Friday, September 5, 2014

Kelas Penulisan Novel : #2 Tips Menyusun Sinopsis dan Outline



#1 Tips Menyusun Sinopsis dan Outline (by : Mell Shaliha) 

Tentang Sinopsis dan Outline
                Saya pernah membaca artikel tentang teori penulisan Sinopsis dan Outline beberapa kali. Saya juga yakin semua teman-teman sudah tahu apa itu synopsis dan outline. Bahkan di BAW sendiri sering dibahas tentang penulisan ringkasan cerita/synopsis baik fiksi maupun nonfiksi.  Bisa Up document lama Mbak Fauziah Fahra tentang bagaimana menulis synopsis yang eye catching. Atau Outline yang pernah di tulis oleh mbak Leyla Hana.  Meski demikian, tidak semua penulis bisa dengan mudah menyusun synopsis dan outline (poin-poin penting yang akan disusun menjadi bagian—bagian cerita)  pada penyusunan novel mereka, termasuk saya. Pengertian awal saya, synopsis hanyalah sebuah ringkasan cerita dari keseluruhan cerita dalam sebuah novel. Tapi setelah saya membaca artikel Ibu Naning Pranoto dari creative writing tabloid Raya Kultura 2008, ternyata synopsis terbagi menjadi dua versi yaitu :


  1. Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis cerita atau ringkasan ide yang akan dituangkan dalam bentuk novel.
Ringkasan cerita ini biasanya ditulis sebelum proses  penulisan dimulai. Bisa jadi sebelum outline dibuat atau sesudahnya. Dari pengalaman saya sendiri, saya membuat synopsis dalam buku catatan khusus agar mudah dibaca saat proses menulis dimulai. Ringkasan ini dimulai dari menuliskan pokok pikiran dari bagian awal, konflik, penyelesaian konflik dan Ending.
Fungsi :
-        Mengingat ide yang sudah terbentuk sebelum direalisasikan menjadi cerita.
-        Mengatur konflik dan alur sementara dari awal sampai ending sebagai pegangan saat mulai proses menulis.

    2. Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah terbentuk menjadi sebuah novel.
      Ringkasan cerita ini mempunyai fungsi yang sedikit berbeda, oleh karena itu penulisan synopsis ini perlu semenarik mungkin. Karena sinopsis ini merupakan selling point suatu karya / ‘wajah’ yang akan pertama kali dilihat  & dipertimbangkan oleh pihak yang akan membelinya, misal penerbit atau dewan juri saat naskah akan diikutkan lomba.   Fungsi synopsis ini diantaranya yaitu:
      -       Sebagai ringkasan cerita informative untuk ditawarkan kepada penerbit sebagai bahan pertimbangan.
      -       Menunjukkan kualitas karya secara keseluruhan untuk menarik minat pembaca.
      -       Bagi penerbit biasanya digunakan untuk cover bagian belakang yang berfungsi membantu pembaca mengetahui inti dari cerita dan menggugah rasa penasaran pembaca.

      Penulisan synopsis terkadang gampang-gampang susah, terutama untuk synopsis yang akan dikirim ke penerbit atau naskah lomba. Karena synopsis harus benar-benar menarik dan membuat penasaran pihak penerbit maupun juri lomba. Dasar-dasar kepenulisan synopsis yang pernah saya baca dari artikel yang sama, yang ditulis oleh penulis senior Naning Pranoto antara lain :
      1. Membaca secara keseluruhan hasil karya dan memilah intisari dari keseluruhan cerita untuk dijadikan inti ringkasan.
      2. Menulis synopsis sama halnya dengan retold/menceritakan kembali dengan bahasa yang disesuaikan dengan ciri khas novel dan mengalir.
      3. Sinopsis idealnya antara 500 – 1.000 kata dan tidak bertele-tele.
      4. Mengunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dengan memastikan target pembacanya.
      Masih banyak cara penulisan synopsis, tergantung pada gaya / ciri khas masing-masing penulis. Yang terpenting menurut saya adalah bahwa si penulis harus benar-benar memahami materi dan informasi yang akan ditawarkan kepada pihak penerbit, juri lomba atau pembaca. Saya adalah salah satu penulis amatir yang sering merasa kesulitan menuliskan synopsis, terutama jenis synopsis yang akan dikirim ke penerbit/lomba novel. Namun, sudah menjadi kewajiban penulis untuk bisa menulis synopsis meskipun belum sempurna seperti dalam teori-teori yang pernah saya baca. Berikut sedikit sharing hasil penulisan synopsis dari salah satu karya saya yang terbit di Penerbit Diva Press :
      Judul      : Crying Winter
      Penerbit : Diva Press 2011
      SINOPSIS

                      Dua kembar Dimas Pradista dan Damar Pradista merupakan sosok pemuda cerdas yang berasal dari kampung terpencil Gunungkidul. Salah satu bukit tinggi yang berada di wilayah Jogjakarta. Karena kecerdasan mereka, salah satunya menemukan alternative baru dunia wiraswasta. Namun karena kesulitan biaya untuk meneruskan kuliah, ia terpaksa berhenti dan mencari pekerjaan lain yang bisa diharapkan. Ibunya yang sudah menjadi single parent tidak mampu membiayai kuliah mereka secara bersamaan, maka salah satu dari mereka harus mengalah.
                      Kedua kembar itu akhirnya menjadi wartawan di sebuah media, yang salah satunya di tugaskan ke Korea Selatan, sekaligus bekerja sebagai buruh pabrik. Pada saat bekerja, Dimas sangat mudah beradaptasi. Ia juga menjadi karyawan teladan, karena menemukan alat detector kesalahan produk hasil rangkaiannya di perusahaan besar milik Park Shang Hyun. Park Shang Hyun adalah pengusaha besar yang memiliki beberapa perusahaan di berbagai negara. Dan ia merupakan penguasa laju perekonomian terbesar di Korea..
                      Ketertarikan direktur Park Shang Hyun pada kecerdasan Dimas, membawa pemuda itu menjadi seorang staff yang sangat dihargai. Park Shang Hyun mengangkatnya untuk bekerja menjadi asisten pribadinya. Dimas mendapat kesempatan belajar banyak hal. Belajar beberapa bahasa asing, tehnologi IT, laboratorium dan berbagai pendidikan fisik seperti yang diminta Park Shang Hyun. Ia di bawa ke suatu tempat yang tidak ia kenali di Korea Selatan.
                      Selama dua tahun lebih Dimas menghilang dari teman dan saudaranya. Bahkan setelah dua tahun pendidikan usai, Ia dipertemukan dengan dua staff wanita berkebangsaan Korea Utara dan Rusia, bernama Kim Hyu Rin dan Valencia Anne Redgez. Lalu mereka  dibawa ke Hong Kong untuk bekerja di perusahaan Park Shang Hyun yang lain. Nama-nama mereka pun di ubah menjadi James, Kanna dan Faye. Mereka tinggal di Villa Iris 888 milik pribadi Park Shang Hyun yang berada tepat di puncak The Peak, Hong Kong.
                      Karena itu Damar kesulitan menghubungi kakaknya. Atas permintaan Ibunya yang menderita kanker payudara akut, akhirnya Damar berusaha mencari Dimas. Pertemuan kedua saudara itu terjadi pada saat yang tidak tepat. Dimas akhirnya mengetahui dirinya terjebak dalam satu perkumpulan yang sangat berbahaya dari informasi Erni, salah satu pembantu yang sudah bekerja selama bertahun-tahun di villa Park Shang Hyun. Namun ia sudah tidak bisa kembali dan harus meneruskan misi yang ditugaskan padanya.
                      Damar pun terpaksa harus menghuni ruang bawah tanah karena tertangkap beberapa staff Park Shang Hyun yang juga merubah namanya menjadi Jake Rudolf (JR). Mereka curiga karena wajah itu sama persis dengan wajah James. Damar juga  bertemu Erni, seorang pembantu JR dari Indonesia. Gadis itu kedapatan membocorkan rahasia JR kepada James. Maka ia pun di tangkap dan dipenjara bersama dalam ruang bawah tanah.
                      Tepat pada musim dingin di akhir tahun 2012, JR menginstruksikan penghancuran terhadap wilayah  Asia yang di mulai  dari Hong Kong. Ia mengharuskan pertumpahan darah demi menguasai negara-negara incarannya. Dan James adalah satu-satunya orang kepercayaan JR yang bertanggung jawab melaksanakan penghancuran itu dengan bio terrorisme.
                      Dengan upaya keras mengelabuhi seluruh staff penjaga monitor CCTV dan Albert Geinsten (AG), hacker kepercayaan JR, James berhasil menemui adiknya dan Erni. Ia berjanji untuk menyelamatkan keduanya tepat pada tahun baru 2013. Namun rencana itu tak semudah yang ia kira. Banyak halangan yang harus ia lewati, bahkan ia harus berani mengorbankan nyawanya demi mendapat secercah harapan untuk menciptakan kesempatan yang baru. Untuknya dan ribuan orang di dunia.

      ***
      Demikian contoh dari synopsis yang pernah saya tulis. Saya yakin contoh ini belumlah sesuai dengan apa yang saya ulas di atas tentang teori menurut pakar penulis. Namun, semoga contoh ini bisa bermanfaat untuk teman-teman. Tugas saya selanjutnya adalah tentang penulisan Outline. Jujur dengan sejujur-jujurnya J bahwa saya jarang menggunakan outline/bahkan pengertian outline yang sebenarnya saja belum saya pahami. Namun, selain synopsis saya terkadang juga membuat outline atas pengertian saya sendiri, yaitu point-point / kalimat penting yang akan saya gunakan sebagai pegangan dalam penulisan novel. Penulisan Ouline ini biasanya hanya sebuah coretan di atas kertas yang fungsinya kurang lebih sama dengan ringkasan ceria, hanya lebih spesifik dari bab per bab / benang merah dari masing-masing bab. Outline cara saya kurang lebih sebagai berikut :
      OUTLINE :
      Judul : Crying Winter
      Tema : Bioterorisme
      Tokoh:
      1. Dimas/ James/ Je
      2. Damar (Saudara kembar)
      3. Erni - Indonesia
      4. Kanna- Korea Utara
      5. Faye- Rusia
      6. Pak Shang Hyun/ Jake Rudolf/ JR
      7. Ibu Dimas & Damar
      8. Tokoh pelengkap; Hamamura (ilmuwan Jepang), Irham(Teman wartawan Damar), Fulop dan Aleksei (Asisen Dimas)
      • Chapter 1:
      - Tentang virus flu babi yang merebak di beberapa negara.
      -  Perjanjian  kerja dengan ilmuwan Jepang tentang pembuatan virus baru dan anti virusnya
      • Chapter 2 :
      -       Latar berlakang keluarga Dimas dan Damar
      -       Permasalahan ekonomi
      -       Ajaran sang ayah tentang kejujuran
      DST… sampai chapter akhir. Sering sekali kita menemukan kalimat-kalimat penting dan dianggap menarik untuk menambah diksi pada narasi/percakapan. Misal :
                      “Aku lebih memilih menemukan mayatmu, dibanding menemukanmu sebagai seorang teroris.”
      Kalimat-kalimat yang terkadang ‘nyangkut” pada saat proses penulisan juga penting untuk ditulis dalam rangkaian corat-coret outline, sebagai bumbu yang akan memperkuat feel  cerita kita.
                      Nah, teman-teman demikianlah kiranya pengalaman kecil yang bisa saya bagi untuk teman-teman sebagai bentuk kenekatan atas tanggung jawab yang diberikan kepada saya dari kakak-kakak senior. Saya sangat yakin banyak sekali kekurangan dan ini bukanlah ilmu paten yang harus dilakukan. Masih banyak cara lain untuk proses pencapaian penulisan naskah. Mohon maaf jika tidak memuaskan teman-teman, semua semata-mata karena keterbatasa ilmu dan juga masih butuh bimbingan. Semoga bermanfaat, selamat menulis.

      Mell Shaliha, nama pena dari Ermawati. Mulai menulis  sejak tahun 2006, dengan modal pas-pasa dan luar biasa nekad. Beberapa cerpen  dan cerbung pernah dimuat di Koran Minggu Pagi Jogja, Koran Suara Hongkong, Tabloid Apakabar Plus, Majalah Noor Muslimah.
      Novel Solo yang sudah terbit :
      1. Novel Xie-Xie Ni De Ai (Diva Press 2010)
      2. Novel Crying Winter (Diva Press 2011)
      3. Novel Komedi “Ekspedisi Cinta Gokil si Daren” (Sinar Kejora 2011)
      4. Novel Love’s Direction (Sinar Kejora 2012)
      5. Novel Big Time Passion (Sinar Kejora 2013)
      6. Novel The Dream in Taipei City (Indiva Media Kreasi 2014)
      7. Novel Anak “Rumah 1000 Dongeng” – Duet dengan Viana Wahyu
      Buku antologi antara lain:
      1. Antologi Puisi Cahaya Ramadhan  (2011)
      2. Antologi Puisi Jembatan Sajadah,Kabar dari negeri seberang(2012)
      3. Antologi cerpen horror ‘Nek Klewek’ (Diva Press 2011)
      4. Antologi kisah Ramadhan di LN (2014)
      ***

      5 comments:

      Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)