Sunday, January 6, 2013

SC #2 Dwi Aprilytanti Handayani: NADA CINTA UNTUK SEMUA


Nada cinta [sumber]
Perkenankan pertama-tama saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan oleh ibu Kepsek Leyla Imtichanah ~ kok jadi seperti sambutan ketua RT.
Sebelumnya saya mewanti-wanti agar surat terbuka ini menjadi alat silaturahmi dari hati ke hati tak ada maksud lain yang tersembunyi ~ makin Gak Jelas ^^


Saya lupa kapan tepatnya saya bergabung di BAW (nggak ada fasilitas untuk menemukan tanggal bergabung di grup ya?) tapi saya ingat benar Ila Rizki yang menyeret saya kemari - mirip hewan qurban. Sumpah saya gemetar ditarik ke BAW - Be A Writer, siapa pula saya kuiser yang hanya punya 3 Antologi yg terbit nasional (jauh mah dibanding Naqiyyah Syam dan Nyi Penengah Dewanti): 50 Cerita Binatang dan Tokoh Lain yang Inspiratif" (GPU 2012), Curhat Bisnis (Calista Publisher 2012) dan AsmaNadia Inspirasiku (Leutika 2011) sementara beberapa Antologi yang bisa dihitung jari hanya terbit indie dan saya bahkan tidak sempat mengkoleksi - mirip promosi terselubung.

Apalagi di sini saya temui nama-nama besar dunia kepenulisan di samping ibu Kepsek YTC Leyla Imtichanah , ada Riawani Elyta, Shabrina WS, Ade Anita, Eni Martini, Binta El Mamba (khusus mbak Binta saya paling suka cerpennya tentang setan yang menggerutu selalu menjadi tokoh antagonis :D). Yang membuat saya ndhredeg ada Sari Yulianti yang memberi komen "lieur, gak jelas siapa dapat apa" di cerpen sok komedi saya di UNSA. Waduh sepertinya saya bakal jadi kambing qurban beneran nih....Untungnya ada Afin Yulia yang pernah senasib sepenanggungan lolos audisi antologi tapi tidak terbit hingga kini dan Ary Nur Azizah teman ber haha hihi di wall teman - dan ternyata si Ary ini sangat berbakat dalam dunia menulis (eh penyamaran yang sempurna).

Satu dua mention untuk mengikuti pelajaran tentang setting (dan entah apalagi) saya abaikan atau ssst saya buka rahasia tiap kali dimention saya baca sekilas dan setor jempol. Lama kelamaan membaca notes para suhu membuka mata saya. OK lah meski dipaksa semedi berhari-hari di puncak Semeru saya mungkin tak bakal bisa menulis Cerpen apalagi Novel, kemampuan saya sebatas fiksi mini (yaelah fiksi mini pun tak lolos audisi Gado-Gado Poligaminya Bu Kepsek) tetapi ilmu gratisan susah dicari, jadilah saya penggemar setia notes para suhu di sini. Udah gratis, kapan pun bisa di akses kalau saya nggak manfaatkan kesempatan itu untuk belajar rasanya kok jadi manusia kufur fitur..eh kufur nikmat.

Mengikuti jadwal pelajaran nekad saya posting CatHar tentang anniversary pernikahan - amaaan lumayan banyak sambutan setidaknya memberi ucapan selamat, berasa artis. Posting kedua resensi saya mention mbak Riawany Elyta dan Mamah Ghula itu Linda karena membaca resensi beliau berdua itu rasanya ketagihan. Hasilnya dapat komen "resensi yang mentah" ..apa sih maksudnya apa harus digoreng dan dibumbu olalala saya baru tahu memang begitulah menulis resensi harus ditinjau dari sisi kelebihan dan kekurangan, posting resensi kedua alhamdulillah nilai 7 lah dari beliau berdua, saya pun percaya diri mengirimkan resensi tersebut ke media, hasilnya nggak ada jawaban sampai hari ini :D.

Begitupun saat harapan mulai merekah : lolos audisi KUMCER BAW - pikir saya sederhana : alhamdulillah punya antologi lagi setelah sekian lama vakum atau tidak lolos audisi, ternyata para penerbit belum berminat menerbitkan KUMCER keroyokan. Ternyata dunia kepenulisan itu adalah wujud nyata dari kerasnya kehidupan, penuh perjuangan, tak ada yang mudah untuk diraih seperti saat menulis nada-nada cinta ini saya mesti menulis dua kali setelah tulisan sebelumnya hilang tak berbekas tanpa sempat disimpan.

Mencoba..mencoba...berlatih tiada henti itu yang diajarkan BAW. Meski sadar kemampuan menulis pas-pasan saya masih menyimpan impian kelak dari menulis opini, artikel, resensi, blogging saya bisa mencari nafkah. Dan BAW lah tempat yang paling tepat untuk bersekolah transfer ilmunya gratis tanpa birokrasi berbelit, guru-gurunya pilih tanding...kita bisa belajar menulis smart, efisien seperti bu Kepsek Leyla Imtichanah dan mbak Riawani Elyta juga mbak Ade Anita, guru yang rendah hati dan mirip pak Tino Sidin yang selalu memotivasi dengan : baagusss seperti mbak Shabrina WS (dan tulisannya begitu nyastra)..plus banyak lagi yang tidak bisa saya sebut satu-satu..

Bertemu teman baru seperti Miss V = Vita Sophia Dini dan Zukhruf El Habibah yang akhirnya jadi teman ngekuis di mana-mana pun saya temukan di BAW (hidup kuiserrr matilah para koruptor - klo ketemu Izrail).

Selain belajar menulis formal di BAW saya juga banyak belajar menulis dari hati dari pra blogger sejati : Windi Teguh, Bundanya Fiqhtiya dan Binta El Mamba ...satu dua saya pernah baca juga tulisan Amalia F Dewi yang menyentuh hati...lomba ngeblog saya jadi makin terpacu apalagi sering baca link lomba yang diposting mbak Fardelin Hacky...lomba ngeblog teruuuus tapi belum pernah menaaaang lagi (baru sekali menang ngeblog itupun belum gabung di BAW, nah berapa bulan tuuu) Hmm jiaaan nggak seperti blogger-blogger BAW tersebut di atas yang sering menang lomba.

Gara-gara lomba blog ini pula saya sempat gak enak hati baca komen seseorang di sini tentang tulisan #NightTreatment saya yang menurutnya terinspirasi tulisan bu kepsek Leyla Imtichanah, padahal suer saya cuma baca judulnya Cinderella apa gitu ya dan tulisan saya tentang percakapan buah Mulberry, buah Anggur, Rainbow Cake, si Citra body lotion plus ketiga wanita yang bertemu saat reuni...saya kurang tau apa memang isinya mirip tetapi komen itu lekat di hati berhari-hari, sempat saya berpikir ehm begini ya kalau kuiser menulis dituduh plagiat karya penulis sementara saat ada kesamaan ide konsep lomba blog saya dengan mbak Riawani Elyta di Wardah soal foto Before and After saya tak menuduh beliau plagiat (mana adalah penulis memplagiat pemula dan terbukti menang pula sementara saya hadiah hiburan pun tidak hahahah) mengapa misalnya kemiripan itu sama-sama dipandang sebagai ide yang kebetulan bersamaan meski tak saling komunikasi atau membaca karya masing-masing.
Ya udahlah layaknya keluarga gesekan pasti terjadi bukankah hanya di BAW saya merasa (sok) seperti keluarga sendiri sementara di grup lain saya cuma menjadi peserta pasif, paling tidak di BAW saya masih sering di mention, di puk puk...seperti saya juga pasti sering menoreh luka mungkin pernah membuat Bundanya Fiqhtiya agak keberatan saat saya tidak meminta izin mencantumkan beliau sebagai referral di idblognet (ini mah saya sangat kebangetan mohon dimaafkan).

Dengan segala kerendahan hati dan ketidaktahuan diri izinkan saya juga meminta maaf atas segala kesalahan yang saya perbuat baik secara sadar maupun setengah pingsan.

Karena tulisan bisa saja setajam lisan, saya tak ingin niat menulis untuk mengumpulkan serpihan kenangan menjadi sesuatu yang menyebalkan...tulisan, foto, komen yang saya posting di FB, blog adalah mozaik karya tanpa bingung berpikir tentang gaya menulisnya, teknik fotografinya atau siapa tokoh utama dalam cerita ..kelak semua itu menjadi kenangan atas siapa saya saat tak lagi hidup di dunia....so untuk semua warga BAW yang tercolek namanya maupun terlewatkan mohon kiranya notes kecil saya ini dimaafkan.....

BAW akan selalu di hati, kini hingga nanti....#please tolong jangan remove saya, remember me sometime ... -_-

November 17, 2012 at 5:04pm

2 comments:

  1. Alamaaak tulisan gejeku masih mejeng di sini #OMG tutup muka pake baskom ;p

    ReplyDelete
  2. Waah, dari kuiser jadi anggota BAW?
    Keren :)
    Hmm, prestasinya kak Dwi Aprily sungguh jauh lebih baik daripada saya :))

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)