Thursday, April 16, 2015

Menjadi Jomblo Bukan Akhir Dunia



Menjadi jomblo atau tanpa pasangan dalam era media sosial dewasa ini kerap menjadi bahan olok-olok. Jomblo seperti sebuah status yang memilukan dan tidak bisa melihat keindahan dunia hanya karena tidak punya pasangan. Padahal kesendirian juga bukan sebuah aib. Tanpa pasangan bukan alasan untuk terus merutuki keadaan, bukankah matahari juga sendiri dan dia tetap bersinar?

       Sebuah buku yang berjudul Jomblo Prinsip atau Nasib memuat kisah-kisah tentang jomblo. Kisah dalam buku ini terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama berjudul ‘Ya Jomblo Ya Nasib’ yang memuat 6 kisah para jomblo yang gagal menjalin asmara. Melewati luka dan sakitnya hati saat harus mengalami yang namanya patah hati. Namun, dibalik kekecewaan dan kemarahan mereka mencoba mengambil hikmah yang terjadi dalam kehidupan.

Seperti cerita yang dituturkan dengan manis oleh Shabrina WS, tentang Seruni yang tinggal di pedesaan. Di kampung tempat Seruni tinggal di tahun itu, jatuh cinta tak jauh dari orang-orang di sekitar. Menikah dengan tetangga sendiri adalah hal biasa. Maka dalam satu desa itu memang satu sama lain terkait hubungan keluarga.

Tuesday, April 14, 2015

[Author of The Month] Afin Yulia

AotM a.k.a Author of The Month datang lagi. Kali ini kita kepo-in Mbak Afin Yulia yang baru saja menelorkan novel gokil. Yuk, simak bincang-bincang kita dengan Mbak Afin.

Assalamualaikum… Halo, Mpok Afin. Kita langsung ke pertanyaannya aja ya.
Apa Mbak Afin punya darah betawi? Jyaah… SARA ya nanya suku duluan :p
Jawab : Aiih, enggak mbak. Saya terbawa suasana, hahaha. Beberapa temen kalo komunikasi kan suka pake bahasa betawi, nah saya jadi terikut dah.

Kalau begitu, sekarang Mbak Afin tinggal di mana?
Jawab : Banyuwangi, asli. Tepatnya di Kecamatan Genteng hahaha kaya nama atap ya

Kapan Mbak Afin pertama kali mengenal dunia menulis?
Jawab : Suka nulis dari kecil. Tapi buat kebutuhan sendiri. Paling hanya temen deket saja yang tahu.

Thursday, April 2, 2015

Seru-Seruan di Launching Novel Cinta di Tanah Haram



BAW-ers di acara launching "Cinta di Tanah Haram"
 Reportase: Wawat Smart

            Matahari yang menyengat sepertinya masih betah nangkring di kota jakarta. Membuat suasana siang ini terasa panas sekali. Tetapi sebuah pesan dari Ibu kepala sekolah BAW di facebook, mengingatkanku untuk bergegas sekarang juga.