Eni Martini. Wanita penyuka alam dan cinta mati dengan teh manis hangat. Lahir di Jakarta pada bulan September, hari ke 29 pukul 7 pagi. Menyelesaikan pendidikan akademinya di LP3I Informatika Komputer dan DO di Jurusan Psikologi di Univ Az Zahra.
Mengawali karir sebagai pekerja kantoran selama 10 tahun, Menulis mulai usia 10 tahun, karyanya berupa puisi, essay, cerpen, dimuat dalam media cetak. Finalis Lomba PUISI CINTA Majalah Gadis tahun 1993, buku pertama yang meluncur Kumpulan PUISI TARIAN JIWA, kemudian menyusul buku-buku lainnya, terhitung antara 18-20 karyanya yang dibukukan baik fiksi dan nonfiksi: Sehelai Daun Kapuk Randu-Bukulaela Yogyakarta, Relasi Kata Tanpa Rupa-Bukulaela, Kembang Kertas-Javamedia, Kuntilanak Cemen-Elexmedia, Bersandarlah Di Bahuku-Diva Press, Sekretaris Dodol mencari Cinta, Kontrasepsi-Gagasmedia, Soul Travel In Baduy-Elexmedia, dll. Salah satu novelnya, Toilet 105 pernah difilmkan Mplus tahun 2010.
Selain ngantor, pernah menjadi kontributor Majalah Matabaca Bank Naskah Gramedia, Aktif di bidang seni theater Omyang Pasar Seni Ancol tahun 1999-2002, pernah mengelolah Butik; Butik Lampu-Lampu Bangka Kemang bersama 2 sahabatnya, pernah aktif dikegiatan mengajar anak pedalaman-jalanan, salah satunya; di Kampung Naga dan Baduy Luar, dan penyuka perjalanan/kegiatan yang menguras undernalin, antaralain: Rafting dibawah hujan lebat di dua sungai Cianten-Cisadane Bogor, Climbing Puncak Salada 25 meter tanpa pengaman. Berapa kali bekerja di penerbitan sebagai selektor naskah, dua kali mengelolah penerbitan di Lima Media dan Pijar Media, pernah mengajar kelas menulis di sebuah Bimbel, pernah aktif menjadi mentor hijabclass dan sesekali diundang menjadi pembicara.
Kini selain menjadi istri dan ibu dari Lintang, Pijar dan alm Gibran, tetap terus menulis dan mengelolah olshop, bercita-cita memiliki toko buku mungil dan hidup bermanfaat bagi oranglain. Serta Insaallah semakin Islam, Aamiin.
Telusuri jejaknya di http://www.cahyakayangan.blogspot.com
Mengawali karir sebagai pekerja kantoran selama 10 tahun, Menulis mulai usia 10 tahun, karyanya berupa puisi, essay, cerpen, dimuat dalam media cetak. Finalis Lomba PUISI CINTA Majalah Gadis tahun 1993, buku pertama yang meluncur Kumpulan PUISI TARIAN JIWA, kemudian menyusul buku-buku lainnya, terhitung antara 18-20 karyanya yang dibukukan baik fiksi dan nonfiksi: Sehelai Daun Kapuk Randu-Bukulaela Yogyakarta, Relasi Kata Tanpa Rupa-Bukulaela, Kembang Kertas-Javamedia, Kuntilanak Cemen-Elexmedia, Bersandarlah Di Bahuku-Diva Press, Sekretaris Dodol mencari Cinta, Kontrasepsi-Gagasmedia, Soul Travel In Baduy-Elexmedia, dll. Salah satu novelnya, Toilet 105 pernah difilmkan Mplus tahun 2010.
Selain ngantor, pernah menjadi kontributor Majalah Matabaca Bank Naskah Gramedia, Aktif di bidang seni theater Omyang Pasar Seni Ancol tahun 1999-2002, pernah mengelolah Butik; Butik Lampu-Lampu Bangka Kemang bersama 2 sahabatnya, pernah aktif dikegiatan mengajar anak pedalaman-jalanan, salah satunya; di Kampung Naga dan Baduy Luar, dan penyuka perjalanan/kegiatan yang menguras undernalin, antaralain: Rafting dibawah hujan lebat di dua sungai Cianten-Cisadane Bogor, Climbing Puncak Salada 25 meter tanpa pengaman. Berapa kali bekerja di penerbitan sebagai selektor naskah, dua kali mengelolah penerbitan di Lima Media dan Pijar Media, pernah mengajar kelas menulis di sebuah Bimbel, pernah aktif menjadi mentor hijabclass dan sesekali diundang menjadi pembicara.
Kini selain menjadi istri dan ibu dari Lintang, Pijar dan alm Gibran, tetap terus menulis dan mengelolah olshop, bercita-cita memiliki toko buku mungil dan hidup bermanfaat bagi oranglain. Serta Insaallah semakin Islam, Aamiin.
Telusuri jejaknya di http://www.cahyakayangan.blogspot.com
ada yang pernah di-film-kan? keren >.<
ReplyDelete*perasaan dari tadi keren-keren mulu ...
memang benar ya, writer itu winner
*makin terpacu
Insaallah mba :)
ReplyDelete