[Author of The Month] Mell Shaliha

Tweet

Author of the Month datang lagi di bulan April ini. Kali ini kita berbincang dengan Mbak Mell Shaliha yang novel baru beliau baru saja rilis. Yaitu The Dream in Taipei City yang diterbitkan Indiva. Yuk, simak bincang kakamin dengan Mbak Mell.  Halo, Mbak Mell, pertanyaan pertama tentang menulis. Sejak kapan Mbak Mell suka menulis? Jawab : Halo juga, saya suka menulis sejak SMP, kalau lagi galau gitu suka nulis di diary berupa curhat dan puisi-puisi. Tapi belum terpikir menjadi penulis karena merasa itu tidak mungkin. Buat Mbak Mell, menulis itu sekadar kesenangan atau kebutuhan? Jawab : Awalnya menulis hanya sebagai hoby, tapi sekarang mulai berpikir juga tentang kebutuhan, kebutuhan batin dan bonusnya financial. Selain menulis, Mbak Mell suka apa lagi? Jawab : Selain menulis saya suka baca buku yang pasti juga nonton dan jalan-jalan. Menurut Mbak Mell, apa pentingnya membaca bagi seorang penulis? Jawab : Penting banget ya bahwa penulis wajib membaca buku, karena penulis tidak selalu bisa mengeluarkan ide dengan lancar, kadang ada writer block nah mungkin dengan membaca penulis bakal bisa terpancing untuk membangun ide-idenya lagi. Selain itu tidak semua penulis mempunyai ilmu sesuai dengan karakter tokoh atau tema cerita, makanya perlu deh banyak membaca untuk menambah wawasan. Biasanya dalam sebulan membaca berapa buku? Jawab : Nggak tentu juga berapa buku yang saya baca. Kalau dulu memang saat saya menemukan buku baru saya langsung baca habis. Tapi kalau sekarang saya menyeimbangkan dengan kebutuhan menulis saya. Saya mencari buku sesuai denga genre yang akan saya tulis sebagai buku pendamping, jadi bisa jadi satu buku saja cukup untuk mendampingi saya menggarap tulisan. Misal, jika target nulis saya dua bulan, maka buku yang saya baca akan bertahan sampai saya selesai nulis genre itu. Jika memang dibutuhkan lagi, saya akan mencari buku lain. Jadi bukan berapa banyak buku yang saya baca mungkin, tapi seberapa butuh saya membaca buku (sambil belajar menghemat waktu). Apa karya perdana Mbak Mell yang dirilis di jagad perbukuan Indonesia? Jawab : Karya perdana saya Novel Xie Xie Ni De Ai (Hongkong, Terima Kasih Cintamu) – terbitan Diva Press 2011. Sejauh ini buku apa saja yang Mbak Mell tulis yang sudah diterbitkan? jawab : Buku yang saya tulis masih sedikit banget. Mayoritas genre roman remaja, tapi ada juga genre fiksi anak, Novel komedi, antologi puisi & cerpen horor dan genre novel Spionase. Judul-judulnya Xie xie ni De Ai (divapress 2011), Crying winter (divapress 2012), Love’s Direction(Sinar Kejora 2012), Big Time Passion (Sinar Kejora 2012), Ekspedisi Cinta gokil Si Darem( Sinar Kejora 2012), Fiksi Anak (duet dengan Viana Wahyu) Rumah 1000 Dongeng (Diva press 2014) dan  The Dream in Taipei City (Indiva Media Kreasi 2014). Sekarang ada project menulis apa? Jawab : Sekarang masih mengolah ide untuk mengikuti LMNI indiva. Novel terbaru Mbak Mell berjudul the Dream in Taipei City. Bisa diceritakan sedikit tentang sinopsis novel itu? Jawab : TDITC berkisah tentang seorang anak keturunan Cina yang menjadi korban perpisahan dengan kedua orang tuanya. Perjanjian masa lalu yang mengharuskan tokoh Ella berpisah dengan sang ibu dan melanjutkan pendidikannya di Taipei. Ella harus menjalani kehidupan baru yang sulit dengan ayahnya yang pendiam dan ibu tiri  yang membencinya. Termasuk beradaptasi dengan universitas terbesar di Taiwan. Namun kesulitan itu bisa dihadapi dengan bantuan teman-teman barunya di kampus.  Kehidupan dengan teman-teman setanah air menjadikan tokoh Ella tidak lagi merasa sendiri. Mereka membangun kekeluargaan yang kokoh, bahkan dengan teman dari negara lain. Kisah cinta yang rumit dan bagaimana mempertahankan prinsip juga menjadi tantangan berat bagi tokoh Ella. Dan dengan keteguhan hati, ia mampu hidup dengan baik dan mandiri. Kenapa memilih setting luar negeri? Novel sebelumnya juga bersetting luar negeri. Jawab : Iya, mungkin setting luar negeri karena saya ingin menshare pengalaman saja dan mood saya lebih terbangun dengan setting baru, karena dengan seting Indonesia saya masih belum bisa mengeksplor fantasinya dengan indah, jadi ini juga tantangan bahwa saya harus bisa menulis setting lokal dengan lebih baik. Juga karena ingin mengungkap fakta, bahwa orang Indonesia tidak kalah dengan orang luar negeri. Itu selalu saya tonjolkan melalui karakter tokoh. Orang Indonesia juga bisa menjadi contoh yang bisa dibanggakan di LN. Jika punya kesempatan riset dengan jalan-jalan langsung ke satu tempat untuk setting novel terbaru, Mbak Mell memilih apa dan mengapa? Jawab : Saya memilih pergi ke Jepang. Karena banyak hal bisa dilakukan orang Jepang dan budaya Jepang yan beraneka ragam akan menambah keanekaragaman ide. (Tapi saja masih ingin ngubek-ubek tetang Jogja, daerah saya sendiri, agar pikiran saya terbuka- sepertinya saya punya kelainan tapi tidak tahu juga apa penyebabnya kenapa saya sulit membangun ide dengan setting lokal yang tak kalah kaya). Apa ada target khusus untuk menulis dalam periode tertentu? Misalkan berapa jam dalam sehari atau berapa buku dalam setahun? Jawab : Saya tidak ada target khusus. Setiap saya bisa menulis dengan lancar dan berhasil lolos ke penerbit itu target saya. Kalau jam terbang nulis itu minimal satu jam, maksimal tidak terbatas selama saya punya waktu saya lebih baik menulis sebanyak-banyaknya. Pernah bosan dalam menulis? Bagaimana cara mengatasinya? Jawab : Pernah mbak cara mengatasi dengan melakukan kegiatan lain, misal berkebun, nonton atau tidur saja. Mbak Mell punya mood booster ketika menulis tidak? kalau punya, apa? jawab : Punya, setiap nulis satu tema, mood booster saya adalah tokoh yang keren dan setting yang belum pernah saya datangi. Saya juga mencari profil orang-orang keren dan mengembangkan ide dengan melihat gambar. Bagaimana membagi waktu agar bisa konsisten dalam menulis? Jawab : Dalam membagi waktu karena saya sekarang hanya IRT biasa, saya tidak terlalu kesulitan, hanya saja, rasa malas justru menjadi penyakit yang hebat. Kalau pas malas menyerang saya hanya mengingat barang-barang yang ingin saya miliki, biar bisa beli, harus punya uang dan dengan nulis saya akan dapat bonus royalty. (Kebutuhan dan sedikit money minded). Selama menulis, mbak Mell lebih suka mengalir apa adanya atau dengan outline yang teratur atau justru hanya dengan sinopsis? Jawab : Sinopsis iya, pasti, tapi outline saya jarang. Jadi saya lebih suka mengalir dan menulis pada saat yang sama dengan munculnya ide. Tapi saya juga mengadaan riset dengan catatan tertulis lalu dikembangkan, jadi bukan dengan outline rinci. Genre fiksi favorit mbak Mell apa? Jawab : Sebenarnya Spionase dan yang genre detektif gitu. Tapi sekarang belum mampu menulis genre itu. Apa tantangan terbesar yg pernah mbak Mel temui selama perjalanan menulis? Jawab : Malas dan kurang motivasi. Siapa penulis favoritnya? Kenapa? Dan sejauh apa penulis favorit itu menginspirasi mbak Mell? Jawab : Dan Brown. Ngeri dan hal yang menginspirasi saya justru karena saya tidak pernah bisa seperti beliau. Kalau penulis Indonesia banyak. Nggak bisa dissebutin satu per satu. Apa pentingnya komunitas bagi mbak Mell? Jawab : Sangat penting. Karena bagi pembelajar otodidak seperti saya, sangat butuh orang lain dan ilmu dari teman-teman. Selain itu ada motivasi tersendiri jika share tentang karya baru para senior. Setiap melihat cover terbaru teman-teman dan senior, saya ingin memilikinya dan tidak masalah menjadi follower yang positif. Mell Shaliha Terakhir, apa pesan Mbak Mell untuk pembaca blog BaW? Jawab : Pesannya apa yaa… terus menulis, kuatkan mental dan jangan berhenti belajar, karena jalan kita masih panjang. Menerbitkan 1000 buku bukanlah hal terpenting, melainkan bagaimana karya kita bermanfaat untuk orang lain, bermutu dan mencerahkan. Terima kasih, maaf jika ada salah kata dan semoga bermanfaat . Terima kasih untuk waktu bincang-bincangnya, Mbak Mell. Buat teman-teman yang penasaran dengan karya Mbak Mell, ada satu novel gratis untuk satu pemenang karya mbak Mell Shaliha yang berjudul Crying Winter (divapress 2012). Syaratnya mudah banget : Follow blog ini. Follow twitter @BAWCommunity Tweet kalimat ini "Saya mau novel #CryingWinter karya @Mellshaliha dari @BAWCommunity". Jangan lupa di twit kamu tetap sertakan link postingan wawancara ini juga bagikan link postingan ini di facebook. Komen di kolom komentar postingan ini berupa: nama dan akun twitter.  Ditunggu sampai tanggal 10 Mei 2014  Ikuti terus program Author of The Month berikutnya dan dapatkan buku-buku terbaru dari para penulis BAW.

Author of the Month datang lagi di bulan April ini. Kali ini kita berbincang dengan Mbak Mell Shaliha yang novel baru beliau baru saja rilis. Yaitu The Dream in Taipei City yang diterbitkan Indiva. Yuk, simak bincang kakamin dengan Mbak Mell. 

Halo, Mbak Mell, pertanyaan pertama tentang menulis. Sejak kapan Mbak Mell suka menulis?

Jawab : Halo juga, saya suka menulis sejak SMP, kalau lagi galau gitu suka nulis di diary berupa curhat dan puisi-puisi. Tapi belum terpikir menjadi penulis karena merasa itu tidak mungkin.

Buat Mbak Mell, menulis itu sekadar kesenangan atau kebutuhan?

Jawab : Awalnya menulis hanya sebagai hoby, tapi sekarang mulai berpikir juga tentang kebutuhan, kebutuhan batin dan bonusnya financial.

Selain menulis, Mbak Mell suka apa lagi?

Jawab : Selain menulis saya suka baca buku yang pasti juga nonton dan jalan-jalan.

Menurut Mbak Mell, apa pentingnya membaca bagi seorang penulis?

Jawab : Penting banget ya bahwa penulis wajib membaca buku, karena penulis tidak selalu bisa mengeluarkan ide dengan lancar, kadang ada writer block nah mungkin dengan membaca penulis bakal bisa terpancing untuk membangun ide-idenya lagi. Selain itu tidak semua penulis mempunyai ilmu sesuai dengan karakter tokoh atau tema cerita, makanya perlu deh banyak membaca untuk menambah wawasan.

Biasanya dalam sebulan membaca berapa buku?

Jawab : Nggak tentu juga berapa buku yang saya baca. Kalau dulu memang saat saya menemukan buku baru saya langsung baca habis. Tapi kalau sekarang saya menyeimbangkan dengan kebutuhan menulis saya. Saya mencari buku sesuai denga genre yang akan saya tulis sebagai buku pendamping, jadi bisa jadi satu buku saja cukup untuk mendampingi saya menggarap tulisan. Misal, jika target nulis saya dua bulan, maka buku yang saya baca akan bertahan sampai saya selesai nulis genre itu. Jika memang dibutuhkan lagi, saya akan mencari buku lain. Jadi bukan berapa banyak buku yang saya baca mungkin, tapi seberapa butuh saya membaca buku (sambil belajar menghemat waktu).

Apa karya perdana Mbak Mell yang dirilis di jagad perbukuan Indonesia?

Jawab : Karya perdana saya Novel Xie Xie Ni De Ai (Hongkong, Terima Kasih Cintamu) – terbitan Diva Press 2011.

Sejauh ini buku apa saja yang Mbak Mell tulis yang sudah diterbitkan?

jawab : Buku yang saya tulis masih sedikit banget. Mayoritas genre roman remaja, tapi ada juga genre fiksi anak, Novel komedi, antologi puisi & cerpen horor dan genre novel Spionase. Judul-judulnya Xie xie ni De Ai (divapress 2011), Crying winter (divapress 2012), Love’s Direction(Sinar Kejora 2012), Big Time Passion (Sinar Kejora 2012), Ekspedisi Cinta gokil Si Darem( Sinar Kejora 2012), Fiksi Anak (duet dengan Viana Wahyu) Rumah 1000 Dongeng (Diva press 2014) dan  The Dream in Taipei City (Indiva Media Kreasi 2014).

Sekarang ada project menulis apa?

Jawab : Sekarang masih mengolah ide untuk mengikuti LMNI indiva.

Novel terbaru Mbak Mell berjudul the Dream in Taipei City. Bisa diceritakan sedikit tentang sinopsis novel itu?

Jawab : TDITC berkisah tentang seorang anak keturunan Cina yang menjadi korban perpisahan dengan kedua orang tuanya. Perjanjian masa lalu yang mengharuskan tokoh Ella berpisah dengan sang ibu dan melanjutkan pendidikannya di Taipei. Ella harus menjalani kehidupan baru yang sulit dengan ayahnya yang pendiam dan ibu tiri  yang membencinya. Termasuk beradaptasi dengan universitas terbesar di Taiwan. Namun kesulitan itu bisa dihadapi dengan bantuan teman-teman barunya di kampus. 

Kehidupan dengan teman-teman setanah air menjadikan tokoh Ella tidak lagi merasa sendiri. Mereka membangun kekeluargaan yang kokoh, bahkan dengan teman dari negara lain. Kisah cinta yang rumit dan bagaimana mempertahankan prinsip juga menjadi tantangan berat bagi tokoh Ella. Dan dengan keteguhan hati, ia mampu hidup dengan baik dan mandiri.

Kenapa memilih setting luar negeri? Novel sebelumnya juga bersetting luar negeri.

Jawab : Iya, mungkin setting luar negeri karena saya ingin menshare pengalaman saja dan mood saya lebih terbangun dengan setting baru, karena dengan seting Indonesia saya masih belum bisa mengeksplor fantasinya dengan indah, jadi ini juga tantangan bahwa saya harus bisa menulis setting lokal dengan lebih baik. Juga karena ingin mengungkap fakta, bahwa orang Indonesia tidak kalah dengan orang luar negeri. Itu selalu saya tonjolkan melalui karakter tokoh. Orang Indonesia juga bisa menjadi contoh yang bisa dibanggakan di LN.

Jika punya kesempatan riset dengan jalan-jalan langsung ke satu tempat untuk setting novel terbaru, Mbak Mell memilih apa dan mengapa?

Jawab : Saya memilih pergi ke Jepang. Karena banyak hal bisa dilakukan orang Jepang dan budaya Jepang yan beraneka ragam akan menambah keanekaragaman ide. (Tapi saja masih ingin ngubek-ubek tetang Jogja, daerah saya sendiri, agar pikiran saya terbuka- sepertinya saya punya kelainan tapi tidak tahu juga apa penyebabnya kenapa saya sulit membangun ide dengan setting lokal yang tak kalah kaya).

Apa ada target khusus untuk menulis dalam periode tertentu? Misalkan berapa jam dalam sehari atau berapa buku dalam setahun?

Jawab : Saya tidak ada target khusus. Setiap saya bisa menulis dengan lancar dan berhasil lolos ke penerbit itu target saya. Kalau jam terbang nulis itu minimal satu jam, maksimal tidak terbatas selama saya punya waktu saya lebih baik menulis sebanyak-banyaknya.

Pernah bosan dalam menulis? Bagaimana cara mengatasinya?

Jawab : Pernah mbak cara mengatasi dengan melakukan kegiatan lain, misal berkebun, nonton atau tidur saja.

Mbak Mell punya mood booster ketika menulis tidak? kalau punya, apa?

jawab : Punya, setiap nulis satu tema, mood booster saya adalah tokoh yang keren dan setting yang belum pernah saya datangi. Saya juga mencari profil orang-orang keren dan mengembangkan ide dengan melihat gambar.

Bagaimana membagi waktu agar bisa konsisten dalam menulis?

Jawab : Dalam membagi waktu karena saya sekarang hanya IRT biasa, saya tidak terlalu kesulitan, hanya saja, rasa malas justru menjadi penyakit yang hebat. Kalau pas malas menyerang saya hanya mengingat barang-barang yang ingin saya miliki, biar bisa beli, harus punya uang dan dengan nulis saya akan dapat bonus royalty. (Kebutuhan dan sedikit money minded).

Selama menulis, mbak Mell lebih suka mengalir apa adanya atau dengan outline yang teratur atau justru hanya dengan sinopsis?

Jawab : Sinopsis iya, pasti, tapi outline saya jarang. Jadi saya lebih suka mengalir dan menulis pada saat yang sama dengan munculnya ide. Tapi saya juga mengadaan riset dengan catatan tertulis lalu dikembangkan, jadi bukan dengan outline rinci.

Genre fiksi favorit mbak Mell apa?

Jawab : Sebenarnya Spionase dan yang genre detektif gitu. Tapi sekarang belum mampu menulis genre itu.

Apa tantangan terbesar yg pernah mbak Mel temui selama perjalanan menulis?

Jawab : Malas dan kurang motivasi.

Siapa penulis favoritnya? Kenapa? Dan sejauh apa penulis favorit itu menginspirasi mbak Mell?

Jawab : Dan Brown. Ngeri dan hal yang menginspirasi saya justru karena saya tidak pernah bisa seperti beliau. Kalau penulis Indonesia banyak. Nggak bisa dissebutin satu per satu.

Apa pentingnya komunitas bagi mbak Mell?

Jawab : Sangat penting. Karena bagi pembelajar otodidak seperti saya, sangat butuh orang lain dan ilmu dari teman-teman. Selain itu ada motivasi tersendiri jika share tentang karya baru para senior. Setiap melihat cover terbaru teman-teman dan senior, saya ingin memilikinya dan tidak masalah menjadi follower yang positif.

Mell Shaliha

Terakhir, apa pesan Mbak Mell untuk pembaca blog BaW?

Jawab : Pesannya apa yaa… terus menulis, kuatkan mental dan jangan berhenti belajar, karena jalan kita masih panjang. Menerbitkan 1000 buku bukanlah hal terpenting, melainkan bagaimana karya kita bermanfaat untuk orang lain, bermutu dan mencerahkan. Terima kasih, maaf jika ada salah kata dan semoga bermanfaat .

Terima kasih untuk waktu bincang-bincangnya, Mbak Mell. Buat teman-teman yang penasaran dengan karya Mbak Mell, ada satu novel gratis untuk satu pemenang karya mbak Mell Shaliha yang berjudul Crying Winter (divapress 2012). Syaratnya mudah banget :

1. Follow blog ini.
2. Follow twitter @BAWCommunity
3. Tweet kalimat ini "Saya mau novel #CryingWinter karya @Mellshaliha dari @BAWCommunity". Jangan lupa di twit kamu tetap sertakan link postingan wawancara ini juga bagikan link postingan ini di facebook.
4. Komen di kolom komentar postingan ini berupa: nama dan akun twitter. 
5. Ditunggu sampai tanggal 10 Mei 2014 
6. Ikuti terus program Author of The Month berikutnya dan dapatkan buku-buku terbaru dari para penulis BAW.