Materi ini diberikan oleh pemateri undangan di grup facebook BaW Community, Yulina Trihaningsih pada tanggal 17 Maret 2016. Usai materi, ada sesi tanya-jawab dengan para anggota BaW. Silakan disimak yaa ...
Sulitkah menembus media? Bagi saya,
iya.
Siapalah saya? Seorang ibu rumah tangga, dengan tiga buah hati, yang sudah belasan tahun tidak pernah lagi menyentuh dunia fiksi. Saya memang suka membaca sejak kecil. Majalah Bobo, buku-buku petualangan Enid Blyton, Alfred Hitchcock, Bung Smas, hingga seri rumah kecil Laura Ingalls Wilder, koleksi mama saya, saya baca saat saya masih SD. Saya sangat terkesan dengan penggambaran kehidupan, budaya, dan geografis negara lain dari bacaan-bacaan itu. Buku melipat jarak dan waktu, sehingga saya merasa Inggris dan Amerika itu dekat saja. Efeknya, saya sangat suka berkhayal, dan punya banyak cerita di kepala saya. Saat itu, saya sudah mulai senang menulis cerita pendek, dan tugas mengarang dari pelajaran Bahasa Indonesia menjadi favorit saya.
Saat SMA, saya mulai berhenti menulis fiksi. Entahlah, saat itu saya merasa menulis bukan lagi prioritas saya. Dan ini berlangsung hingga saya menikah, hingga dikaruniai tiga orang buah hati. Setelah belasan tahun berlalu, saya mulai gelisah. Seperti ada yang kurang dan hilang dalam hidup saya. Lalu, bergabungnya saya dengan facebook, membuka pikiran dan mendekatkan saya kembali dengan aktivitas menulis. Saya bergabung dengan komunitas menulis, dan mulai ikut banyak proyek buku antologi. Hingga kemudian, saya bertemu status Mbak Nurhayati Pujiastuti, yang menawarkan mengikuti kelas Penulis Tangguh (PT), tempat belajar menulis untuk menembus media. Alhamdulillah, saya beruntung mendapat kesempatan belajar di kelas PT 1 selama kurang lebih tiga bulan.
Dari akhir 2012, saya fokus menulis untuk media. Pada awalnya, saya mencoba menulis untuk semua jenis tulisan. Cerpen dewasa, cerpen remaja, cerpen anak, hingga artikel ringan dan resensi buku. Tapi, kemudian, saya memutuskan fokus di jenis tulisan yang saya paling suka, yaitu cerpen dewasa dan cerpen remaja. Kenapa cerpen dewasa dan cerpen remaja? Karena, entah mengapa, saya selalu mempunyai gambaran manis di kepala saya tentang cerita dengan tokoh remaja dan dewasa. Saya merasa lebih mudah mengeksplore karakter tokoh, gaya bahasa, maupun konflik cerita pada dua jenis tulisan ini. Sementara, untuk menulis cerpen anak, terus terang saya masih merasa berat dan kaku. Walau, tentu saja, saya tetap berkeinginan bisa menulis di semua jenis tulisan. Namun, karena saat itu saya sudah bertekad bisa menembus media, maka saya putuskan untuk memilih fokus tulisan saya.
Hampir satu tahun tahun, belum ada satu
pun naskah saya yang dimuat. Saya akui, saya bukanlah pejuang yang terlalu
gigih. Saya tidak begitu sering mengirim ke media. Seminggu satu naskah saja
sudah bagus. Media yang jadi sasaran uji coba saya adalah Gadis dan Kartini.
Saya belum berani kirim ke Femina, karena banyak teman yang mengungkapkan
sulitnya menembus Femina.
Jadi, dari obrolan dengan teman-teman,
saya mendapat bocoran, kalau Femina adalah majalah wanita dewasa yang paling
sulit ditembus. Sementara, untuk majalah remajanya adalah Gadis. Dan saya
sangat tertantang untuk bisa menembus keduanya. Setelah beberapa waktu, saya
menambah ikhtiar. Saya perbanyak membaca contoh-contoh cerpen yang pernah
dimuat di Gadis dari blog beberapa penulis (saya bersyukur dan merasa terbantu
sekali dengan blog-blog ini). Sehingga, sedikit demi sedikit, saya mempunyai
gambaran tentang karakter cerpen di Gadis.
Momen lomba cerpen Femina 2013 akhirnya menggerakkan saya untuk mencoba mengirim ke majalah ini. Saya buka web Femina, dan membaca banyak sekali cerpen-cerpen yang pernah dimuat di sana. Sampai mau mabok rasanya J Lalu, saya menulis Puber Kedua untuk saya ikutkan lomba. Tapi, saya berubah pikiran, dan memutuskan untuk mengirimkannya sebagai kiriman reguler dan karya perkenalan dengan redakturnya.
Bulan September 2013, saya sampai mengultimatum diri sendiri, harus ada karya saya yang tembus media bulan itu. Dan tepat di hari terakhir bulan September 2013, redaktur Gadis mengirim pesan lewat inbox FB, mengabarkan beliau sudah membaca cerpen saya.
Wah, saat masih berbunga-bunga dengan kabar itu, tidak berapa lama, datang telepon dari redaktur Femina yang mengabarkan akan memuat Puber Kedua. Mendapatkan kabar bahwa dua naskah saya akan dimuat di dua media yang terkenal berat dan ketat persaingannya, membuat saya nyaris tak percaya. Puber Kedua menjadi karya pertama saya menembus media di tahun 2013, disusul Melodi Aubrey di majalah Gadis.
Setelah itu, alhamdulillah, satu per satu karya saya berupa cerpen, artikel, dan resensi termuat di beberapa media, seperti Femina, Gadis, Irfan, Kartini, Kawanku, Good Housekeeping Indonesia, Paras, Bobo, Koran Jakarta, Dinamikanews, dan Tamanfiksi.com.
Kini, saya masih terus belajar dan berjuang untuk menembus media lebih banyak lagi. Termasuk koran yang masih serupa benteng tinggi untuk saya, hehe.
Jadi, sulitkah menembus media? Bagi saya, iya. Tapi, saya juga percaya, hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan.
Pasuruan, Maret 2016
Yulina Trihaningsih
Blog: yulinatrihaningsih.blogspot.co.id
Twitter: @yulin_atri
Karya Mbak Yulina |
Tanya
Jawab:
Berikut ini beberapa tanya-jawab di grup
Facebook BaW community:
Kayla
Mubara:
Mbak, maaf. Pernahkah pekerjaan rumah
tangga terbengkalai karena menulis. Lalu untuk mengantisipasinya bagaimana?
Terima kasih. Salam kenal, ya, Mbak.
Yulina
Trihaningsih
Salam kenal, Mbak Kayla Mubara J
Err, sering kayaknya, hihi.
Dulu, saya selalu bagi tugas dengan suami.
Ada pekerjaan-pekerjaan yang suami lakukan sebelum berangkat kerja. Saya
menulis kalau anak-anak sudah berangkat sekolah. Pekerjaan RT saya buat skala
prioritasnya. Yang penting didahulukan, yang kurang penting sesuai kondisi
saja, hehe. Sekarang, alhamdulillah, ada ART “setengah har” untuk bagi tugas,
Mbak Kayla. Tetap, saya menulis setelah anak-anak berangkat sekolah, disambi
nyuci dan masak.
Naqiyyah
Syam:
Mbak Yulina, kalau menulis banyak baca
dulu atau mengandalkan ilham? Bagaimana menyeimbangkan bacaan dengan gali ide
dari lingkungan aja?
Yulina
Trihaningsih
Kalau untuk saya pribadi, buku-buku yang
saya baca itu fungsinya seperti bank pengetahuan di kepala saya, Mbak Naqiyyah.
Saya gak tahu kapan diperlukannya. Ide
biasanya datang dekat dengan keseharian saya. Nah, saat eksekusi ide itu, bank
pengetahuan di kepala akan bekerja. Jadi, kalau saya merasa buntu dalam
menulis, berarti isi kepala saya kurang, hehe. Selain dari sana, riset yang
memang sengaja saya lakukan sebelum mulai menulis, tentunya juga dapat
memperlancar penulisan cerita. Tapi, selain persiapan isi kepala (akal) dengan
banyak membaca, saya pikir persiapan raga dan jiwa juga tak kalah penting.
Persiapan raga, tentu dengan menjaga kesehatan. Sementara persiapan jiwa dengan
banyak mendekat dan berdoa kepada Allah. Saya terbiasa berdoa agar hati,
tangan, dan akal saya dilembutkan, untuk dapat menulis kisah yang baik dan
bermanfaat.
Hairi
Yanti:
Jadi menurut Mbak Yulina Trihaningsih
fokus satu genre dalam menulis itu penting? Saya ini, loh, Mbak, kepengin semuanya diembat, tapi ya tidak
maksimal juga, sih hasilnya #curcol
Selanjutnya, Oky E. Noorsari dan Irra
Fachriyanthi menanyakan hal yang sama.
Yulina
Trihaningsih
Kalau bagi saya penting, Mbak Hairi Yanti,
Mbak Oky E. Noorsari, Mbak Irra Fachriyanthi. Sebelum saya fokus di cerpen
dewasa dan cerpen remaja, saya merasa gak
maksimal. Kenapa? Karena agak sulit untuk saya menukar jiwa menulis yang sudah
condong ke dewasa. Tapi, kalau dari dewasa ke remaja, saya masih suka, karena
saya masih merasa nyambung. Mungkin, mungkin, lho, yaa, karena jiwa saya ini
sebenarnya masih remaja hihi. Itu waktu saya kepengin banget bisa nembus media.
Waktu sudah berhasil, alhamdulillah, baru deh saya mulai belajar melirik genre
yang lain.
Ana
Falesthein Tahta Alfina:
Mbak Yulina Trihaningsih bacaan apa yang
paling menginspirasi? Siapa penulis yang paling disuka?
Yulina
Trihaningsih:
Bacaan yang menginspirasi saya novel-novel
klasik, buku-buku motivasi, dan kisah-kisah inspiratif dari buku Everyday
Greatness. Penulis yang saya suka banyak, Mbak Ana Falesthein Tahta Alfina
Nia
Hanie Zen:
Mbak, mau tanya. Bagaimana menentukan
judul yang kece yang bisa menarik redaksi untuk melirik naskah kita?
Sugi
Siswiyanti
Sugi Siswiyanti Mau banyak tanya, harus
gantian sama teman lain. Dua pertanyaan cukup ya, Mbak Naqi. Tinggal
dipraktikkan.
Yulina
Trihaningsih
Saya juga masih belajar, Mbak Nia Hanie J.
Saya sendiri suka judul yang simpel, dan agak-agak puitis, hehe. Tapi, yang gak kalah penting juga, paragraf pembuka
kita, Mbak. Buat semenarik mungkin, sehingga redaktur tertarik untuk meneruskan
membaca tulisan kita.
Avizena
Zen :
Menulisnya.jam berapa, Mbak? Lalu sebulan
baca berapa buku? Apakah harus ikut kelas menulis berbayar agar karya kita
nembus media?
Yulina
Trihaningsih
Biasanya, jam 7 pagi sampai siang jam anak
pulang, Mbak Avizena Zen. Itu juga disambi ngerjain yang lain, hehe. (Untuk
pertanyaan kedua): Nggak juga, Mbak.
Motivasi terbesar untuk menulis dan menembus media itu datang dari diri kita
sendiri, Insyaa Allah. Tapi, komunitas menulis bisa membantu kita untuk saling
menyemangati.
Kalya
Innovie :
Mbak, nulis cerpen yang lembut dan mengiris-iris
hati itu piye to? Apa karena pada
dasarnya Mbak Yulin orangnya mellow? J
Yulina
Trihaningsih
Haha, apa tulisanku itu mengiris-iris
hati, Mbak Kalya Innovie? J Mellow?
Hm, iya juga, sih. Karakter penulis suka terbawa dan terlihat di tulisannya,
ya?
Vina
Anne:
Selamat siang, Mbak. Sering terbawa
perasaankah, setelah menulis cerpen? Soalnya saya baper membaca karya Mbak, hehe. Bagaimana supaya “tega” untuk
meyiksa karakter, Mbak? Terima kasih sebelumnya.
Yulina
Trihaningsih
Halo, Mbak Vina Anne J Biasanya
saat menulis, saya memang berusaha masuk dalam perasaan tokoh, sehingga saya
menuliskannya juga dengan hati yang bergetar, entah karena cinta, amarah, atau
kesedihan. Saya sendiri juga gak
tegaan dan cinta damai, hehe. Beberapa teman bilang mereka kesal karena saya gak tega dengan tokoh-tokoh saya.
Kalya
Innovie:
Aku baca "Surat yang Datang dari Masa
Lalu" sampai mingsek-mingsek.
Bagaimana mengolah kata hingga menyentuh empati pembaca seperti itu? Kalau
cerpen SyDdML itu idenya dari mana, Mbak?
Yulina
Trihaningsih
Mingsek-mingsek
itu apa, Mbak Kalya Innovie? J Hehe, entah, ya. Ya itu tadi, saya hanya
mencoba masuk ke perasaan tokoh. Membayangkan bagaimana kalau saya yang ada di
posisi dia. Apa yang saya rasakan, apa yang saya katakan, dan keputusan apa
yang akan saya pilih.
SyDdML itu awalnya saya buat untuk lomba
tentang Alzheimer. Idenya, tentang surat dari perempuan yang menderita
alzheimer untuk mantan suaminya. Sayangnya, surat itu datangnya terlambat.
Cerpen ini juga terinspirasi dari satu film Korea, A Moment to Remember, dan
buku Ketika Ibu Melupakanku.
Kalya
Innovie
Mingsek-mingsek
itu terisak-isak, atau nangis sesenggukan, Mbak J. Makasih ya, tiga pertanyaanku dijawab
semua. Semoga makin sukses di tahun-tahun mendatang, aamiin.
***
Apakah hanya ini tanya-jawabnya?
Tidak, dong.
Kalau Kalian ingin tahu, bisa disimak
selengkapnya di grup BaW.
Juga ada hal-hal menarik lainnya
seputar dunia menulis, lho.
Silakan bergabung dengan grup BaW
Community di facebook, yah J.
Karya Mbak Yulina |
BIODATA
PEMATERI
Yulina Trihaningsih, biasa dipanggil
Yulin, lahir di Jakarta, 22 Juli 1978. Ibu dari dua putra dan satu putri yang
cerdas dan aktif ini, menamatkan kuliahnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia, dari peminatan Kesehatan Reproduksi. Saat ini
berdomisili di Pasuruan, Jawa Timur. Sangat suka menulis kisah romantis,
inspiratif, hingga cerita anak yang manis. Karya-karyanya berupa cerpen,
artikel, dan resensi, termuat di beberapa media, seperti Femina, Gadis, Irfan,
Kawanku, Kartini, Good Housekeeping Indonesia, Paras, Bobo, Koran Jakarta,
Dinamikanews, dan Tamanfiksi.com.
Untuk komunikasi bisa dihubungi di surel:
yulinatrihaningsih@yahoo.co.id, blog http://yulinatrihaningsih.blogspot.com,
akun twitter: @yulin_atri, atau akun facebook: Yulina Trihaningsih.
Waah, terima kasih kesempatannya, BaW :)
ReplyDeleteWaaah seru banget, alhamdulillah sudah tayang, terima kasih Mbk Mugniar, terima kasih Mbk Yuli, BaW semoga semakin kereeen.
ReplyDeleteTerimakasih untuk informasinya!
ReplyDeleteMantap, keren ini artikel.. thanks untuk infonya.. 😊
ReplyDeleteMantap, keren ini artikel.. thanks untuk infonya.. 😊
ReplyDeletePenasaran sama groupnya.. Khusus wanita aja sepertinya ya mba.. :)
ReplyDeleteAssalamu'alaikum mba :) saya Rodhiyatum Mardhiyah, bolehkah saya ikut bergabung dengan grupnya? karena saya sangat ingin menambah pengetahuan tentang menulis..saya tahu grupnya setelah membaca buku "Jomblo prinsip atau nasib" yang dipinjamkan oleh teman saya.. jujur saja setelah membaca buku itu saya menjadi sangat termotivasi dan merasa disemangati untuk menjadikan jomblo itu sebagai prinsip.. dan akhirnya saya membuka alamat-alamat blog yang diinfokan oleh buku itu.. dan saya bacalah tulisan ini, alhamdulillah sangat memotivasi sekali mba tulisannya :) terimakasih sekali mba :)
ReplyDeleteHebatttt, untuk bisa sampai dimuat di majalah terkenal seperti Femina dan Gadis itu tidak mudah lho. Selamat ya. Saya juga sedang berjuang untuk bisa menerbitkan buku saya sendiri, ayo kita berdua sama sama semangat hehehe
ReplyDeleteselamat ya mbvak semoga sukses terus
ReplyDeleteTRADING ONLINE TERPERCAYA
ReplyDeleteIni dia, Broker Trading yang Transaksi Aman dan Proses Cepat
HASHTAG OPTION merupakan platform trading Binary Option berbasis di Indonesia.
Kami menawarkan produk-produk Cryptocurrency & Forex.
yuk gabung yukkk visit link nya www.hashtagoption.com
Minimal DP Rp. 50.000,- dapat BONUS Depo awal 10%** T&C
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Ada BONUS REFERRAL juga lohhh...
Bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover....
Kami juga menyediakan AKUN DEMO untuk Trader HASHTAG OPTION yang ingin berlatih, sampai kamu benar-benar bisa menuju AKUN REAL
Keren mba tulisannya sudah diterima diberbagai media. Luar biasa
ReplyDeletebisa dicoba nih...
ReplyDeletehttps://tantepoker.me