Oleh : Mell Shaliha
![]() |
| Mell Shaliha |
![]() |
| Mell Shaliha |
![]() |
| Linda Satibi |
Awalnya novel ini akan saya beri judul “Balas Budi Pak Petinggi”. Ya, ide awal memang terinspirasi dari kisah nyata. Maka dalam rangka mengejar DL lomba novel Republika waktu (tahun 2011 klo gak salah), saya bertekad menyelesaikan tulisan saya hingga bab terakhir berdasarkan urutan kejadian nyata itu dalam keadaan perut buncit dan seakan tak mempedulikan lingkungan sekitar saya. Pokoknya harus kelaaar, gitu tekad saya. Biarpun mertua protes di belakang saya (berdasarkan laporan anak, hehe), biarpun dirasani tetangga kok gak pernah keluar rumah, biarpun ibuku sendiri heran dengan keadaanku yang berantakan dan masih di depan lepi saat beliau mampir rumah mau berangkat kerja di pagi hari, yang penting novel harus selesai. Ya, saya benar-benar super nekad. Sampai-sampai pernah jemuran diangkatin mertua sore-sore dan aku ttp nekad nulis meneruskan tulisan. (jadi, mertua apa menantu yang gak bener ya?) Tepat di hari ketika saya menyelesaikan novel saya, saya baru tahu bahwa saya sudah ketinggalan hari ‘H’ DL lomba itu. Yah.. ada rasa sesal tentu saja, haduh... kok ya bisa telat sihh! Tapi di sisi lain saya harus syukuri bahwa saya bisa menyelesaikan novel ke dua saya. Ya, itu sesuatu yang menurut saya harusnya melegakan di tengah kesibukan merawat dua krucil, mbabu, tanpa pembantu, di tempat yang kurang kondusif buat nulis lagi.