Materi tamu dari Mas Bambang Irwanto di
grup FB BaW Community pada tanggal 19 April 2016
Salam, teman-teman...
Apa kabar semuanya? Semoga sehat dan terus semangat menulis, ya. Senang sekali saya berada BAW Community ini.
Saya belajar menulis anak sebenarnya
secara otodidak. Jadi awalnya, saya membaca sebuah cerita, lalu saya mencoba
menulis cerita sendiri. Awalnya saya memang meniru gaya bercerita dan pola
cerita yang saya baca. Dan itu tidak apa-apa bagi tahap proses baru belajar
menulis. Seiring waktu, maka teman-teman akan menemukan gaya menulisnya
sendiri.
Menulis cerita anak pada dasarnya sama dengan menulis cerita lain. Apakah itu cerita remaja atau cerita dewasa. Ada ide, tokoh, konflik, alur, sampai ending. Hanya saja, karena ini cerita anak, maka perlu disesuaikan semuanya, agar cerita yang kita tulis sesuaikan untuk pembaca anak-anak.
Menulis cerita anak pada dasarnya sama dengan menulis cerita lain. Apakah itu cerita remaja atau cerita dewasa. Ada ide, tokoh, konflik, alur, sampai ending. Hanya saja, karena ini cerita anak, maka perlu disesuaikan semuanya, agar cerita yang kita tulis sesuaikan untuk pembaca anak-anak.
Apa saja yang perlu disesuaikan? Kecuali ide yang bersifat universal, maka elemen lain perlu disesuaikan. Tokoh cerita, konflik, sampai gaya bahasa.
Untuk cerpen realis, tokoh utamanya harus anak-anak. Jadi usahakan kalau tidak perlu, tokoh dewasa tidak usah dimasukkan. Kecuali memang sangat dibutuhkan dalam cerita. Jadi bisa terhindar dari nasihat ini itu dan menggurui. Nah, untuk dongeng, tokohnya bisa disesuaikan dengan imajinasi teman-teman. Apa tokohnya kurcaci, peri, penyihir, pangeran, putri, dan tokoh imajinasi lainnya.
Konflik tentu saja harus sesuai untuk
anak-anak. Untuk cerpen realis, konflik usahakan seputar diri anak dan sesuai
usia tokohnya.
Kenapa?
Agar konflik bisa diselesaikan oleh tokoh anak dalam cerita. Tanpa bantuan tokoh dewasa.
Saat menulis cerita anak, usahakan seolah-olah menjadi seorang anak.
Bila pakai POV 1 maka seperti seorang anak yang sedang bercerita tentang cerita dirinya pada teman-temannya.
Kalau pakai POV3 seperti seorang anak yang menceritakan sebuah cerita teman-temanya. Intinya semua disesuaikan. Ibaratnya membuatkan makanan untuk anak-anak, maka berikan makanan yang sesuai porsi, pas, dan disukai oleh anak-anak.
Sesuai pengalaman menulis saya (yang
masih seuprit), cerita anak dibagi 3. Ada Cerpen realis, dongeng, dan fabel.
Cerpen realis adalah cerita kehidupan
sehari-hari, tokohnya manusia, setting nyata dan masa kini.
Dongeng adalah cerita khayalan, imajinasi
yang tidak terjadi di dunia nyata. Tokohnya tentu saja bisa sesuai tokoh
imajinasi dunia dongeng.
Sebenarnya fabel ini termasuk dongeng.
Tapi ada penyebutan khususnya. Fabel adalah cerita yang tokohnya hewan. Saya
membagi dua bagian cerita. Ada fabel yang tokoh hewannya berlaku selayaknya
hewan, dan settingnya sesuai habitatnya. Ada juga fabel yang tokoh hewannya
berlaku selayaknya manusia dan settingnya bisa imajinasi. Hewannya bisa naik
sepeda, ke pasar, memasak, pakai baju, tinggal di rumah, dan sebagainya.
Demikian materi singkat seputar cerita
anak. Silakan mengajukan pertanyaan, teman-teman. Semakin banyak pertanyaan,
maka materi akan semakin berkembang.
Salam semangat menulis
Beberapa karya Bambang Irwanto |
Tanya-Jawab:
Astrid
Bunda Aira: Bismillah, mau tanya ya: 1. Seringkali datang ide, pengen
nulis ini itu,tapi ketunda karen urusan domestik (biasa, ibu ibu rumah
tangga.hehe). Nah giliran ada waktu buat nulis, di depan komputer malah bengong..
Apa yg mau ditulis. Kisi-kisinya masih ada di kepala, tapi mau ngawali nulisnya yang susah. 2. Adakah
karakteristik sendiri media-media yang menerima cernak, dongeng atau fabel?
Misal Bobo lebih sering memuat dongeng, dll. 3. Saya baru tahu Bobo dan Kompas
Anak (yang sayangnya gak ada lagi,
ya?). Selain dua itu, ke mana lagi kalau mau kirim cernak, dongeng, atau fabel?
4. Adakah tips-tips jitu gak agar
rajin nulis? (selain tentu ingat tentang dompet yg harus di isi),
Bambang
Irwanto
Salam, Mbak Astrid Bunda Aira
1. Bila datang ide, lalu saatnya kurang
pas, maka jangan dibuat idenya itu, Mbak. Biar tidak lupa, tulis dulu idenya.
Bisa di buku atau di hape. Lalu saat ada waktu, segera eksekusi.
2. Setiap media anak mempunya karakter
sendiri-sendiri, Mbak Astrid. Tapi secara umum, semua media suka cerita yang
sesuai untuk pembacanya. jadi rajin membaca cerita yang dimuat di media yang
dituju. Untuk Bobo, Bobo menerima cerpen, fabel, juga dongeng.
3. Saat ini, memang masih Bobo yang
menerima cerita dari penulis luar, Mbak Astrid Bunda Aira. Lainnya media
daerah. koran lokal.
4. Tips jitunya, tentu saja harus rajin
menulis, diiringi membaca cerita, Mbak Astrid Bunda Aira. Semakin sering kira
menulis, maka proses menulis akan mudah dan menyenangkan.
Tapi maksudnya ingat dompet yang harus
diisi itu maksudnya bagaimana, Mbak? hehehe
Sutono
Suto
Dongeng Mas Maim unik. idenya darimana?
Bambang
Irwanto
Semua ide itu bagus, Mas Sutono Suto, Jadi
kita harus mengolah ceritanya jadi beda dan unik. Ide itu sudah ada di sekitar
kita. bahkan di depan mata kita. jadi kita harus jeli untuk menangkap ide yang
sudah bertebaran di sekitar kita.
Husna
Ilyas:
Mas Baim kalau bikin cerita anak, cari
judulnya dulu atau setelah jadi cerita utuh baru cari judul?
Bambang
Irwanto
Saat awal menulis, biasanya judul setelah
selesai menulis cerita, Mbak Husna. Namun terkadang, dari bayangan sebuah
judul, bisa langsung jadi ide cerita. Misalnya saya pernah membayangkan sebuah
judul toko roti 3 + 3, maka saya langsung dapat ide menulis cerita itu.
Tapi kalau dapat ide dulu, maka saya tulis
ceritanya utuhnya dulu, baru disesuikan judulnya, Mbak
Ana
Falesthein Tahta Alfina:
Saya pernah baca cerita di Bobo, tokohnya
orang dewasa, tapi permasalahannya bisa ditangkap oleh radar anak-anak. mungkin
sebelas empat belas dengan cerita Abu Nawas kali ya. Pertanyaannya lain hal,
hahaha.. Mas Bambang Irwanto menulis cerita anak dalam sekali duduk atau
berkali-kali duduk? Dalam sehari bisa menghasilkan berapa cerita? Hehe. Oya,
mengenai pengendapatan cerita, ada batas maksimal gak, berapa lama?
Bambang
Irwanto
Kalau itu termasuk "Dongeng
Realis", Mbak Ana Falesthein. Jadi boleh tokohnya orang dewasa, tapi
konfliknya bisa sesuai untuk anak-anak. Misalnya tokohnya pelit. nah, sifat
pelit kan ada pada diri anak-anak. Kalau sekarang, saya bisa menulis satu
cerita sekali duduk, Mbak.
Tapi dulu, tentu saja berkali-kali hahaha.
Jadi hanya masalah proses menulis saja. Karena sekarang saya ada grup Rumah
Jamur, website, dan kelas saja, jadi sehari saya sesuaikan saja, Mbak. Tapi
sebelumnya, saya pernah menulis 10 cerita dalam sehari. Itu karena ide
ceritanya semua sudah matang. Tapi selesai menulis, tidak langsung dikirim.
harus diendapkan dulu, lalu diedit, kemudian dipercantik lagi ceritanya baru
dikirim. Mengendapkan tulisannya, cukup sehari saja, Mbak Ana. Jangan kelamaan.
biar idenya tetap fresh.
Naqiyyah
Syam
Ada link
contoh cernak dongeng realisnya?
Bambang
Irwanto
Banyak dongeng realis yang saya posting di
bog saya, Mbak Naqiyyah Syam. silakan teman-teman mampir. Ini salah satu
link-nya: http://www.bambangirwantoripto.com/2016/03/cecilia.html
Anis
Khoir
Mas Baim, gimana ya bikin cerita anak yang fokus? Artinya gak terlalu banyak kalimat tapi bisa
mengena ke konflik dan penyelesaiannya?
Bambang
Irwanto
Jadi, untuk cerita anak media, sejak awal
langsung masukkan konflik ceritanya, Mbak Anis Khoir. Jadi kita punya ruang cukup
untuk mengolah ceritanya. Jadi agar fokus, kamera ceritanya cukup fokus pada 1
tokoh saja. jangan pindah-pindah kameranya. Cerita anak, bukan banyak kalimat,
Mbak Anis. Tapi gunakan kalimat efektif. jadi jatah kata dan halaman sesuai
Avizena
Zen
Bagaimana cara menulis cerita anak,
menyampaikan pesan, tapi tidak terkesan menggurui?
Bambang
Irwanto
Bambang Irwanto Jadi usahakan tokoh-tokoh
anaknya yang menyampaikan pesan itu, Mbak Avizena. Boleh kok pesannya dari
narasi juga yang pas untuk anak-anak.
Dika Pramana Pak Bambang Irwanto, untuk
cerpen anak biasanya yang menjadi kendala buat saya itu adalah penceritaannya Pak.
Beberapa kali dibaca ulang kok masih tetep naskah anak yang bergaya tutur
"dewasa" hehe ...
Bambang
Irwanto
Nah, karena itu, saat menulis cerita anak,
usahakan Kak Dika Pramana menjadi seorang anak-anak. Lalu perbanyak membaca
cerita anak-anak
Kayla
Mubara
Salam, Kak Bambang Irwanto. Untuk cerita
hewan dengan tingkah manusia apakah boleh tabiatnya bertolak belakang dengan
hewan sungguhan? Misal Koti kelelawar pergi siang hari. Atau tetap harus logis
layaknya hewan tersebut?
Bambang
Irwanto
Salam, Mbak Kayla Mubara. Bisa, Mbak Kayla
Mubara. bisa sesuai, bisa bertolak belakang. karena dari situlah konflik
ceritanya.Nah, nanti dijelaskan, kalau kalelawar memang tidak bisa berkeliaran
di siang hari. kenapa tidak bisa? nah, jelaskan fakta sesungguhnya.
Kayla
Mubara
Berarti jungkir balik dari fakta hewan
yang sebenarnya malah bisa jadi konflik, dan bakal cerita baru, ya, Kak Bambang
Irwanto?
Bambang
Irwanto
Iya, Mbak Kayla Mubara. Misalnya gajah
yang ingin punya belalai pendek. Padahal sebenarnya tidak bisa, karena dia akan
kesulitan.
Nah, teman-teman, sebenarnya masih banyak
pertanyaan lagi yang diajukan dan dijawab oleh Mas Baim. Untuk lebih jelasnya,
boleh melihat-lihat di grup setelah bergabung dengan BaW, ya, hehehe.
Ini, nih link-nya: BaW Community.
Terima kasih sudah membaca J
Bambang Irwanto tentang dirinya:
Saya Lahir di Makassar. Sejak kecil saya
suka sekali membaca cerita anak. Sehingga dengan sendirinya belajar menulis
cerita anak.
Dongeng pertama saya berjudul “Soja”
akhirnya dimuat di kumpulan dongeng Bobo 2004. Setelah itu cerpen dan dongeng
saya dimuat di Majalah Bobo, Soca, Girls, Mombi, Kompas Anak Minggu, kumpulan
cerpen dan kumpulan Dongeng Bobo. Selain menulis cerita anak, saya juga suka
menulis cerpen remaja, dan masih berjuang menulis cerpen dewasa. Beberapa
cerpen remaja saya pernah dimuat di Majalah Anita Cemerlang, majalah Gadis
(percikan), dan majalah Story.
Saya juga sudah menulis buku. Walau masih
bisa dihitung dengan jari. Selanjutnya, saya masih proses menulis buku anak
baru. Sampai sekarang, saya masih terus semangat menulis. Saya juga membuka
kelas menulis cerita anak. Namanya kelas Kurcaci Pos. Kemudian lulusan sekolah
kurcaci Pos masuk ke Rumah Jamur Kurcaci, agar para kurcacies terus semangat
menulis. Saya juga mendirikan website Rumah Jamur Kurcaci. Jangan lupa untuk
mampir, ya.
Facebook :
https://www.facebook.com/bambang.irwanto.52
Twitter : @Bambangirwant12
Instagram : @bambang_irwanto12
email : irwantoripto76@gmail.com
bambang_irwanto75@yahoo.com
Makasih ilmunya mba :) pengen nyobain bikin dan kirim ke Bobo tapi takut hehehe
ReplyDeleteTerima kasih atas undangannya BAW.
ReplyDeleteSemoga sharingnya bermanfaat.
Salam semangat menulis.
Menulis cerita anak lalu kita mengingat masa kanak2
ReplyDeletehrs lbih banyak bljar lagi ni pada ahli nya untuk mnjadi seorang penulis :)
ReplyDeleteBROKER TERPERCAYA
ReplyDeleteTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!
Wah sangat bermanfaat banget nih, yang mau jadi penulis anak wajib baca nih ya. Sukses terus ya mba :)
ReplyDeleteAku save ini untuk cari ilmu
ReplyDeletesangat menarik
ReplyDeletehttps://tantepoker.me
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleterumah murah sidoarjo perumahan murah yang terletak di sidoarjo, letaknya sangat strategis
ReplyDeletekeseruan dalam menuangkan ide2 menarik
ReplyDelete