Oleh: Hairi Yanti
BaW
punya program baru bulan ini yaitu pemilihan Author of The Month. Author of the
Month dipilih berdasarkan prestasi dalam bidang menulis, namanya juga Be A
Writer ya, nggak jauh-jauh deh dari dunia menulis.
Dan
untuk Author of the Month perdana di BaW bulan ini adalah Mbak Ade Anita.
Beliau baru merilis novel perdana yang berjudul Yang Tersimpan di Sudut Hati
terbitan Quanta (Imprint Elex Media Kompetindo). Yuk, simak hasil kita kepoin
Mbak Ade Anita.
Assalamualaikum, Mbak Ade. Senang
bisa berbincang dengan Mbak Ade. Oya, selamat ya atas terbitnya novel Mbak Ade
yang berjudul "Yang Tersimpan di Sudut Hati." Jadi, kita mau tanya-tanya seputar
novel itu dan tentang menulis juga.
Tanya: Apa motivasi terbesar Mbak Ade menjadi penulis? Kok bisa gitu
akhirnya jadi penulis?
Motivasinya
apa ya? Aku emang suka nulis sejak kecil. Suka baca sih awalnya, tapi terus
suka gak puas dengan alur cerita pilihan penulis dari buku yang aku baca, jadi
aku suka bikin tulisan yang ceritanya sama tapi alurnya suka-suka aku. Pokoknya
alurnya aku belokin sesuai dengan kemauan aku.
Makanya
sejak SMA kelas 1, pas ada pelajaran Bimbingan Penyuluhan terus pas diminta
ngasi jawaban "kira-kira apa yang akan terjadi dalam kehidupanmu 15 tahun
lagi?" aku ngisi gini: "saya pingin bisa masang foto saya dengan
novel yang saya karang sendiri.".. hahahaha. Tahu nggak, ternyata 18 tahun
kemudian, aku beneran bisa foto dengan buku kumcer pertama yang aku tulis
berdua dengan suamiku kala itu (tahun 2004). Ya meleset 3 tahun dari khayalan
anak SMA emang. Tapi lumayanlah.
Kalau kenapa
bisa jadi penulis,
ya, emang
takdir kayaknya. Soalnya dulu pingin jadi yang lain, tapi terus nikah muda,
terus ternyata punya suami yang hobbi sekolah di luar negeri jadi ikut suami.
Mana bisa ngelamar kerja. Jadi, menulis adalah kegiatan yang aku pilih untuk
mengisi waktu senggang sambil nemenin suami belajar dan membesarkan anak-anak
kami (prikitiw).
Tanya: Seandainya Mbak Ade gak jadi penulis, pengennya jadi apa?
Aku
pinginnya jadi
fashion designer karena aku hobi
banget sama yang namanya gambar baju, sepatu, perhiasan, merhatiin perkembangan
mode, nonton acara fashion show,
menghayal bikin baju yang bisa dipakai para model di catwalk, cutting bahan
jadi baju, menjahitnya, dan belanja keperluan fashion.
Tapi
aku juga pingin bisa jadi arsitek. Karena aku hobbi banget gambar rumah,
mikirin pembagian ruangan dalam rumah itu apa aja, mikirin tata letak
barang-barangnya, warna lantainya apa, bentuk pintunya gimana, menata tamannya
gimana.
Tanya: Ada target khusus nggak sih buat nulis setiap harinya? Misal
berapa jam sehari atau berapa halaman per hari?
Dulu iya. Tapi sekarang udah nggak pernah kecuali jika memang sudah ada
deadline yang ketat. Aku nggak mau nulis dengan target karena bikin menulis gak
terasa nikmat lagi. Sebenarnya paling nggak suka akunya menulis karena sesuatu, pinginnya sih
menulis karena aku suka nulis itu, tapi kan sekarang suka susah menerapkan itu
jadi aku gak mau maksain diri aja sekarang mah.
Tanya: Banyak sekali para penulis yang ingin menulis tapi tulisannya
stuck di tengah perjalanan. Kalau Mbak Ade pernah nggak mengalami hal seperti
itu? Dan bagaimana Mbak Ade mengatasinya supaya idenya muncul lagi?
Hmm.... makanya jangan menulis Cuma satu tema saja. Aku terbiasa menulis
beberapa tema sekaligus. Jadi, kalau yang satu mentok dan ketemu block writer, aku beralih ke tema yang
lain. Nanti juga ketemu sendiri enaknya nerusinnya gimana yang kemarin
mentok-ide itu. Kalau semua tema yang
aku pegang ternyata mentok-ide, aku biasanya main game.
Main game itu berguna agar kita tidak terlalu larut dengan tema yang
sedang kita garap. Jadi ada jarak antara diri kita dengan tokoh-tokoh di cerita yang kita tulis. Jadi
tulisannya bisa objektif. Dengan begitu kita bisa ketemu dimana letak kelemahan
dan kekurangan tulisan kita. Biasanya kalau sudah ketemu kekurangan dan
kelemahannya kita jadi muncul ide fresh lagi deh.
Tanya: Eh, kadang menulis itu bukan karena kehabisan ide ya. Ide
bisa banyak tapi nggak mood atau malas gitu nulisnya. Mbak Ade pernah gitu juga
nggak sih? Terserang malas dan si moody.
Kayaknya
sih nggak pernah. Karena aku emang hobbi nulis. Jadi kalau nggak sempat nulis
ya disempatin nulis. Setidaknya nulis status facebook deh (hehehe). Aku selalu
mengusahakan untuk menulis itu dengan niat menyebar kebaikan. Jadi, setiap
pekan aku selalu muhasabah, "pekan ini aku sudah menyebarkan kebaikan
belum ya lewat tulisan?". Nah,
jadi, kalau dalam satu pekan tidak menulis aku sering merasa rugi sendiri.
"Wah, masih ada usia gak ya pekan depan buat melakukannya?" Itu bikin
semangat menulis selalu berkobar biasanya.
Tanya: Dalam menulis novel atau buku, ada penulis yang harus punya
outline lengkap dulu baru menulis secara utuh, tapi ada juga yang tidak. Mbak
Ade termasuk penulis yang suka bikin outline dulu atau tidak?
Iya,
aku termasuk penulis yang suka bikin outline dulu. Kenapa? Karena biasanya aku
nggak pernah nulis Cuma satu tema saja. Tapi ada beberapa tema yang aku pegang
sekaligus dalam satu waktu biasanya. Jadi, outline itu amat membantu "to
stay on track".
Hanya
saja, outline itu tidak kaku sifatnya. Jadi lebih seperti plot besar saja. Dia
bisa diubah-ubah karena ada penyesuaian yang sesuai dengan "fakta di
lapangan". Tapi garis besar outlinenya biasanya sama.
Tanya: Saya pernah baca ada penulis yang ketika menulis sebuah buku
dia punya beberapa buku yang dijadikan referensi. Apa Mbak Ade juga seperti
itu? Trus jenis buku yg dibaca saat menulis sesuatu, apa harus sesuai dengan
yang akan ditulis?
Iya,
aku begitu sepertinya. Karena hobbi menulisku itu terbentuk karena rasa tidak
puas pada apa yang aku baca. Nah, sekarang, ternyata ada perkembangan baru. Aku
menulis karena merasa puas dan suka dengan apa yang aku baca jadi aku pingin bisa menulis seperti itu. Jadi,
biasanya ada novel yang aku jadiin tandem alias novel pendamping waktu aku
nulis.
Nah, bukunya kadang nggak ada hubungannya ama tema yang sedang aku
tulis. Tapi, buku tandem itu berguna karena punya "kalimat-kalimat
ajaib" yang aku suka dimana kalau aku baca kalimat itu muncul aja ide-ide
buat ngembanginnya. Jadi nggak berarti gara-gara baca novel roman jadi nulis
roman. Bisa juga gara-gara baca novel roman jadi pingin nulis buku non fiksi.
Tanya: Buku atau bacaan apa yang paling menginpirasi Mbak Ade dan
membuat Ade makin semangat berbagi lewat tulisan?
Ada tiga buku yang mungkin gak ada hubungannya tapi setiap kali baca
buku ini aku jadi semangat buat nulis dalam rangka menyebar kebaikan. Yaitu
buku: Who Moves MY Cheese-nya Spencer Johnson, Taman
Orang-Orang Jatuh Cinta, Dan Memendam Rindu-nya Ibnu Qayyim, juga Niat dan
Ikhlas-nya Qaradhawy.
Tanya: Buku-buku favorit Mbak Ade apa aja? Kita-kita pengin ngintip.
Banyak. Ada "Survive-nya
Nugraha Wastitha,
ada Sweet Misfortune-nya Kevin Alan Milne, dan aku juga suka semua tulisannya
Sophie Kinsella, sama novel-novel terbitan sekarang (bukan yang dulu) yang
ditulis oleh Afifah Afra (hehehe, karena novel Afifah Afra yang dulu nulisnya
nggak sedalam sekarang narasinya), suka sama semua novelnya Raditya Dika, suka
kumpulan cerpennya Seno Gumira Adidharma, dan macam2 deh. Beragam.
Pendek
kata, aku suka novel thriller tapi bukan yang jenis slasher atau gore; suka
baca novel roman tapi nggak suka model romannya teenlit; suka novel Islami tapi
gak suka kalau gambaran karakter di dalamnya terlalu terlihat hitam putihnya.
Tapi pasti suka sama novel yang tidak pernah ngasih jeda buatku untuk mikir itu
khayalannya masuk akal atau tidak atau protes dalam hati "ih, maksain."
Jadi asli si penulis tuh ngasih suguhan yang bikin aku relaks. Itu novel yang
aku sukai.
Kalau
buku non fiksi aku suka dengan buku non fiksi yang bikin kita relaks dan tidak
sedang digurui, dan buku non fiksi yang informasinya bisa dipertanggung
jawabkan (jadi si penulis nyantumin dari mana kutipan itu dia ambil).
Tanya: Pertanyaan selanjutnya tentang novel Yang Tersimpan di Sudut
Hati. Apa novel itu karya perdana Mbak Ade yang diterbitkan?
Novel itu karya perdana yang aku nulis sendirian asli. Sebelumnya aku
ada kumpulan cerita inspiratif tapi aku bikinnya berdua dengan suamiku, yaitu
Cinta Bintang Kejora (2004) dan Selamat Malam Kabutku Sayang (2005) dan sisanya
antologi.
Tanya: Saat menulis novel itu apa targetnya supaya diterbitkan? Nah,
bagaimana meyakinkan diri sendiri kalau tema yg kita tulis bakal lolos penerbit? Dan
bagaimana mempersiapkan mental seandainya buku kita penjualannya tidak terlalu
bagus di pasaran?
Nggak.
Dari awal, niat awalnya ngasi target agar novel itu bisa menang lomba penulisan
novel (hehehe). Jadi, awalnya aku ikutin di lomba novel Republika, terus kalah.
Terus aku edit ulang, lanjut diikut sertakan lagi dalam lomba novel romannya
Qanita. Tapi nggak lolos juga sepertinya. Barulah dibiarkan begitu saja. Nunggu
lomba novel lain.
Jadi,
nggak kepikiran buat nawarin ke penerbit awalnya. Sampai akhirnya aku baca
pengumuman dari teman BAW bahwa ada mbak Linda Razad yang sedang mencari novel
islami, aku iseng ngirim ke sana. Ternyata jodohnya disitu memang novelku.
Alhamdulillah.
Soal
mempersiapkan diri jika ternyata tidak terlalu bagus di pasaran, akhirnya
muncul sendiri kok kesiapannya. Karena pas novelku muncul, pas banget
keluargaku kena musibah jadi aku nggak bisa ngadain give away atau lomba atau apa gitu dalam rangka promo novel. Ya
sudah, bismillah saja. Keluarga lebih utama dalam hal ini. Rezeki tidak akan
lari jika memang sudah ditakdirkan untuk menjadi milik kita, tapi merawat
keluarga yang sedang sakit tidak bisa ditunda.
Tanya: Bagaimana Mbak Ade menghadapi kritik-kritik terhadap
karya-karya Mbak Ade?
Denger, perhatikan, manggut-manggut, bilang terima kasih. Sudah. Itu
semua insya Allah bisa jadi masukan untuk masa yang akan datang. Kritik itu
berarti mereka sayang dan memperhatikan kita.
Tanya: Nama-nama tokoh di Yang Tersimpan di Sudut Hati terlihat
unik, nama-nama yang tak biasa. Ada alasan khusus kenapa memilih nama
Solasfiana, Sofyan, Marsya, Pinah dan Isfahan? Dapat ide buat makai nama-nama
itu dari mana?
Awalnya, aku bikin cerpennya dulu. Setelah lumayan sukses sambutannya,
baru aku bikin plot untuk dijadiin novel. Rencananya sih mau dijadiin trilogi
(tapi entahlah deh. Diaamiinkan saja dulu). Nah, nama-namanya aku dapat dari
nama-nama teman-teman yang ada di komunitasku, komunitas Myquran.
Ada
teman namanya Solasfiana Marshapati. Aku suka dengan namanya, jadi aku ambil
saja namanya. Sisanya aku memang sengaja mencari nama yang tidak ada bau
jawanya karena memang settingnya mau dibuat di Sumatra. Jadi, aku menghindari
nama-nama yang umum beredar di Pulau Jawa pastinya. Aku perhatiin saja
nama-nama teman-teman di komunitas Sumatra Selatan yang orang tuanya bukan
berasal dari Transmigrasi alias orang Jawa. Muncul deh nama-nama itu.
Tanya: Karakter tokohnya sendiri apakah terilhami dari tokoh-tokoh
di dunia nyata? Bagian mana di novel itu yang merupakan kisah nyata?
Iya, ini cerita terinspirasi dari kisah nyata. Banyak bagian yang dari
novel ini yang merupakan kisah nyata. Seperti waktu keluarganya tinggal di
kandang kambing. Aslinya tinggal di kandang ayam. Diusir karena dituduh santet,
itu beneran diusir mereka tapi aslinya diusir karena perebutan harta warisan.
Adiknya Solasfiana kembar, itu beneran kembar memang aslinya, kembar cewek
cowok. Adik cowoknya benaran punya hobbi memahat kayu.
Tanya: Dalam novel diceritakan Solasfiana dikirim paketan baju oleh
salah seorang pembaca majalah dari Jakarta bernama Aulia Rahman, nah apakah
Aulia Rahman itu plesetan dari fakta sesungguhnya? Siapakah dia dalam dunia
nyata?
Waah. Hehehe. Di kisah nyatanya, Aulia Rahman itu aku sendiri (awal aku
kenalan dengan sahabat penaku yang jadi tokoh utama di novel ini, yaitu
Solasfiana berawal dari surat pembaca di Majalah Ummi memang; tapi di novel ini
aku ubah tokoh Aulia Rahman jadi karakter baru untuk memperkaya konflik.
Tanya: Mbak Ade kan gemar nulis panjang. Dan sepertinya kadang-
kadang itu tidak efisien untuk sebuah novel. Apa yang Mbak Ade lakukan untuk
mengerem kegemaran menulis panjang itu?
Aku ikut group Monday flash fiction. Disana aku belajar menulis flash
fiction dimana setiap pekan ada tantangan untuk menulis fiksi dengan batasan
jumlah kata atau karakter. Aku sadar banget kegemaranku menulis panjang, makanya
berusaha untuk bisa menulis flash fiction.
Selain itu, aku berusaha untuk nulis status di facebook dengan cerita
pendek (belon maksimal sih emang pendeknya tapi setidaknya sudah berusaha
keras). Rencana ke depannya, aku mau belajar nulis cerita mini di twitter ah,
biar bisa maksa diri nulis cerita super mini dengan jumlah karakter 140 saja.
Semoga bisa.
Tanya: Apa Yang Tersimpan di Sudut Hati akan ada sekuelnya?
Iya,
rencananya ada. Doakan ya semoga selesai.
Tanya: Mbak Ade tergabung dalam komunitas Be A Writer. Menurut Mbak
Ade penting nggak sih penulis bergabung di sebuah atau beberapa komunitas?
Sekarang Mbak Ade tergabung di komunitas apa saja dan kenapa memilih komunitas
itu?
Penting. Menurutku, komunitas itu akan menularkan semangat atau membuka
jalan bagi ide yang tidak muncul dalam kepala kita. Selain BAW, aku saat
memilih untuk aktif juga di kumpulan emak blogger (karena aku suka ngeblog),
juga gabung di group Monday flash fiction (liat pertanyaan sebelumnya
untuk alasannya),
sisanya Cuma jadi silent reader.
Tanya: Terakhir kasih pesan-pesan dong mbak buat para pembaca di
blog BaW.
Pesanku
sama seperti pesan yang dikasi guruku waktu aku masih SD (aku pernah datang
padanya dan mengatakan bahwa aku tahu cara mencuri di minimarket tanpa ketahuan
siapapun ketika guruku menasehati kami di kelas agar tidak mencontek.
"bagaimana bapak bisa tahu kami tidak melakukan itu? Sedangkan saya bisa
melakukan yang lebih hebat dari sekedar mencontek. Saya bisa mencuri dengan
mudah barang-barang di minimarket tanpa ketahuan siapapun.".. hehehe, sok
tahu emang akuh dulu.
Tapi
jawaban beliau amat berkesan di hatiku hingga sekarang. Begini bunyinya : "orang
bodoh tanpa iman di hatinya akan seperti bom motolov jika meledak, dampaknya
kecil tapi tetap merugikan. Sedangkan orang pintar tanpa iman di hatinya itu
seperti bom atom jika meledak, dampaknya besar dan merugikan banyak orang. Jika ingin
berhasil di dunia dan akherat, jadilah pintar dan beriman. Jadi, apapun yang
dihasilkan dampaknya selalu besar dan bergema dimana-mana tanpa ada yang
dirugikan atau tersakiti. Sebaliknya malah dihargai dan dikenang kebaikannya
oleh orang banyak. Ini berlaku pada semua profesi (termasuk jika ingin menjadi
penulis). Imbangi kepintaranmu dengan
Iman. Dan selalu cari orang yang pintar dan beriman sebagai teman terdekatmu."
Oke,
terima kasih Mbak Ade buat waktunya menjawab pertanyaan-pertanyaan kami.
Terimakasih juga yang sudah menyimak segmen interview author perdana di blog
BaW. Nantikan interview author selanjutnya dengan penulis lainnya. Siapa tahu salah
satunya adalah penulis favorit kamu atau kamu sendiri J
- Follow blog ini.
- Follow twitter @BAWCommunity
- Tweet kalimat ini "Saya mau novel #YangTersimpanDiSudutHati karya Ade Anita dari @BAWCommunity" plus link postingan wawancara ini.
- Komen di kolom komentar postingan ini berupa: nama dan akun twitter.
- Ditunggu sampai tanggal 12 November 2013 yaaaa.....
- Ikuti terus program Author of The Month berikutnya dan dapatkan novel-novel terbaru dari para penulis BAW.
Aq suka jawaban terakhiiiir, makjleb banget, makasih mbak cantik udah berbagi :-)
ReplyDeleteAku pengen novelnya mbak ade, jadi aku ikutan wkwkwk namaku Triana Dewi, twitterku @tdewianshory
ReplyDeletemantap banget wawancaranya. Fotonya juga keren ;)
ReplyDeleteTuti a.k.a Adya Pramudita @adya_story :)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletepengen beli buku teman teman tapi gak bisa sekaligus, semoga menang dan dapat bukunya. aamiin. makasih mba ade dan mak min author of the monthnya
ReplyDeletekeren euy pengalaman Mbk Ade. dari nulis panjang jadi ikut kelas FF, subhanallah semangat sekali. Aiih...rahasianya mantap ^_^
ReplyDeletepengen dapat bukunya. Nama : Naqiyyah Syam. Akun twitterku : @Naqiyyah_Syam
Mantep Mbak Ade, sukses selalu ya ^^
ReplyDeleteNama : Titis Ayuningsih - twitter : @titis_blog *nyoba ikutan ah*
seruu wawancaranya..
ReplyDeleteMakasiiih Mbak Ade.. udah mau berbagi.. itu pesan pak gurunya, keren banget..
Makasih jg bwt ibu pewawancara.. moga kelak, jadi author of the month jg yaa bareng akuh sama Mbak TriDi.. *twing twing.. ^_^
iya.. makanya aku inget banget pesan guruku itu.
DeleteDapat ilmu Baru...iman dan pintar. Noted!
ReplyDeleteRasanya memang berbeda. Saya punya gambaran sendiri tentang sosok Ade Anita waktu kita sekelas di kelas ! SMA dulu. Anaknya kocak, cuek, berani, ceplas ceplos, pinter (smandel geto lohh) dan bikin kelas rame. Tapi saya memang nggak mengenal lebih jauh untuk tahu hobi menulisnya. Makanya terkaget-kaget waktu ketemu di fb dan baca tulisannya. Keren ih Si Ade! Kok bisa sih dia nulis begitu? Penasaran kenapa Ade terlihat lebih kalem di penampilan, tapi lincah di tulisan. Padahal nggak ada penulis yang "bangun tidur, tiba-tiba mata melotot, jari bergerak, dan lahirlah tulisan mahadahsyat." Penulis nggak ada yang instan. Semua butuh kerja keras. Juga kemauan dan semangat baja (lebay nggak sih?).
ReplyDeleteDengan wawancara ini, saya makin mengerti bagaimana proses itu kudu dilewati. Saya juga lebih mengerti seperti apa sosok Ade Anita. Sedikit banyak paham landasannya menulis, tujuannya, dan ini membuat saya punya tenaga baru untuk melanjutkan 'hobi' yang menyenangkan ini. Selamat, De!
Saya Riani Desinastiti Siswanto, atau Ina. Twitter saya @inasiswanto
Dan, yang paling penting, saya pengen banget punya novel pertama Ade Anita! hehehe :D
rianiiii.... aih.. kita kan satu kelas dulu... inget nggak waktu apud bacain karanganku di depan kelas waktu guru bahasa indonesia nggak masuk? atau waktu aku ikut kelas bikin resensi-nya kompas di smandel fair karena terpilih akibat karanganku dianggap lumayan... tapi akunya nggak fokus sih waktu itu ya.. xixixi
DeleteWow, ternyata Mbak dan Suami kompak yah :D bisa bikin cerpen bareng, saya jg pengen ikutan masuk Grup Ini Mbak, tapi bisa nggak yah? secara waktu yg saya punya masih blom fleksibel
ReplyDeleteAku mau mbak Novelnyaaaaaaa ... :D
Ini nama dan twitterku ya mbak : Rini Uzegan, @aisyah_sera
Makasih... :D
keren emang mbak ade.. aq sdh punya bukunya.. silahkan buat yang lain :)
ReplyDeleteSukaaaaa deh dengan wawancaranya, tiap baca tulisan Mbak Ade berasa gi denger langsung Mbak Ade ngomong. Pesen gurunya juga kereeeen, ah... banyak banget ilmu dari wawancara ini :)
ReplyDeleteIkutan ya mbak..
ReplyDeleteNama : Novia Erwida
Twitter : @noviaerwida
mbak ade emang keren euy..
ReplyDeletesaya ikutan kuisnya ah, kali aja dapet novel mbak ade..
Nama : Saepullah
Twitter : @543full
Salam kenal mba ade.ikutan kuisnya ah
ReplyDeleteNama: kanianingsih
Twitter: @kanianingsih
Dr MFF nyungsep di mari....
ReplyDeleteboleh lah novelnyaaa sekalian belajar buat novel islami soalnya aku ada outline cerita islami cuma msh ngedraft aja hihih, msh butuh byk referensi, siapa tahu novel Mak Ade bs jd salah satu referensinya :D
smoga beruntung...
Errr, 15 tahun yg lalu, aq blm kepikiran jd penulis hihihi
Jiah Al Jafara @jiahjava
"Imbangi kepintaranmu dengan Iman. Dan selalu cari orang yang pintar dan beriman sebagai teman terdekatmu."
ReplyDeleteaaaa~k quote terakhir ini powerfull banget... makasih yaa mba ade udah berbagi motivasi lewat program author of the month ini ^___^
Sari Yulianti
@akuaisemangka
Subhanalloh...nasehat Guru yang sangat indah. Baru dengar yang seperti itu. Semoga sy bisa mengamalkannya. Pingin niru semangat nulisnya juga. Selamat Mb Ade Geulis.....
ReplyDeletesuka dengan quote terakhirnya... sukses selalu Mbak Ade, :-)
ReplyDeleteMbak Ade kereeen. :)
ReplyDeleteselamat mbak ade :)
ReplyDeleteWaaaah mbak Ade .. inspiratif. Moga2 sudatu saat bisa bertemu mbak Ade ^__^
ReplyDeleteJawaban gurunya itu lho bijak sekali ya wiii ..
Mogaa laris manis mbak Ade ... novel ini layak untk laris manis
Eh ketinggalan ... saya mau dong novel mbak Ade @Mugniar :)
Deletedaftar..
ReplyDeletenama : Hanna HM Zwan
twitter : @hmzwan
inspiring banget mbk,selamatttttt...
Deletenamaku Eni Martini, aku twitku @duniaeni
ReplyDeleteaku suka yang bagian "hitam putih" itu, soalnya pernah baca-baca novel islami kesannya radikal banget, seperti ngga alamiah gitu, jadinya males....
ReplyDeleteSerasa jadi peserta nih. Duduk kagum di depan sang moderator dan pematerinya Mba Ade. Wah ... keren2 :) Ilmunya moga nular yah mba.
ReplyDeletenama: Mardiyah
twitter :@NaNahlatulazhar
selamat buat Mbak Ade anita atas bukunya :)
ReplyDeleteaku ikut kuisnya ya..
nama : sari widiarti
twitter : @MentionSari
aku penasaraaan dg novelnya :)
ReplyDeleteaku ikut kuisnya ya mbak
nama : Ana Falesthein Tahta Alfina
twitter : Anafalesthein
mbak ade pasti novelmu keren sekeren dirimu daftar dong ngantri buku nya selain naksir judul bukunya 'yang tersimpan di sudut hati' makjleb dengarnya apalagi nanti saat bacanya yah,:) alasan lainnya karena diriku pengen bannget belajar bagaimana cara bsia nulis panjang kayak mbak ade anita sebab diriku paling lemah nulis panjang dan detil makanya gak kelar2 garap novel heheheh
ReplyDeletenama irhayati harun
twitter@ iirharun
huwaaaaaaaa selamat ya bunda atas solonya <3
ReplyDeleteaku punya kumcer bunda lho yang Selamat Malam Kabutku Sayang (2005), hadiah dari menang lomba nulis :D
dari situ aku ngeadd bunda xixixixixi
semoga seterusnya bertelor lagi ya bunda <3 amin ya Allah
Sukses buat BAWCommunity, terus berlayar ke pulau impian, untuk mewujudkan semua keinginan <3
Nama : Nyi Penengah Dewanti
twitt : @NyiPeDe
Waaaahhhh keren semoga bs belajar banyak dari mba Ade Anita
ReplyDeleteNama : Mujahidah Basarang
Twitter : @peatoduri
terkagum dengan jawaban mba ade atas pertanyaan, jadi apa kira-kira kamu 15 tahun dari sekarang, subhanallah...
ReplyDeleteThe Inspirational Women, thanks mbak Ade aku boleh mengenalmu:)
ReplyDeleteGesang Sari Mawarni
Twitter : @gesangsari
Baarakallah, Bunda Ade... :)
ReplyDeleteBaru ngeh belum ninggalin jejak... *maap, maap*
ReplyDeleteIkut kuisnya ah
@JustNeida yaaa
HARJANTO DC
ReplyDeletetW: @CowieDC
Nama : Kakaakin
ReplyDeleteTwitter : @kakaakin
Jawaban pertanyaan terakhir dari Mbak Ade nendang banget... :)