Saturday, September 7, 2013

Jurus Menaklukkan Penerbit


Banyak sekali penulis yang menanyai pada saya bagaimana bisa menembus penerbitan. Karena memang setiap penulis punya harapan besar karya-karyanya baik yang ditulis di blog maupun yang belum dipublish ingin segera menemukan jodohnya, jodoh dengan penerbit yang bersedia menerbitkan sehingga karya tersebut bisa dibaca banyak orang bahkan menginspirasi banyak orang.

            Memang tak bisa ditampik ada sebuah kebanggaan tersendiri ketika karya tersebut hadir dalam sebuah buku, dipajang di semua toko buku di Indonesia, apalagi kemudian diappresiasi dengan baik oleh pembaca. Karena tak jarang pengaruh literasi sangat kuat dan berefek lebih lama bagi pembacanya.
            Namun menembus sebuah penerbit bukanlah hal yang mudah, juga bukan berarti hal yang sulit. Hanya saja setiap penulis semestinya mengetahui bagaimana visi dan misi, keinginan-keinginan penerbit satu dengan penerbit lainnya sebelum menawarkan sebuah karyanya.
            Begitu juga dalam paketan pengiriman naskah, seorang penulis harusnya mengetahui bahwa yang dikirimkan kepada penerbit bukan hanya naskah saja namun meliputi beberapa hal.
                                                       
  1. Surat pengantar pengiriman naskah, surat pengantar ini biasanya ditulis di badan email. berisikan salam pembuka, perkenalan singkat dan kemudian isi dari surat itu sendiri.

  1. Sinopsis naskah. ini harus ada dalam sebuah naskah fiksi. Sinopsis yang menarik bisa menjadi nilai jual. Dari selembar sinopsis mampu membuat editor tertarik pada naskah yang ditawarkan.

  1. Outline dan deskripsi naskah, naskah nonfiksi biasanya akan dimintai outline keseluruhan naskah per-bab, outline ini juga nanti diminta pada naskah fiksi, jika sudah di-acc sinopsisnya. Outline dalam naskah nonfiksi bisa menjadi acuan bagi editor, apa saja yang ingin disampaikan oleh penulis dalam setiap bab, sedangkan outline dalam naskah fiksi berguna untuk melihat plot, alur dan konflik yang tercipta dalam sebuah novel.

  1. Kelebihan naskah, ini salah satu hal yang penting dan akan menjadi penilaian naskah tersebut layak diterima atau tidak. Kelebihan naskah ini sebagai bahan pembanding antara naskah yang serupa dan ada di pasaran, apalagi jika naskah tersebut memiliki tema yang sama dengan naskah-naskah yang sudah terbit. Selain itu kelebihan naskah juga bisa menjadi nilai jual saat naskah tersebut unik dan tampil beda dengan naskah-naskah yang ada di pasaran.

  1. Sertakan Biodata, ini sebagai bahan perkenalan saja, agar penerbit mengetahui siapa si pengirim naskah dan karya-karya penulis yang sudah terbit. Biasanya beberapa redaksi naskah sering melakukan pencarian penulis yang berbakat baik di twitter maupun di blog-blog penulis. Jadi portfolio penulis ini perlu sekali dicantumkan.

Selain bicara teknis pengiriman naskah mungkin kita perlu juga memiliki beberapa pengetahuan sebelum menawarkan sebuah naskah. Seperti yang saya sampaikan di awal tadi, bahwa setiap penerbit memiliki visi, misi yang berbeda, dalam satu grup penerbit saja punya banyak lini yang berbeda-beda, jadi sangat penting untuk mengetahui seluk beluk sebuah penerbitan sebelum kita mengirimkan sebuah naskah.
Misal saja, saat kita mengirimi cerpen yang bergaya alay dan anak muda K-Pop ke koran Kompas, tentu akan ditolak, karena kompas menerima cerpen yang bernuansa lokalitas. Lalu kita mengirim naskah cerpen wanita dewasa dengan jumlah halaman 10 halaman ke majalah Femina, tentu saja akan ditolak karena Femina hanya menerima 6 halaman saja.
Jadi hal-hal yang seperti itu sangat penting untuk diketahui sebelum mengirimkan naskah. Agar dapat meminimalisir seringnya patah hati ketika berulang kali ditolak penerbit.


Ada beberapa tips dari saya yang Insya Allah bermanfaat jika dipraktekkan.

  1. Sebelum menulis sebuah naskah, ada baiknya sesekali datang ke bookfair, toko buku untuk mengetahui trend buku yang sedang berkembang di dunia pembaca, atau buku-buku apa saja yang sedang banyak diminati atau kemungkinan akan diminati. Jadi, seorang yang berprofesi sebagai penulis, atau yang ingin sekali hasil karyanya bisa dibukukan hendaknya tidak hanya ahli dalam menulis tapi juga harus cukup peka terhadap keinginan pasar.

  1. Bersikap lebih aktif untuk mencari banyak informasi penerbit. Semua akun penerbit di twitter, facebook, dan website-nya diikuti dan dicermati buku-buku apa saja yang sudah mereka terbitkan atau pun belum mereka terbitkan.

  1. Jangan sungkan-sungkan untuk menelpon ke penerbit, minta admin menghubungkan penulis dengan editor, atau bila perlu ajak meeting sang editor dan bicarakan buku-buku apa saja yang kira-kira belum terbit dan bisa diterbitkan di penerbit tersebut.

  1. Jika ada Book fair, biasanya itu akan menjadi tempat yang paling baik untuk mencaritahu, apa editor akuisisi-nya ada atau bisakah kamu bertemu dengan editor akuisisinya. Biasanya editor akuisisi hadir di hari pertama saat book fair dibuka.

  1. Drop Box, nah drop box ini biasanya ada di festival-festival penerbit. Seperti saat ini ada Festival penerbit Bentang Pustaka di Jogja, mereka menyediakan drop box di sana. Jika punya teman di Jogja dan kira-kira setelah diselidiki lebih dalam naskah kamu yang bernuansa novel remaja, novel popular cocok jika diterbitkan di bentang pustaka, silahkan titip teman agar menaruh hard copy naskah novelmu di sana. Sebelumnya Gramedia juga mengadakan gathering bahkan penulis bisa konsultasi langsung dengan editor-editor di berbagai lini dalam penerbit Gramedia.

  1. Jangan ragu berkenalan dengan banyak penulis senior. Ajak berdiskusi dan tanyakan secara pribadi by email atau inbox FB mengenai dunia penerbitan, biasanya di antara banyaknya penulis akan bersedia berbagi ilmu dan pengalaman.

  1. Tetap bersemangat meskipun naskahmu ditolak, ditolak oleh satu penerbit, masih banyak penerbit lainnya yang perlu dikirimi idemu.  berarti masih banyak kesempatakan untuk menulis lebih baik lagi.

----
Menulislah untuk berbagi inspirasi, dan menulislah untuk menginspirasi banyak orang.

Aida, MA
Jakarta, 19 Mei 2013
Pukul 14.02 WIB.


7 comments:

  1. ada tips untuk ngubah tugas akhir jadi buku dan bisa dibawa ke penerbit nggk mba?? :)

    ReplyDelete
  2. Sangat bermanfaat, terima kasih shared-nya mbak :)

    ReplyDelete
  3. thnks informasinya mba',mantap banget. :)

    "Untuk menjadi seorang penulis yang eksis, harus punya mental pemenang, bukan mental pecundang." setuju banget sama yang satu ini :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)