AotM a.k.a Author of The Month datang lagi.
Kali ini kita kepo-in Mbak Afin Yulia
yang baru saja menelorkan novel gokil. Yuk, simak bincang-bincang kita dengan
Mbak Afin.
Assalamualaikum… Halo, Mpok Afin. Kita
langsung ke pertanyaannya aja ya.
Apa
Mbak Afin punya darah betawi? Jyaah… SARA ya nanya suku duluan :p
Jawab : Aiih, enggak mbak. Saya terbawa suasana, hahaha. Beberapa
temen kalo komunikasi kan suka pake bahasa betawi, nah saya jadi terikut dah.
Kalau
begitu, sekarang Mbak Afin tinggal di mana?
Jawab : Banyuwangi, asli. Tepatnya di Kecamatan Genteng hahaha
kaya nama atap ya
Kapan
Mbak Afin pertama kali mengenal dunia menulis?
Jawab : Suka nulis dari kecil. Tapi buat kebutuhan sendiri.
Paling hanya temen deket saja yang tahu.
Ada
yang bilang membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Kalau Mbak Afin, lebih dulu suka membaca atau menulis?
Jawab : Membaca, dari kecil saya suka membaca. Mungkin sebelum
sekolah pun saya sudah suka, tapi waktu itu lihat gambarnya aja. Maklum belum
bisa baca
Suka
nulis kan dari kecil, apa sih yang menyenangkan dari menulis?
Jawab : Mengeluarkan uneg-uneg, itu yang bikin saya senang
menulis. Saya tergolong orang yang susah cerita dengan orang lain. Makanya saya
menulis.
Sampai
saat ini ada berapa karya yang sudah dibukukan?
Jawab : Kalau antologi mungkin lebih dari sepuluh mbak, hanya
saya itu orangnya suka lupaan. Suka nggak dokumentasikan apa yang udah
dibukukan. Hiihi, dodol. Antologi yang saya ingat itu Antologi Anak Kost Gokil (Gradien), My Stupid Boss Fans Stories
(Gradien)....soalnya itu tuh yang awal banget nyantumin karya saya.
Dua-duanya pakai nama samaran. Sama yang baru-baru Don Juan Katrok (De Teens, 2014) serta Jomblo : Prinsip Atau Nasib
(Indiva, 2015)
Kalau novel
baru tiga, bareng Tya Marty Al Zahira sama Fitri Elfad Burhani. Short Story Girl (Sheila imprint Andi
Publishing, 2014), The Udik Girl (Sheila,2015), Glamo Girl (Senja
imprint diva press, 2015).
The Udik Girls |
Yang
disebutkan terakhir ada tiga novel yang ditulis secara bertiga, kita sebut
novel keroyokan aja ya. Dari mana ide untuk menulis novel keroyokan tersebut?
Jawab : Sebenarnya
secara tidak sengaja mbak. Kami disatukan mas Dang Aji pendiri Unsa,. Kebetulan
saya dan ketiga teman lain memang sudah sering ikut audisi naskah gokil disana,
dari awal nulis. Menurut mas aji tulisan kami sama jadilah kami ditantang bikin
novel. Idenya diolah bersama. Mas aji semacam pembimbing bagi kami.
Novel yang
kelar pertama adalah Glamo Girls yang paling belakang terbit meski lolos ke
diva press sejak lama. selanjutnya kami teru dng project novel short story girl
untuk lomba ice cube. Tapi gagal. Nah udik girl adalah project ketiga. Dalam
dua novel terakhir kami sudah mulai dilepas sendiri. Meski dia masih kasih
masukan sana-sini.
Glamo
Girl adalah novel yg paling mulus masuk ke penerbit, yang lain sempat ngalamin
penolakan. Untuk Glamo Girl ini ide dan cerita dari Mas Aji semua, kami tinggal
menjabarkan dalam tulisan. baru untuk cerita berikut nya kami mulai dilepas
untuk bikin outline sendiri, tepatnya untuk Short Story Girl dan Udik Girl. sementara
Mas Aji masih mendampingi kami sebagai penyelaras cerita, semacam editor bagi
kami.
Bagaimana
pengerjaan novel keroyakan ini karena tentu tidak mudah menyatukan tiga kepala?
Jawab : Pengerjaan
tergolong lancar, mungkin karena itu zona nyaman kami. semua orang sudah tau
posisi, jika sat orang bikin outline yg lain membaca dan memberi masukan. Jika
outline ok, kami kerjakan dalam tenggat waktu tertentu. kami tidak mengerjakan
secara estafet tapu dng cara pilih bab. semisal ada 12 bab, kami pilih langsung
mana bab yg kami kerjakan secara random.
ex afin ngerjain bab 2,5,8,10
maka dua lainnya pilih bab selain itu.
Nah baru nanti setelah kelar baru dilakukan penyelarasan.
Mas Aji bantu kami soal ini
Banyak
genre yang diambil Mbak Afin adalah genre komedi atau gokil. Emang sehari-hari
juga suka ngelucu ya?
Jawab : Hahaha, saya malah orangnya serius bin jutek kata
teman-teman yang nggak terlalu kenal. Soalnya saya diam. Cuma kalo udah kenal,
Nunung mah lewaat.
Bagaimana
sih menulis cerita yang lucu?
Jawab : Sebenarnya nggak ada patokan pasti gimana nulis lucu itu.
Saya menulis ya gitu-gitu aja, maksudnya ngalir aja. Sesuai tema.
Pernah
enggak merasa menulis cerita lucu tapi pas dibaca ulang kemudian merasa garing
dengan tulisan tersebut. Kalau seperti itu biasanya apa yang Mbak Afin lakukan?
Jawab : Sering. Biasanya saya diemin dulu, baca novel atau
cerita-cerita lucu. Kadang perhatiin status orang yang lucu-lucu. Komen atau
status lucu biasanya bisa jadi ide tuh. Begitu juga baca novel atau cerita
lucu.
Punya
waktu khusus enggak untuk menulis setiap hari?
Jawab : Kapan pun saya nulis, biasanya setelah shalat malam
(eciyee) sampai pagi. Nulis serampangan aja. Nggak selalu bikin cerpen atau
gimana.
Belajar
menulis dari mana? Apa pernah ikut kelas menulis?
Jawab : Otodidak Mbak, kebanyakan. Pernah juga ikut nulis bareng
kang Iwok dan Mbak Nelfi Syafrina untuk penulisan anak. Belajar nulis gratis,
cuma ternyata cerita anak saya nyangkutnya baru di Jaya Baya lainnya belum
laku.
Menurut
Mbak Afin apa pentingnya sebuah komunitas menulis?
Jawab : Penting banget, dari sana kita bisa dapat ilmu dan
semangat buat nulis. Dari sana juga bisa dapat info-info yang suka nggak kita
dapat dari luar. Semisal nih kesempatan nulis di penerbitan anu, lomba anu,
atau cara kirim email pengiriman naskah yang oke. Pengalaman menerbitkan buku, soal royalti dan
sebagainya. Itu saya dapat dari sana. Tanpa komunitas menulis, mana saya tahu
soal itu.
Pernah
merasa malas ketika ingin mulai menulis? Jika itu terjadi, apa yang dilakukan
untuk bangkit dari kemalasan?
Jawab : Pernah, jalan satu-satunya adalah stay away for a while.
Nggak berhubungan dengan dunia nulis sejenak. Jalan-jalan, ketemu teman, atau
malah baca. Cuma gitu aja sih.
Siapa
penulis favorit?
Jawab : Sandra Brown, Sidney Sheldon, Anne Marie Dalmais penulis
buku 101 Dongeng Binatang, Enid Blyton. Dari Indonesia Ahmad Tohari sama Andrea
Hirata
Apa
kesenangan Anda juga membaca buku-buku dengan genre komedi?
Jawab : Tidak juga, saya baca buku apa saja. Tapi saya memang
cenderung baca buku yang alurnya cepat. Kurang suka yang beralur lambat.
Selain
menulis, hal apa lagi yang menjadi hobby Mbak Afin?
Jawab : Saya suka nge-craft. Merajut, menyulam, sulam pita,
fotografi (tapi segitu-gitu aja), menggambar dengan Corel Draw.
Wow
banyak banget. Untuk selanjutnya, apa rencana di… hemm… kita tanya di bidang
menulis saja?
Jawab : Insyaallah
terus menulis, terus belajar berbagai genre.
Terakhir,
apa pesan untuk pembaca blog BaW?
Jawab : Saat kau jadi penulis, tak penting berapa banyak teman
penulis yang sudah kau kenal. Pada kenyataannya yang paling penting adalah
tulisan anda, bukan teman anda. Siapapun mereka, mau dia CEO sebuah penerbitan
atau penulis best seller yang karyanya sudah bolak-balik dicetak ulang, takkan
bisa menolong jika tulisan kita acak-acakan. Jadi silakan berteman dengan
mereka, dapatkan ilmunya, tapi jangan bergantung pada mereka. Lakukan usahamu
sekuatnya.
Semangat!
Oke,
terima kasih Mbak Afin untuk waktunya dan terima kasih buat pembaca blog BaW
yang sudah menyimak. Sampai jumpa di AoTM selanjutnya, InsyaAllah
Salam kenal mba..
ReplyDeleteSelamat ya, mba Afiiin. Moga laris manis. <3
ReplyDeleteJadi inget udah jarang main ke unsa, hehe.
Semoga karya-karya berikutnya semakin memperkaya dunia literasi Indonesia...stat gokil stay healthy :)
ReplyDeleteHemm bagus nih sukses terus yah
ReplyDelete