Linda Satibi |
Jawab : Saya mungkin bisa
dibilang terlambat, baru memulai menulis pada penghujung 2010, saat usia sudah
di atas 35 (batas usia pendaftaran PNS.. hihi.. apa hubungannya?). Kalau
teman-teman penulis yang lain, sudah gemar menulis sejak kecil, maka saya kecil
adalah penggila baca tapi tak tebersit sedikit pun keinginan untuk menulis.
Teman-teman saya banyak yang kaget juga, tiba-tiba saya sekarang menjadi
penulis, karena dulu tidak nampak tanda-tandanya..:-)
Apa rencana atau mimpi Anda dalam dunia
menulis ke depannya?
Jawab : Mimpinya ingin
menulis novel segmen dewasa, yang memuat nilai-nilai dakwah. Maksudnya jelas
memiliki pesan-pesan kebaikan. Bila ada penulis lain yang beranggapan bahwa
menulis ya menulis, jangan memikirkan pesan, maka saya menghormati pendapat itu
tapi tidak mengamininya.
Dalam dunia menulis, siapa penulis favorit
Anda?
Jawab : Sulit menyebut satu
nama, ya.. karena lumayan banyak. Mereka memiliki keistimewaan masing-masing
yang saya suka. Tapi kebanyakan sih penulis lokal, semisal Tasaro, Tere Liye,
Gola Gong, Helvy Tiana Rosa, Ifa avianty, dll. Bacaan buku luar saya masih
minim, paling Sidney Sheldon, Agatha Christie, Dan Brown, dan beberapa lainnya.
Oh ya, temen-temen BAW juga saya suka, Shabrina Ws, Riawani Elyta, Leyla Hana,
Arul Chandrana, dll.
Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak
bisa dipisahkan.Dalam sebulan Anda membaca berapa buku?
Jawab :Tergantung tingkat
ke-rempong-an pada bulan itu, ya.. hehe.. Tapi mungkin bisa dirata-ratakan
sekitar 3-4 buku. Untuk novel-novel yang nggak berat, dalam hitungan sekitar 4
jam bisa tamat, tapi semacam Max Havelaar sudah berhari-hari masih belum kelar
juga.. :D
Apa genre buku kesukaan Anda?
Jawab : Saya penyuka
segala. Tapi lebih suka fiksi, walau tidak menolak nonfiksi.Dan untuk fiksi,
saya suka romance, biografi yang difiksikan, thriller, fantasi.
Dari sekian banyak buku yang Anda baca, buku
apa yang paling berkesan?
Jawab :Lagi-lagi ini sulit
untuk menyebut satu judul. Saya suka galaksi Kinanthi-nya Tasaro, My Avilla-nya
Ifa Avianty, Tetralogi Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata, Trilogi Negeri 5
Menara-nya A.Fuadi, dan beberapa lainnya.
Dalam beberapa
antologi yang ditulis Anda, tentu Anda menceritakan kisah nyata.Bagaimana
caranya tidak merasa bersalah pada orang yang kita jadikan bahan tulisan apalagi
kalau tokohnya jadi terkesan mendapat peran antagonis?
Jawab :Seingat saya, belum ada orang yang jadi bahan tulisan saya
mendapat peran antagonis. Kalaupun ada, semisal dalam antologi Gado-Gado
Poligami, tokoh antagonisnya yaitu suami teman saya yang berpoligami tapi tidak
adil, ya mau gimana lagi, memang temanya poligami. Tapi yang menjadi sentral
kan bukan pelaku poligami (suami), tapi teman saya (yang istrinya) yang menjadi
korban.
Anda juga dikenal
sering menulis resensi. Bagaimana trik detil cara bikin resensi , dan seberapa
banyak pengaruhnya bikin resensi itu untuk jadi bahan bakar bikin novel atau
buku?
Jawab : Saya belum mahir menulis resensi. Hanya karena mungkin
peresensi itu termasuk jarang (dibanding penulis yang jumlahnya seabrek-abrek),
jadi saya sering disebut-sebut sebagai peresensi.Triknya sih saya ramu dari
berbagai info para peresensi senior.Jadi resensi ala saya, awalnya pengantar
berupa kalimat pembuka yang berkaitan dengan isi global buku.Lalu masuk ke
sinopsis singkat, tanpa menyiratkan ending supaya nggak spoiler.Kemudian mulai
membahas unsur intrinsik yang menonjol dan berkesan, sekaligus yang kurang
sreg, jadi selain memuji disertai dengan kritik dan masukan, bila ada.Terakhir,
kalimat penutup biasanya tentang pesan moral buku tersebut.
Seberapa besar pengaruh bikin resensi terhadap penulisan buku sendiri, saya pikir cukup besar juga. Setidaknya memotivasi supaya bisa bikin buku yang baik, agar nanti kalau buku kita diresensi orang, nggak dijelek-jelekin banget..hehe..
Seberapa besar pengaruh bikin resensi terhadap penulisan buku sendiri, saya pikir cukup besar juga. Setidaknya memotivasi supaya bisa bikin buku yang baik, agar nanti kalau buku kita diresensi orang, nggak dijelek-jelekin banget..hehe..
Apakah menulis resensi
harus ada pertanyaan akan alur cerita yang bikin pembaca penasaran. Misalnya,
apakah membuat resensi buku yang isinya mengundang pembaca untuk penasaran baca
kelanjutan cerita seperti apa?
Jawab :Tergantung media yang dituju dan juga selera pribadi :-) Ada media yang mengharamkan
pertanyaan-pertanyaan semacam itu, mungkin terkesan cerewet kali, ya..
Dulu, saya suka juga pakai pertanyaan-pertanyaan semacam itu, tapi sekarang nggak lagi. Saya pikir bisa digunakan kalimat yang memancing rasa penasaran pembaca, tanpa kalimat tanya.
Dulu, saya suka juga pakai pertanyaan-pertanyaan semacam itu, tapi sekarang nggak lagi. Saya pikir bisa digunakan kalimat yang memancing rasa penasaran pembaca, tanpa kalimat tanya.
Apa bedanya resensi
dengan merangkum isi cerita?
Jawab :Kalau merangkum lebih sederhana, ya.. hanya memeras isi menjadi
singkat tanpa menghilangkan esensi utama cerita. Sedangkan meresensi, selain
menampilkan isi cerita secara singkat (tapi ingat ya, tanpa spoiler), juga
menimbang isi buku secara keseluruhan, bisa dimulai dari cover, layout, dan
tentu unsur-unsur intrinsiknya, hingga kalau ada, apa peranan buku tersebut
dalam masyarakat.
Kalau disuruh memilih,
pilih nulis resensi atau nulis novel?
Jawab :Pertanyaan sulit nih.. maunya tetep nulis dua-duanya.
Masing-masing ada keasyikannya sendiri.
Sekarang tentang novel
baru Anda.Bisa ceritakan sinopsis singkat tentang novel anak tersebut?
Jawab :Ini cerita tentang dua anak kota yang berlibur di desa kakeknya.
Selama masa liburan, mereka menemukan pengalaman mengasyikkan bersama kakek,
nenek, om, tante, sepupu, dan orang-orang di desa, serta di dalamnya senantiasa
ada pembicaraan yang berkaitan dengan riwayat Nabi Muhammad.
Aku Sayang Nabi Muhammad. Novel anak dari Linda Satibi |
Apa proses kreatif di
balik novel anak tersebut?
Jawab :Idenya berangkat dari keprihatinan saya melihat anak-anak
sekarang yang minim pengetahuannya tentang Nabi Muhammad. Paling mereka hanya
tahu siapa orangtua dan tanggal kelahiranNabinya.Saya lalu mencoba membuat
cerita sederhana tapi menarik, dan di dalamnya disisipi kisah Rasulullah.Jadi
anak-anak seperti tidak sedang membaca buku riwayat nabi.Harapannya agar mereka
merasa senang mengikuti kisah rasul melalui cerita yang dekat dengan
kesehariannya.
Dalam penulisan cerita ini, saya mendapat arahan dari mentor saya di kelas menulis online, yaitu Mbak Ary Nilandari. Saya sungguh berterima kasih kepada beliau atas kesediaannya membagi waktu untuk transfer ilmu kepenulisan cerita anak.
Bagaimana caranya
menentukan ending dalam sebuah cerita?
Jawab :Saya lebih suka ending terbuka. Tapi tidak menutup hati juga
sih, untuk yang sebaliknya. Kalau saya, biasanya sebelum menulis, sudah tahu
akan bagaimana endingnya, dan saya patuh pada niat semula itu.
Pilih mana ; menulis
buku yang selesai dalam waktu singkat (kurang setahun) atau waktu yang lama?
Jawab : Saya kira tergantung bagaimana buku tersebut. Jika butuh riset
dan referensi yang banyak serta detil, tentu akan memberi kepuasan tersendiri
saat selengkap-lengkapnya dapat memenuhi kebutuhan tersebut, meski ditempuh
dalam waktu yang lama. Sedangkan untuk buku yang tidak terlalu butuh banyak
referensi dan riset, tentu tidak ada alasan untuk berlama-lama.. :-)
Apa tips agar bisa
konsisten menulis satu draf novel?
Jawab :Malu nih, jawab pertanyaan ini.. karena draft novel dewasa saya
masih saja terbengkalai. Tapi ketika menulis novel anak, bisa selesai kurang
lebih sebulan.Sepertinya memang ada yang harus mencereweti dan menjadikannya
sebagai motivasi.Novel anak saya, selalu ditanyakan terus oleh putri saya, jadi
saya malu, kalau terus-terusan bilang belum.Dan saya juga jadi termotivasi
untuk mempersembahkan cerita yang bagus buat anak saya, juga buat anak-anak
lainnya.
Banyak para penulis
yang suka berhenti menulis di tengah jalan, entah karena cerita berubah atau
tidak focus.Jika Anda mengalami masalah itu, bagaimana Anda mengatasinya?
Jawab :Duh, malu
kuadrat nih.. karena saya belum berhasil mengatasinya untuk kasus novel dewasa
saya. Tapi refreshing membaca novel-novel ringan, terbukti membantu
mengembalikan semangat.Dan yang tak kalah penting, komunikasi intens dengan
teman-teman di komunitas penulis, dalam hal saya adalah BAW.Dorongan semangat
dari teman-teman, dan melihat prestasi-prestasi serta buku-buku dan karya-karya
di media milik mereka, bisa menjadi suntikan penyemangat juga.
Bagaimana bikin novel
anak yg bahasanya tetep anak-anak?
Jawab :Kebetulan dunia saya dekat dengan anak-anak. Saya berkhidmat di
dunia pendidikan anak-anak selama lebih dari 10 tahun. Saya berusaha memahami
gaya bicara mereka. Selain itu banyak mempelajari novel-novel anak yang ditulis
oleh para suhu, penulis cerita anak yang sudah senior.Yang jelas, untuk
anak-anak, kalimatnya jangan panjang-panjang.Sederhana tapi harus mampu memikat
mereka.
Lebih suka menulis
cerita anak atau meresensi? Mengapa?
Jawab :Suka dua-duanya sih. Menulis cerita anak itu asyik karena saya
cinta anak-anak, dan ingin menemani mereka dengan cerita-cerita yang
baik.Sedangkan meresensi, asyik juga, karena bisa mengajak pembaca untuk
mengetahui kebaikan buku tersebut, dan berusaha memberi masukan kepada
penulisnya untuk hal-hal yang masih terasa kurang enak.Penulis suka toh,
dikritisi tulisannya? Yang penting cara mengkritisinya santun. Dan enaknya
meresensi juga, koleksi buku saya terus bertambah karena dihadiahi terus sama
penerbit yang bukunya saya resensi.. :-)
Anda sudah lama jadi
guru mengapa memilih menulis resensi, cerita anak dibanding buku
pelajaran?Apakah ada keinginan menulis buku pendidikan?
Jawab :Sejujurnya nggak kepikir nulis buku pelajaran.. hehe.. karena
kalau nulis buku pelajaran kan sudah baku, ya.. jadi ruang imajinasinya sempit..
:-)
Kalau nulis buku pendidikan serupa buku motivasi buat remaja, kepingin juga.Sudah coba-coba bikin draftnya, tapi masih belum sempat dieksekusi.
Kalau nulis buku pendidikan serupa buku motivasi buat remaja, kepingin juga.Sudah coba-coba bikin draftnya, tapi masih belum sempat dieksekusi.
Biasanya kapan waktu
buat menulis di sela kegiatan Anda? Lebih suka menulis siang atau malam hari?
Jawab :Pada dasarnya sih asal pas luang dan suasana tenang, saya suka.
Tapi kalau siang, kondisi kayak gitu tuh jarang didapet, beda kalau malam. Jadi
ya, cenderung lebih suka menulis saat malam.
Bagaimana caranya Anda
meluangkan waktu buat menulis diantara seabrek kegiatan Anda?
Jawab :Kalau ngikutin capek ya rasanya nggak ada waktu luang. Tapi
biasanya kalau udah dimulai nulis, jadi ilang capeknya..JDan itu biasanya malam atau dinihari. Yang
penting, niat yang kuat, insyaAllah kalau hati sudah bergerak maka badan akan
mengikuti.
Terakhir apa pesan
buat para pembaca blog BaW?
Jawab :Buat temen-temen yang ‘senasib’ seperti saya, dulunya nggak suka
nulis, jangan pesimis dulu. Menulis itu bisa terasah karena dilatih terus
menerus.Yang penting, konsisten menulis setiap hari, entah di blog atau
disimpan dulu di tabungan naskah pribadi. Lalu, banyak membaca dan jangan malu
bertanya sama para senior. Jangan lupa juga, niat menulis itu untuk apa. Meski
masing-masing orang akan berbeda, tapi yang pasti kalau saya, inginnya untuk menambah amal baik.. :-)
Demikian bincang-bincang kita dengan Mbak Linda Satibi. Buat teman-teman yang penasaran dengan karya penulis yang satu ini, ada satu buku gratis untuk satu pemenang karya mbak Linda Satibi yang berjudul Aku Sayang Nabi Muhammad. Syaratnya mudah banget :
- Follow blog ini.
- Follow twitter @BAWCommunity
- Tweet kalimat ini "Saya mau buku #AkuSayangNabiMuhammad karya @LindaSatibi dari @BAWCommunity". Jangan lupa di twit kamu tetap sertakan link postingan wawancara ini juga bagikan link postingan ini di facebook.
- Komen di kolom komentar postingan ini berupa: nama dan akun twitter.
- Ditunggu sampai tanggal 29 Agustus 2014
- Ikuti terus program Author of The Month berikutnya dan dapatkan buku-buku dari para penulis BAW.
mba linda kereeen....barokumullah...moga terus semangat melahirkan karya-karya yang bermanfaat ...
ReplyDeletepenasaran sama kerangka masuk materinya buku ini ^___^
ReplyDeleteSelamat ya, Mba Linda. Penasaran sama buku ini. :)
ReplyDeleteIkutan kuisnya ya, mba.
DeleteNama : Ila Rizky
Akun twitter : @ila_rizky
Link : https://twitter.com/ila_rizky/status/498669774407479296
Rima Ria Lestari
ReplyDelete@rima_ria
(https://twitter.com/rima_ria/status/498680379188867073)
Selamat ya Mba Linda, Semoga bukunya dapat menjadi penyejuk hati anak2 Indonesia :)
ReplyDeleteNama : Desi Namora
Akun twitter : @namoradesi
selamat ya mba linda pengen juga bukunya siapa tahu dapet grentongan hihi.
ReplyDeleteini ikhtiarku dapetin bukunya mba linda....ikutin kuisnya ah
nama : Ika Candra
Akun Twitter :https://twitter.com/naymahaq/status/498725718004465664
barokallah dengan buku barunya ya, Mbk.
ReplyDeleteSelamat ya Mbak Linda, Sudah ngeluarin buku barunya. semoga bukunya bisa melejit dan disukai anak-anak seantero indonesia. aminnn :)
ReplyDeleteNama : Nazaruddin ikhsan
Akun twitter : @dubidam11
link : https://twitter.com/dubidam11/status/498751798035771392
Selamat utk mbak Linda Satibi. Semoga semangatnya ikut menulari writter wannabe macam saya :) Btw saya ikutan ya mbak, bismillah semoga menang. Penasaran sama bukunya mbak Linda.
ReplyDeleteNama : Andriani W.
Akun twitter : WuryAndrea
Selamat yaa mbak Linda..btw saya ikutan
ReplyDeleteNama: Khairiah
Twitter:@HarieKhairiah
Bunda akhirnya melahirkan karya, selamat bunda semoga selalu menebar manfaat
ReplyDeleteNama ; Nyi Penengah Dewanti
Twitter : @NyiPeDe
makasiii temen2 semua..
ReplyDeletemohon doanya yaa.. smoga buku sy menuai kebaikan yg banyak..
yuk, semangaat menulis.. :)
Selamat ya bunda :)
ReplyDeleteNama: Ade Delina Putri
Twitter: @adedelinaputri
keren sekalii jawaban nya segala ada ,,haha
ReplyDeleteSelamaatt kakak pertamaaa *peluk kenceng
ReplyDeleteaku pasti beli bukunya
Triana Dewi @tdewianshory
Kanianingsih
ReplyDelete@kanianingsih
Senang pertanyaan saya dijawab, Makasih Mbak Linda Satibi dan BAW Community. Terus terang, kala menulis resensi saya mah gak mikir harus ikuti acuan seperti ayng dipaparkan dalam jawaban lain dari Mbak Linda. Sangat bermanfaat. Semoga ke depannya saya bisa lebih baik menulis resensi dan tak dtolak Kompas mulu dengan alasan kurang kritis, hehe.
ReplyDeleteselamat ya Mbak Linda, semoga bukunya laris di pasaran dan semakin membuat anak2 cinta kepada Nabi Muhammad SAW
ReplyDeleteRaihanatun Nisa
@Raihanatun1
Nama: Marisa Ulfa Vera
ReplyDeleteTwitter: @ulfavera_marisa
link share di twtter: https://twitter.com/ulfavera_marisa/status/504991796280045569
link share di fb: https://www.facebook.com/marisa.u.vera/posts/1549256821959860