Oleh Mugniar
Sehubungan dengan materi Ngeblog saya tempo hari: [Blogging
Day] Asyiknya Ngeblog: Blog Wadah Curhat yang Asyik, ada beberapa komentar
teman-teman yang bisa saja jadikan bahan tulisan berikut, untuk menyambung
materi tersebut.
Ngeblog makin asyik dengan
gambar
Dari pertanyaan: Tanya min....
kalau nyantumin gambar yang diambil dari blog lain itu hukumnya apa ya, halal,
haram, mubah, makruh atau wajib ?
Jawab:
Blog dengan gambar menjadikan ngeblog lebih asyik. Karena pengunjung tak
mudah bosan dengan posting-an kita.
Lalu bagaimana tata cara pengambilan gambar dari website lain? Sependek pengetahuan
saya, ada semacam "kesepakatan" di dunia maya bahwa sebuah gambar
kalau sudah diunggah di dumay maka hal tersebut sah-sah saja dilakukan asalkan
mencantumkan sumber asal gambar itu. Kalau tidak mencantumkan, haramlah ya
hukumnya. Ingat, jangan sekali-sekali menuliskan "sumber dari Google".
Kasihan Google, dia hanya membantu mencarikan!
Nah kecuali kalau di gambar itu ada aturan yang dituliskan pengunggahnya
misalnya "dilarang copas" nah itu haram nyata atau "dilarang
copas tanpa izin pemiliknya" nah itu harus minta izin dulu. Jadi, kita
memang mesti hati-hati dan mengamati baik-baik apa kira-kira gambar itu bisa
kita pakai atau tidak.
Sudah posting … koq jadi malu, ya?
Dari pertanyaan: yang Aku alami
ketika curhat itu, saat moment curhat itu semua logika terasa benar, namun
setelah lewat beberapa waktu, barangkali karena udah lebih stabil, aku kok jadi
malu sendiri ya baca tulisanku ? Gimana kalau di baca oarang banyak .. waduuhh
.
Jawab:
Wajar sih, ya. Saya juga
pernah mengalami dan akhirnya tulisan itu saya tarik masuk di draft. Masih ada tapi tidak bisa dilihat
orang lagi. Kalo menurut saya sih kalo bisa membantu untuk sementara kita bisa
keluar dari ketidaknyamanan, tidak mengapa tapi memang sebaiknya dipikirkan
baik-baik efeknya. Jadi sebaiknya kalau emosi masih belum stabil saat menulis
curhat, ditulis saja dulu lalu diendapkan di draft. Nanti kan bisa
dilihat lagi sehari atau dua hari kemudian. Nah, kalau sudah diendapkan
biasanya ada perbaikan yang cukup signifikan. Tapi hal tersebut kan menunjukkan
kalau menulis itu bisa jadi terapi jiwa dan menangkan, kan?
Iya, biasanya aku juga endapin dulu draft yang belum pede dipublish, hehe
ReplyDeleteskrng masalahnya aku udh mulai malas buat nulis di blog
ReplyDelete