Tuesday, January 29, 2013

[Resensi Buku] Saman – Ayu Utami

Oleh: Tuti Adhayati
Sejenak saya ingin mengembalikan pada ingatan akhir tahun 90-an. Dimana novel Saman karya Ayu Utami ini hadir. Semua sahabat pasti sudah membaca novel ini, seperti sebuah novel wajib bagi siapa saja yang menyukai fiksi atau ingin meramaikan jagat literasi Indonesia –(katanya, tapi saya tidak terlalu yakin). Buku ini sejak terbit tahun 1998 hingga 2012, sudah mengalami cetak sebanyak 30 kali. *moga buku kita semua suatu hari akan seperti itu, melibihi kalau bisa. Aamiiin
Cerita dimulai dengan setting new york, bersama tokoh Laila yang akan menemui lelaki yang berselingkuh dengannya. Kemudian setting berpindah ke Laut China Selatan, tempat pertama kalinya Laila bertemu dengan kekasihnya Sihar. Lalu setting berpindah ke Perabumulih, sebuah perkebunan Karet yang hampir menemui ajal, dengan mengenalkan tokoh Saman. Yang berganti nama dari sebelumnya yaitu Wisanggeni.
Saman atau Wisanggeni  sebagai salah satu tokoh utama, menepati bagian terbanyak diceritakan. Dari mulai masa kecilnya, Hingga pada saat ia mulai melakukan aktifitasnya dalam membantu masyarakat yang tertindas. Menurut saya, dalam bab penceritaan Saman ini. Saya menemukan zona ternyaman dalam membaca novel ini. Kita diingatkan pada banyak pengalaman pahit bangsa ini. Penindasan, penculikan, hingga ke pelarian seorang buronan. Suspense sangat terasa ketika penceritaan tokoh Saman.

Iri Positif

By Leyla Imtichanah 
Entah tulisan ini maksudnya untuk apa, cathar atau motivasi menulis? Apa pun, berhubung sedang ada kesempatan nulis, karena bayi sedang tidur dan kakaknya sedang diasuh ayahnya yang pulang lagi gak jadi ngantor gegara banjir, aku menyempatkan diri menuliskannya.
Setelah setahun lebih, kita berinteraksi di BaW telah banyak yang terjadi, positif maupun negatif. Positif, dengan adanya hubungan yang lebih erat di antara anggotanya, dari semula gak kenal jadi kenal, gak nulis jadi nulis, komentar serius jadi OOT, dan banyak lagi. Satu hal yang sangat nyata di BaW, Alhamdulillah dengan adanya aktivitas menulis yang rutin, baik dipanggil maupun tidak, beberapa anggota menunjukkan peningkatan dalam berkarya. Ada yang menang di lomba-lomba blog dan cerpen, ada yang semakin sering menerbitkan buku, dan lain-lain. Pencapaian itu sering kali dibagikan di grup, tentu saja tujuannya untuk berbagi semangat dalam berkompetisi.

Oci YM


Nama Pena: Oci YM
Nama Asli : Oci Yonita Marhari
TTL : Pekanbaru, 09 Maret 1986
Domisili : Pekanbaru-Riau
Facebook : Oci YM
Twitter : @OciYM
Email : mak_sukanulis@yahoo.com

Pengalaman Menulis:

Pernah menjadi kontributor di Tabloid Wisata Hati Riau, rubrik Wanita, anak, dan keluarga

Karya berupa buku solo:

1. Manajemen Bisnis Modern Ala Nabi Muhammad (Al-Maghfiroh, 2012)
2. The Miracle Of Air Mata (Laskar Publishing, 2012)
3. Ajaibnya Terapi Herbal Untuk Penderita Diabetes (Dunia Sehat, 2012)
4. Herbal Sehat dan Aman Untuk Ibu Hamil dan Menyusui (Sahabat Penerbit, 2013)

Binta Almamba


Nama Asli : Aris sayyidatul Ilmi.
TTL : Jombang, 16 september 1982
Alamat : Kedawong Diwek Jombang.
Pekerjaan : IRT
Facebook : Binta Almamba
Twitter : @Bintaalmamba
Email : Bintaelmamba@yahoo.co.id

Pengalaman menulis :
1. Cernak dimuat di lampung post, aku anak saleh dan koran berani.
2. Puisi dimuat di majalah Embun-Jateng.
3. Cerpen umum dimuat di majalah Embun-Jateng, Majalah Cahaya Nabawy dan Majalah kakilangit.
4. Pengalaman tentang anak dimuat di tabloid Mom and Kiddy.

Ade Anita


Nama : Ade Anita (sekaligus merupakan nama penanya juga)
Tempat tgl lahir: Jakarta, 26 September 1970
Tinggal di Jakarta Selatan, ibu dari 3 orang anak yang hebat-hebat insya Allah.
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Hobbi: Menulis, menjahit, main game, mengumpulkan model miniatur perahu, jalan-jalan.
Alamat Facebook: adeanit4@yahoo.co.id
Tweeter: @adeanit4
Blog: adeanita-adi.blogspot.com

Pengalaman menulis:

Berbagai tulisannya pernah dimuat di berbagai media online maupun cetak. Juga membantu penulisan berbagai artikel atau buku bagi penulis lain. Pernah menjadi juri berbagai lomba penulisan dan memenangkan beberapa lomba penulisan cerpen (lupa apa aja dan tahun berapa karena bukan juara 1-2-3-nya; tapi dalam setahun terakhir lomba menulis yang pernah dimenangkannya adalah:

Thursday, January 24, 2013

Mutiara Lumpur


Cerpen Non-Fiksi yang lolos dalam lomba cerpen nasional bertema Kepramukaan :)
Mohon masukan dari teman-teman..

Bendera merah kuning itu berkibar sangat cepat. Aku dan teman-teman mengamati sang pemberi pesan dari kejauhan. Dengan terbata-bata, aku menulis pesan yang tersirat. Rangkaian kalimat belum terbaca sempurna. Padahal, kami harus bisa memecahkan kode-kode itu dalam waktu lima menit. Kalau tak berhasil, kami akan kesulitan menemukan tanda perjalanan.

“Carilah pita biru,” bisik Amel ke telingaku. Aku begitu kagum karena ia mampu membaca kode semaphore dengan cepat. Aku cocokkan jawabannya dengan susunan kalimatku.

“Bagus, Mel. Kau telah menyempurnakan kalimatku,” pujiku di hadapan teman-teman. Aku telah mengenal Amel sejak SMP. Saat itu kami tergabung dalam tim inti Pramuka. Asam garam pengalaman lomba Pramuka telah kami rasakan.  Selain semapohore, Amel juga pandai dalam memecahkan kode morse. Kemampuan analisanya begitu mengagumkan. Tak jarang kami memperoleh kemenangan dalam perlombaan. Saat SMA kami terjun dalam organisasi yang sama, Korps Soeringgit 149.

Contoh Cerpen Keanekaragaman



Assalaamu'alaikum, ikutan posting cerpen ya, pernah dimuat di Majalah Gizone, berusaha menulis cerpen bertema lokalitas, mohon kritik dan sarannya ya, maklum masih belajar menulis cerpen yang baik. Makasih.

Demundang Biniak
Naqiyyah Syam*)

            Dewi Sri (Nyang Serai) murka!
            Begitu berita yang menggemparkan desaku. Semua penduduk saling menyalahkan dan ketakutan. Padi-padi rusak berat dari sawah-sawah yang sudah ditanami. Kian bertambah jumlah kerusakan, betambah pula resah. Panen gagal. Musim paceklik datang. Kini semua petani tertunduk dalam kalut. Satu hal yang menurut mereka segera ditunaikan hanyalah : upacara demundang biniak! Upacara membujuk agar  Dewi Sri atau Nyang Serai tak murka lagi.
            “Kita harus cepat mengadakan upacara itu Pak RT, kalau tidak kita pasti kena kutukan!”
            “Iya, saya dan keluarga sudah tak tahan dengan kondisi seperti ini. Kami butuh uang dan makanan.”
            “Kita harus membujuk kemurkaan Dewi Sri dengan upacara!”
            “Pokoknya Pak RT harus segera bertindak!”
            “Setuju?”
            “Setujuuu….”

Si Bodoh yang Mencabik Buku Pelajarannya


Kisah Motivasi: Si Bodoh yang Mencabik Buku Pelajarannya

by: Arul Chandrana
berhitung adalah berkesasar
berhitung adalah berkesasar
Aku akan menceritakan kisah ini padamu. Tidak untuk membuatmu menyukai tulisanku atau untuk membuatmu terkesan atau memujiku. Tidak. Bukan karena semua itu. Tapi karena kisah ini begitu mendesak untuk kututurkan. Begitu penting untuk diketahui banyak orang. Kuyakin kau nantinya akan sangat setuju denganku bahwa memang kisah ini tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk disampaikan. Diperdengarkan. Dibacakan. Dibuat agar semua orang mengerti dan menyadari ada sesuatu yang besar di luar diri mereka. Yang sebenarnya juga terdapat dalam diri mereka. Sesuatu itu menunggu untuk dilecut dan dibangkitkan. Aku memikirkan mengenai semua itu. Inilah ceritaku.

Sunday, January 20, 2013

SC# 10 Thank's Full


For all my lovely buddy

Inginnya dari kemarin nulis surat cinta untuk BAW, tapi baru sempet sekarang. Maklum baru keluar dari tempat persemedian, setelah tapa nunggu wangsit demi buat ending buat novel yg di garap. Alhamdulillah selesai, tinggal edit.

Awalnya saya nanya sama bu kepsek, tentang hal-hal yang harus ada kalau mau kirim naskah ke penerbit. Sebelumnya enggak pernah tau kalau beliau punya grup macam begini. Eh tau-taunya di invite ke mari maka bergembiralah saya. Serasa menemukan rumah baru :)

SC# 9 ‘Surat Cinta yang Hampir Terlupakan’




Karena tidak bisa Online dari 2 hari yang lalu, terpaksa miladnya ketunda sehari.

Aku memang tidak pandai membuat kata, tapi aku juga tidak mau kalah dengan yang lainnya. Mungkin diantara semuanya, aku yang sering bikin ulah, aku yang selalu ingin diperhatikan. Sampai-sampai tak bisa membedakan mana yang harus dan tidak untuk dilakukan. BAW selalu ada diposisi teratas dari semua grup yang lain, dan yang selalu tidak terlewatkan saat lagi buka FB.

Kalau tidak karena ‘A Sweet Candy for Teens mungkin aku tidak akan menjadi bagian dari BAW. Terimakasih bunda Leyla Imtichanah karena naskah yang aku biarkan terbengkalai telah disulap menjadi sebuah buku yang cantik. Walaupun aku belum pernah bertemu dengan bunda, tapi yang ada dalam bayangku, bunda Leyla adalah kepala sekolah yang bijak, walaupun aku selalu bikin ulah, masih saja kesempatan diberikan kepadaku. Aku merindukan ketiga malaikat kecilku. Salam buat mereka bunda. Aku bisa menilai seseorang hanya dari bicaranya, dari tulisannya, walupun tak bertemu orangnya, 99% selalu benar...he..he

SC# 8, HAPPY BIRTHDAY, BAW!


by: Elita Duatnofa

Selamat pagi, pemirsa setia BAW. Kali ini Anda semua ditemani oleh saya, Elita Duatnofa. Baiklah, ngomong-ngomong soal BAW….

Pertama kali bergabung di BAW, Mbak Ley sendirilah yang memasukkan saya ke grup yang penuh warna dan aroma ini. Tapi tentu saja, saya yang memintanya. Heheh.

Mbak Ley ini nih, dalam bayangan saya adalah perempuan yang agak-agak serem dan tegas, tapi rame gitu plus suaranya keras. Pas ketemu langsung, eleeeuh… lembut, bersahaja, baik lah gitu. Suka kangen dan pengen ketemu lagi tuk curi-curi ilmu menulisnya, tapi sayang nggak tau rumahnya. Hiks.

Dan jujur aja, di awal-awal masa bergabung (bukan berkabung ya)… saya bingung mau ngapain di grup ini selain sapa-menyapa basa-basi. Anggotanya nggak ada yang benar-benar saya kenal, kecuali Mbak Nining, itupun baru tahu beberapa waktu kemudian. Mau komentar dan colek-colek, takut kayak orang sok akrab. Serba salah, karena saya ini pemalu buanget kalau belum kenal lama (sumpeh lo?). Takut dicuekin, takut dikacangin, takut digumami begini, “Ih, siapa sih lo?”

SC# 7 The Confession of Words Sorcerer Apprentice


Pertama-tama, maafkan surat terbuka singkat dan gak jelas ini aku sajikan. Tak ada niatan negatif. Hanya mencoba menterjemahkan surat dalam sepenggal tulisan sok dipuitisasi tapi tak berniat kupolitisi. Ah..Apa arti dari kata-kata yang kutulis sendiri saja aku belum genap memahaminya. Surat ini aku sajikan untuk seluruh warga BAW beserta para mentornya. I love u all..

Kepada seluruh sahabatku,

Surat ini adalah surat pengakuanku. Aku berharap pada kalian, tak akan membuangku, mengucilkanku, dan tetap menyayangiku setelah kau tamatkan isi suratku.

Thursday, January 17, 2013

Aida Maslamah A


Aida Maslamah A, atau Aida MA lahir di Tapaktuan 27 Agustus 1982. Pendidikan terakhirnya di Fakultas Pertanian Syiah Kuala. Selain berprofesi sebagai freelance writer, juga mengajar di sebuah SMP Islamic Boarding School Swasta di Tangerang, untuk kelas Motivasi dan Jurnalistik.


Email              : aidaaffandi@gmail.com, aida_2708@yahoo.com
Facebook        : Aida Maslamah A
Twitter           : @aida_aie
Blog                 : www.jarilentikyangmenari.blogspot.com

Shabrina WS


Nama                 : Eni Wulansari
Nama Pena         : Shabrina Ws
Ttl                     : Pacitan 1 Juli 1982.
Pekerjaan           : Ibu Rumahtangga
Alamat                :Buduran, Sidoarjo, Jatim
Kesukaan            : Fabel
Facebook            : shabrina ws
Twitter               : @shabrinaws_
Blog                    : www.shabrinaws.blogspot.com

Windi Teguh


Nama Pena : Windi Teguh
TTL : T.Morawa, 02 Januari 1983
Alamat : Komplek Malina jalan Permatasari No 6, Tanjung Sari, Medan Selayang, Ringroad-Medan
Kerjaan : Bankir
Hobby : Membaca, Menulis, Menghayal
Fb : windi teguh
Email : windi.widiastuty@yahoo.com
Twitter : @windi_teguh

Mell Shaliha


Nama Pena : Mell Shaliha
TTL : GK, 29 Januari 1984

Alamat : Plembutan Timur Rt 13/04, Plembutan, 

Playen, GK, DIY
Hobby : Membaca, menulis & Olah raga
Fb & Email : mellschips_01@yahoo.com
Twitter : @mellshaliha



Tuesday, January 15, 2013

Penerbit Qudsi Media

ANDAKAH SALAH SATU CALON PENULIS HANDAL MASA DEPAN ???

DICARI...Naskah-naskah terbaik Anda dengan tema:
- Psikologi,
- Kesehatan,
- Keluarga,
- Tausiyah,
- Kisah dan hikmah,
- Anak,
- Remaja,
- Biografi,
- Motivasi,
- Penunjang sekolah, dan lain-lain.

Mizan Publishing House/ Mizan Pustaka


Tata Cara Pengajuan Naskah ke Mizan Publishing House/ Mizan Pustaka

Mizan Publishing House
Kriteria Pengajuan Naskah Non Fiksi
Per 1 Januari 2012

Kriteria naskah:

  1. Isi naskah dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
  2. Naskah ditulis secara logis dan sistematis dan karya asli.
  3. Belum pernah dipublikasikan penerbit lain.
  4. Memiliki rujukan yang jelas.
  5. Memiliki orisinalitas atau kebaruan.
  6. Memiliki peluang pasar (marketabilitas) yang bagus.
  7. Tulisan utuh/padu (monograf), bukan kumpulan tulisan.
  8. Bukan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi).



Penerbit Noura Books


Tata Cara Pengiriman Naskah ke NouraBooks



Halo!  ^_^ Kamu suka menulis dan punya banyak ide menarik untuk dibagi kepada pembaca? Kabari Noura Books!
Kami menerima naskah berupa:
  1. Fiksi, dalam bentuk novel; baik untuk remaja dan dewasa
  2. Nonfiksi, dalam bentuk kisah inspirasi, catatan perjalanan, bisnis praktis, memoar, humor, psikologi populer, keislaman populer, kesehatan, parenting; baik untuk remaja dan dewasa
  3. PCPK (Penulis Cilik Punya Karya): novel pendek, yang ditulis oleh anak-anak usia 7-14 tahun

Kriteria naskah:
1.      Merupakan karya asli
2.      Belum pernah dipublikasikan oleh penerbit lain atau pernah terbit tetapi telah habis masa kontraknya dengan penerbit sebelumnya.
3.      Tema unik dan tidak pasaran.
4.      Tidak mengandung unsur-unsur pornografi dan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan)  
5.      Ditulis dengan rapi (logis dan sistematis).
6.      Memiliki peluang pasar (marketabilitas) yang bagus.
7.      Disertai sinopsis

Saturday, January 12, 2013

[Resensi Buku] Unforgettable


Novel yang bercerita tentang sepasang pria dan wanita yang bertemu di kedai wine milik keluarga si wanita. Keduanya memiliki sisi masa lalu yang menyimpan luka dan saling membaginya dalam pertemuan2 mereka itu karena merasa nyaman satu sama lain.

[Resensi Buku] Rinai

Sumber [link]

Judul               : “Rinai” 
Penulis           : Sinta Yudisia
Penerbit         : Indiva Media Kreasi
Tahun             : 2012
Komposisi      : 400 hlm; 20 cm

 “Ilmu pengetahuan selalu mempunyai guru, di samping mempunyai prajurit sebagai penjaga. Sebagaimana psikologi merupakan anak kandung dari ilmu filsafat, para penjaga ilmu jiwa, beragam alirannya.” (hal.62)

TIPS NULIS : Nulis genre beda? Sah-sah aja, asal.....

Oleh: Riawani Elyta
Menarik, saat mencari-cari referensi untuk postingan ini, saya bertemu kalimat ini di www.sabda.org, bahwa bukan penulis yang memilih genrenya, tetapi genre itulah yang memilih penulisnya, karena pada hakikatnya ketika menulis sebuah karya, penulis hanya menulis apa yang ada dalam hatinya. Batasan sebuah genre diciptakan untuk memudahkan pembaca mengenal dan mengapresiasi beragam karya, tetapi batasan itu sendiri, juga tidak seharusnya menjadi belenggu bagi penulis untuk berkarya. Itu sebabnya, tak jarang, penulis juga kerap tergoda untuk mencoba menulis berbagai genre.
Hal ini nggak hanya menimpa penulis yang udah menerbitkan beberapa buku saja, bahkan seorang penulis dengan jam terbang masih minim pun tak luput dari rasa bosan, saat harus menulis pada genre yang itu-itu saja, tak peduli meski dari naskah yang ia tulis, belum semuanya layak diterbitkan.
 Lalu, apa boleh gonta-ganti genre? Hari ini nulis roman, bulan depan ganti fanfic, bulan depannya lagi nulis komedi misalnya? Atau untuk yang nulis non fiksi, hari ini nulis motivasi remaja, besoknya parenting, besoknya lagi tentang finance misalnya? Ya boleh-boleh aja, karena yang namanya kreativitas itu susah ditahan maunya :D

TAMPARLAH AKU KAU KUKEJAR LALU KUGILAS :) - Part 1

Oleh: Riawani Elyta
Ternyata, judul itu memang harus eye-catching ya? :)
Part 1 dari catatan ini, sebenarnya masih versi recycling dari catatan jadoel saya yang judulnya "Dipuji or Dikritik, Kamu Pilih Mana?" Bedanya, kalau yang jadoel itu saya menganalogikan dengan permainan jungkat-jungkit, maka untuk yang ini, saya mencoba menganalogikan dengan...food. Ya. Makanan. My favourite :)
Apa yang kita rasakan saat mengecap makanan yang manis? Permen, es krim, or coklat misalnya? Pasti yang timbul adalah rasa nyaman dan terhibur, sehingga terkadang, sebagian kita cenderung melarikan diri dari persoalan dengan memakan makanan yang manis. Tetapi pada umumnya rasa manis ini hanya bertahan sekejap. Begitu melewati pangkal lidah dan meluncur ke tenggorokan, rasa manis itu pun akan lenyap. Dan meski pun makanan manis memiliki nilai gizi, kalau berlebihan mengonsumsinya, bisa berpotensi jadi penyakit, ya diabetes, obesitas, dsb.

Wednesday, January 9, 2013

[Resensi Film] BROKEN HEART.. dan Hatiku-pun Patah


·         By Riawani Elyta
Saya terlebih dulu mengawali catatan ini dengan 3 permintaan (maaf) ^_^.

Pertama, karena saya nggak benar2 niat untuk meresensi jadi mohon maaf untuk catatan ini yang makin ke bawah (mungkin) bakal semakin ngawur :D

Kedua, mohon maaf buat anda yang telanjur mengira kalau saya "patah hati" karena melihat beberapa scene romantis antara Reza Rahadian - Julie Estelle, surely not at all, jadi pastikan anda untuk terus mengikuti catatan ini sampai akhir :)

Ketiga, buat anda yang belum menontonnya tadi, dan nggak tahu ceritanya tentang apa, mohon maaf kalo saya melewatkan bagian sinopsisnya, tetapi anda bisa dengan mudah membrowsingnya kok, salah satunya di sini : http://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/54380-brokenhearts-galau-cinta-kaum-pekerja-urban.html

[Lomba Resensi] 99 Cahaya di Langit Eropa


Info Lomba #Resensi

06 Januari 2013
Yang sudah baca buku 99 Cahaya di Langit Eropa, bikin resensinya, kirim ke koran, setelah dimuat, kirimkan ke lomba ini. Berhadiah Umroh:

Ayo tulis resensi buku 99 Cahaya di Langit Eropa & menangkan hadiah umrah ke tanah suci! Caranya…

[Cerpen] LARAN JHUBOK

by: Arul Chandrana

PROLOG
Separuh dari kisah ini adalah fakta. Aku mendengarnya berulang kali dari ibu dan pamanku. Setelah merampungkannya berupa cerpen, aku mengirimnya beberapa kali ke koran dan senantiasa gagal.  Mungkin karena cerpen ini, seperti pengakuan salah seorang temanku, terlalu menjijikkan. Anda sebaiknya mempertimbangkan membaca ini jika sedang makan atau hendak makan.

***
Akan malam

A Message from Borneo: Happy Birthday Maru Bunny Town

By: Shabrina WS

Dear Maru Bunny Town
Aku pernah mendengar bermacam cerita tentang binatang. Kucing-kucing yang memenangkan kontes kecantikan. Anjing-anjing yang tak pernah absen ke salon, juga beberapa kelinci dan burung dengan harga tinggi.
Tapi, aku lebih banyak mendengar binatang-binatang yang kedinginan, kelaparan, dan merindukan kasih sayang. Aku pernah bertemu kucing bermata satu yang mengintip ke rumah-rumah yang hangat. Aku pernah mendengar kisah anjing penuh luka yang selalu diusir dan disalahkan karena dianggap menyebarkan penyakit. Aku juga pernah mendengar kisah kuda-kuda yang selalu menarik beban di sepanjang hidupnya. Yang menyedihkan, aku  pernah mendengar tentang burung yang tak pernah punya kesempatan mengepakkan sayap selama hidupnya.

novel PING! A Message from Borneo

BaW di Hatiku

Be A Writer - BaW di Hatiku

by: Windi Teguh
Saat mengikuti seminar Asma Nadia beberapa waktu yang lalu, mba Asma mengatakan salah satu cara menyuburkan semangat menulis adalah ikut komunitas penulis. Benar sekali, menurut saya dengan bergabung dalam suatu komunitas penulis membuat kita terpacu untuk menghasilkan tulisan. Melihat teman-teman anggota lain menelurkan karya entah puisi, cerpen, bahkan novel merupakan cambuk bagi saya pribadi untuk menyusul prestasi mereka.

Dan saya beruntung sekali bisa terdampar di salah satu grup penulis yang luar biasa. Grup ini bermarkas di FB. Tidak sembarangan orang bisa bergabung disana.

Tentang Setting

by: Riawani Elyta
 
Catatan di bawah ini, seperti biasanya hanyalah berdasarkan pengalaman yang saya rasakan saat membaca buku. Jadi, bagi yang membutuhkan tips yang lebih tepat dan akurat, saya sarankan, lebih baik mencarinya di buku-buku panduan menulis atau pun info link yang memang lebih pas untuk itu.

Tak jarang, saat membaca sebuah novel,
elemen-elemen pendukung yang semestinya bisa membuat performa novel tampil lebih baik justru berefek sebaliknya, salah satunya dalam hal setting, atau latar cerita. Baik itu terkait setting waktu, tempat mau pun situasi sosial-kultural. Ada beberapa hal yang membuat deskripsi setting justru terasa mengganggu proses membaca, antara lain, sbb :

Pentingnya Pengendapan Tulisan

by: Shabrina WS
 
Lagi-lagi saya merasa pengendapan tulisan itu sangaaaat penting. Pengendapan satu jam, seminggu, atau bahkan sebulan atau bahkan tahun, rasanya tidaklah sama. 

Tulisan sy seminggu lalu barusan saya baca lagi, omg! rasanya aneh. Ping saya baca lagi, 
rasanya pengen banget nambahin halaman. Lalu Pelari cilik yang saya tulis tahun 2008, oh! waktu baca lagi...masih jauuuuuh sempurna dari sebuah novel anak.

Ada kalimat yang rasanya kepanjangan dan banyak banget tellingnya (memberitahu pembaca) daripada showingnya (menunjukkan pada pembaca). Atau bahkan keduanya bertumpukan. Itu bikin gemeees. 

Berhenti Menulis

sumber (link)
by: Mardiyah Na
 
“Mimpimu itu setinggi rumput saja,” tulisnya pada inbox fb. 

Siapa dia?

Dia hanya satu dari sekian orang yang aku kenal di dunia maya tanpa pernah salin menatap. Namun demikian, tulisannya tentang alasanku menjadi penulis sugguh sangat menganggu. Menjadikan gumpalan amarah di hatiku bergejolak. Tahu apa dia tentang duni kata? Pikirku saat itu.

Tapi kalimat singkat dari kenalan fbku itu benar adanya. Buktinya sangat mudah aku merasa bosan akan sesuatu termasuk menulis. Perlahan-lahan rasa bosan mulai menjalari jari-jariku. Dulu, dengan alasan ‘kepuasan hati’ aku mulai menggoreskan pena.

KOMPETISI MENULIS GAGASMEDIA 2013

Hello, writers!

Pasti sudah kangen dong ditantang oleh GagasMedia dengan lomba menulisnya. Kali ini, tantangannya adalah menulis novel dengan karakter yang tidak sempurna. Kita semua tahu kan, karakter fiksi yang serbasempurna itu membosankan. Kamu bisa memilih salah satu kekurangan tokoh utamamu itu dari tujuh dosa mematikan (SEVEN DEADLY SINS) yang terkenal itu.

Ketujuh dosa yang dimaksud adalah WRATH (Murka), LUST (Nafsu), GLUTTONY (Kerakusan),GREED (Keserakahan), SLOTH (Kemalasan), ENVY (Dengki/Iri hati), dan PRIDE (Kesombongan). Kamu bisa belajar lebih lanjut mengenai 7 Deadly Sins di artikel http://gagasmedia.net/artikel/1234.html dan http://gagasmedia.net/artikel/1233.html :)

Monday, January 7, 2013

CatHar #1 Menulislah :)


Menulis Buruk Lebih Baik daripada Tidak Menulis Sama Sekali!


Kalimat di atas diucapkan oleh AS Laksana. Mungkin sebagian dari Anda telah mengenalnya. Beliau termasuk ke dalam jajaran sastrawan Indonesia. Seorang penulis pasti pernah mengalami writers block, atau kemandegan menulis. Penyebabnya bermacam-macam. Akibatnya kita jadi tidak bisa menulis. Salah satu penyebab writers block adalah standar yang ingin dicapai. Saking kita ingin mendapatkan penghargaan dalam menulis, kita menetapkan standar tinggi untuk tulisan kita. Segala teori menulis dijadikan acuan. Bagi saya pribadi, standar yang ingin saya capai adalah menggunakan diksi-diksi yang “tinggi” dan dapat melukiskan setting novel di tempat-tempat tak terjangkau atau daerah-daerah yang belum pernah saya kunjungi. Itu membuat proses menulis menjadi lebih lambat, karena saya memang jarang bepergian ke tempat jauh,  bahkan tidak punya passport. Lho, kan ada google? Googling saja! Iya, memang bisa pakai google, tapi tetap saja sensasinya berbeda dibandingkan datang ke tempatnya langsung. Dan sudah tentu jadinya lebih lambat untuk menceritakannya.

Sunday, January 6, 2013

SC #5 Shabrina WS: RUMAH KITA


Bismillahirrahmanirrahim

Jika saat ini aku duduk di beranda rumah kita, aku akan memetik gitarku meskipun berdebu dan satu senarnya putus. Lalu ku senandungnya potongan-potongan bait yang kusuka…seperti ini…

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami, beralaskan tanah Namun semua ini punya kita#

Hanya alang alang pagar rumah kita
Tanpa anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman Namun semua itu milik kita#