bagi kebahagiaan, kesehatan, rejeki dan pahala. Bila harmonis dan bahagia pernikahan kita, maka dengan mudah rejeki, kesehatan dan pahala akan datang. Coba kalau pernikahan malah membuat stress karena prasangka dan konflik yang tak berkesudahan? otomatis kesehatan terganggu, rejeki makin jauh apalagi pahala. Oh ya, saya juga lagi mencoba menulis tema pentingnya investasi cinta dalam pernikahan. Moga ada penerbit yang melirik hehehehe…

2.      Berapa lama Mbak Ir menulis buku ini?
Jawab : Mungkin karena saya suka menulis tema ini, maka tak butuh waktu lama yaitu tak sampai sebulan. Ditambah lagi sebelum menulis, saya sudah suka melahap buku buku tema pernikahan, mengikuti seminar pernikahan, dan rajin mengamati serta merenungi hubungan pernikahan yang saya lihat dan dengar. Baik dari sekitar, status fb, televisi, bacaan-bacaan, bahkan lewat radio. Ditambah teman teman yang suka curhat. Jadi begitu diacc penerbit, semuanya sudah terkumpul di kepala.

3.      Dari mana Mbak Ir mendapatkan inspirasi untuk menulis buku ini?
Jawab : Inspirasi menulis buku ini selain saya dapatkan dari yang saya sebutkan di atas, juga saat mengikuti seminar bertema mendidik dengan hati. Saya pikir, dalam pernikahan juga penting mencintai dengan hati. Jadi tak hanya dalam mendidik anak yang penting menggunakan hati. Sejatinya hubungan antara orang tua dan anak, suami dan istri, bahkan hubungan kasih sayang lainnya seperti persahabatan dsb tentu menggunakan hati agar bisa menyentuh orang yang kita sayangi dengan hati. Meskipun judul awalnya mencintai dengan hati diganti penerbit dengan aku mencintaimu. Tapi tema besar buku ini mulanya tentang loving with heart.

4.      Siapa penulis buku nonfiksi pernikahan yang menjadi referensi Mbak Ir?
Jawab : Nunik noveldy yang menulis buku menikah untuk bahagia. Beliau juga seorang konselor pernikahan. Lalu Cahyadi takariawan yang juga seorang konselor pernikahan. Kemudian buku buku terjemahan dari luar tema pernikahan, ditambah buku buku lokal.

5.      Mbak Ir kan juga menulis novel fiksi. Lebih mudah mana, menulis fiksi atau nonfiksi? Mengapa?
Jawab : Menurut saya keduanya sama sama memiliki kemudahan dan kesulitan. Hanya saja dalam menulis fiksi lebih sulit. Butuh waktu lebih lama karena harus memikirkan bagaimana cara membangun konflik yang menarik, selain butuh konsentrasi yang lebih tinggi untuk membangun imaginasi. Jadi lebih lama selesainya. Makanya novel fiksi saya masih sedikit. Beda dengan cerpen yang halamannya lebih sedikit. Meskipun awalnya menulis saya memulainya dari menulis cerpen fiksi yang dimuat di beberapa majalah dan koran.

6.      Berapa lama proses penerbitan buku ini?
Jawab : Alhamdulillah tidak termasuk lama dibandingkan buku saya yang lain alias paling cepat. Tiga bulan outline saya di acc, lalu sebulan diselesaikan dan dua bulan kemudian terbit.

7.      Apa pesan yang ingin Mbak Ir sampaikan kepada pembaca buku ini?
Jawab : Gunakanlah hati yang tulus dan murni dalam melihat pasangan kita, baik itu harapan-harapannya, masalah yang dia hadapi, dsb karena hanya hati yang bisa merasakan apa yang tengah terjadi dengan pasangan kita. Sementara akal digunakan hanya untuk mencari solusinya saja. Jadi perlu keseimbangan antara hati dan akal dalam melihat masalah. Untuk itulah penting menjaga hati dari penyakit hingga tak mudah muncul prasangka, dendam, amarah dan benci saat melihat kekurangan pasangan.

8.      Menurut Mbak Ir, pernikahan yang ideal itu seperti apa?
Jawab : Pernikahan yang di dalamnnya ada usaha dan kemauan yang keras dari pasutri untuk terus bertumbuh karena yang namanya pernikahan itu ibarat pohon yang butuh waktu dan proses untuk bisa terus hidup. Jadi menurut saya bila salah satu atau keduanya tidak mau berproses untuk terus bertumbuh lewat adaptasi tiada henti, maka pernikahan akan sulit berjalan secara ideal.

9.      Bagaimana Mbak Ir mengumpulkan survey mengenai suatu pertanyaan yang ada di dalam buku ini?
Jawab : Melempar pertanyaan di jejaring social lalu komentar atau jawabannya saya kumpulkan dan simpulkan. Selain itu dengan mengadakan lomba menulis tema yang saya inginkan dengan imbalan hadiah bagi tulisan yang inspiratif dan menarik untuk dimasukkan ke dalam buku saya. Seperti yang terdapat dalam buku ini yaitu lomba menuliskan harapannya buat pasangan dan kegiatan sederhana yang menyentuh. bersama pasangan. Ditambah curhatan teman yang saya tulis ulang atas persetujuan yang curhat. Yang paling seru itu saat mereka ingin harapannya dikirimkan ke pasangannya. Lalu saya tanyakan reaksi pasangannya saat menerima surat harapan yang saya kirim atas namanya. Ternyata seru dan menarik mengetahui reaksi pasangan mereka. Ini sebuah pengalaman yang berharga dan bernilai bagi saya selama menulis tema pernikahan yaitu dipercaya untuk menuliskan dan mengirimkan harapan pasutri. Cuma kalo banyak, berat diongkos hehehehe.

10.  Apa pesan-pesan Mbak Ir untuk calon penulis yang ingin menulis buku nonfiksi?
Jawab : Pesan saya sebelum menulis, kumpulkan dulu data sebanyak banyaknya. baik lewat buku buku, survey, kalau perlu ikiut seminar yang kompenten dan diisi oleh pakarnya. Lalu lakukan riset secara mendalam dan tidak setengah setengah hingga dikuasai benar. Setelah itu dilakukan, maka akan lebih mudah dan lancar menyelesaikan naskah nonfiksi. Bahkan akan muncul dengan sendirinya perspektif baru dalam pikiran kita yang membuat naskah kita semakin berisi, orisinil dan menarik. Jadi gak hanya sekedar menulis ulang data yang ada. Tentu saja lewat pemahaman dan perenungan dari semua bahan yang kita dapatkan. Wasssalam dan terima kasih buat admin yang sudah memilih buku saya J Moga sukses buat teman teman semua yang tengah berjuang menuliskan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Bukan materi atau kesuksesan yang kita cari, namun pahala dari Yang Kuasalah yang akan kita terima. Selamat berjuang ganbatte!
 
Wah, terima kasih banyak atas jawaban-jawabannya yang mengandung banyak ilmu nih, Mbak Ir. Buat kamu yang mau tanya lebih banyak lagi, langsung saja berteman dengan Irhayati Harun di facebooknya: Irhayati Harun.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)