Tuesday, April 14, 2015

[Author of The Month] Afin Yulia

AotM a.k.a Author of The Month datang lagi. Kali ini kita kepo-in Mbak Afin Yulia yang baru saja menelorkan novel gokil. Yuk, simak bincang-bincang kita dengan Mbak Afin.

Assalamualaikum… Halo, Mpok Afin. Kita langsung ke pertanyaannya aja ya.
Apa Mbak Afin punya darah betawi? Jyaah… SARA ya nanya suku duluan :p
Jawab : Aiih, enggak mbak. Saya terbawa suasana, hahaha. Beberapa temen kalo komunikasi kan suka pake bahasa betawi, nah saya jadi terikut dah.

Kalau begitu, sekarang Mbak Afin tinggal di mana?
Jawab : Banyuwangi, asli. Tepatnya di Kecamatan Genteng hahaha kaya nama atap ya

Kapan Mbak Afin pertama kali mengenal dunia menulis?
Jawab : Suka nulis dari kecil. Tapi buat kebutuhan sendiri. Paling hanya temen deket saja yang tahu.


Ada yang bilang membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kalau Mbak Afin, lebih dulu suka membaca atau menulis?
Jawab : Membaca, dari kecil saya suka membaca. Mungkin sebelum sekolah pun saya sudah suka, tapi waktu itu lihat gambarnya aja. Maklum belum bisa baca

Suka nulis kan dari kecil, apa sih yang menyenangkan dari menulis?
Jawab : Mengeluarkan uneg-uneg, itu yang bikin saya senang menulis. Saya tergolong orang yang susah cerita dengan orang lain. Makanya saya menulis.

Sampai saat ini ada berapa karya yang sudah dibukukan?
Jawab : Kalau antologi mungkin lebih dari sepuluh mbak, hanya saya itu orangnya suka lupaan. Suka nggak dokumentasikan apa yang udah dibukukan. Hiihi, dodol. Antologi yang saya ingat itu Antologi Anak Kost Gokil (Gradien), My Stupid Boss Fans Stories (Gradien)....soalnya itu tuh yang awal banget nyantumin karya saya. Dua-duanya pakai nama samaran. Sama yang baru-baru Don Juan Katrok (De Teens, 2014) serta Jomblo : Prinsip Atau Nasib (Indiva, 2015)

Kalau novel baru tiga, bareng Tya Marty Al Zahira sama Fitri Elfad Burhani. Short Story Girl (Sheila imprint Andi Publishing, 2014), The Udik Girl (Sheila,2015), Glamo Girl (Senja imprint diva press, 2015).

The Udik Girls


Yang disebutkan terakhir ada tiga novel yang ditulis secara bertiga, kita sebut novel keroyokan aja ya. Dari mana ide untuk menulis novel keroyokan tersebut?
Jawab : Sebenarnya secara tidak sengaja mbak. Kami disatukan mas Dang Aji pendiri Unsa,. Kebetulan saya dan ketiga teman lain memang sudah sering ikut audisi naskah gokil disana, dari awal nulis. Menurut mas aji tulisan kami sama jadilah kami ditantang bikin novel. Idenya diolah bersama. Mas aji semacam pembimbing bagi kami.

Novel yang kelar pertama adalah Glamo Girls yang paling belakang terbit meski lolos ke diva press sejak lama. selanjutnya kami teru dng project novel short story girl untuk lomba ice cube. Tapi gagal. Nah udik girl adalah project ketiga. Dalam dua novel terakhir kami sudah mulai dilepas sendiri. Meski dia masih kasih masukan sana-sini.

Glamo Girl adalah novel yg paling mulus masuk ke penerbit, yang lain sempat ngalamin penolakan. Untuk Glamo Girl ini ide dan cerita dari Mas Aji semua, kami tinggal menjabarkan dalam tulisan. baru untuk cerita berikut nya kami mulai dilepas untuk bikin outline sendiri, tepatnya untuk Short Story Girl dan Udik Girl. sementara Mas Aji masih mendampingi kami sebagai penyelaras cerita, semacam editor bagi kami.


Bagaimana pengerjaan novel keroyakan ini karena tentu tidak mudah menyatukan tiga kepala?
Jawab : Pengerjaan tergolong lancar, mungkin karena itu zona nyaman kami. semua orang sudah tau posisi, jika sat orang bikin outline yg lain membaca dan memberi masukan. Jika outline ok, kami kerjakan dalam tenggat waktu tertentu. kami tidak mengerjakan secara estafet tapu dng cara pilih bab. semisal ada 12 bab, kami pilih langsung mana bab yg kami kerjakan secara random.
ex afin ngerjain bab 2,5,8,10 maka dua lainnya pilih bab selain itu.
Nah baru nanti setelah kelar baru dilakukan penyelarasan. Mas Aji bantu kami soal ini


Banyak genre yang diambil Mbak Afin adalah genre komedi atau gokil. Emang sehari-hari juga suka ngelucu ya?
Jawab : Hahaha, saya malah orangnya serius bin jutek kata teman-teman yang nggak terlalu kenal. Soalnya saya diam. Cuma kalo udah kenal, Nunung mah lewaat.

Bagaimana sih menulis cerita yang lucu?
Jawab : Sebenarnya nggak ada patokan pasti gimana nulis lucu itu. Saya menulis ya gitu-gitu aja, maksudnya ngalir aja. Sesuai tema.

Pernah enggak merasa menulis cerita lucu tapi pas dibaca ulang kemudian merasa garing dengan tulisan tersebut. Kalau seperti itu biasanya apa yang Mbak Afin lakukan?
Jawab : Sering. Biasanya saya diemin dulu, baca novel atau cerita-cerita lucu. Kadang perhatiin status orang yang lucu-lucu. Komen atau status lucu biasanya bisa jadi ide tuh. Begitu juga baca novel atau cerita lucu.

Punya waktu khusus enggak untuk menulis setiap hari?
Jawab : Kapan pun saya nulis, biasanya setelah shalat malam (eciyee) sampai pagi. Nulis serampangan aja. Nggak selalu bikin cerpen atau gimana.

Belajar menulis dari mana? Apa pernah ikut kelas menulis?
Jawab : Otodidak Mbak, kebanyakan. Pernah juga ikut nulis bareng kang Iwok dan Mbak Nelfi Syafrina untuk penulisan anak. Belajar nulis gratis, cuma ternyata cerita anak saya nyangkutnya baru di Jaya Baya lainnya belum laku.

Menurut Mbak Afin apa pentingnya sebuah komunitas menulis?
Jawab : Penting banget, dari sana kita bisa dapat ilmu dan semangat buat nulis. Dari sana juga bisa dapat info-info yang suka nggak kita dapat dari luar. Semisal nih kesempatan nulis di penerbitan anu, lomba anu, atau cara kirim email pengiriman naskah yang oke. Pengalaman menerbitkan buku, soal royalti dan sebagainya. Itu saya dapat dari sana. Tanpa komunitas menulis, mana saya tahu soal itu.

Pernah merasa malas ketika ingin mulai menulis? Jika itu terjadi, apa yang dilakukan untuk bangkit dari kemalasan?
Jawab : Pernah, jalan satu-satunya adalah stay away for a while. Nggak berhubungan dengan dunia nulis sejenak. Jalan-jalan, ketemu teman, atau malah baca. Cuma gitu aja sih.

Siapa penulis favorit?
Jawab : Sandra Brown, Sidney Sheldon, Anne Marie Dalmais penulis buku 101 Dongeng Binatang, Enid Blyton. Dari Indonesia Ahmad Tohari sama Andrea Hirata

Apa kesenangan Anda juga membaca buku-buku dengan genre komedi?
Jawab : Tidak juga, saya baca buku apa saja. Tapi saya memang cenderung baca buku yang alurnya cepat. Kurang suka yang beralur lambat.

Selain menulis, hal apa lagi yang menjadi hobby Mbak Afin?
Jawab : Saya suka nge-craft. Merajut, menyulam, sulam pita, fotografi (tapi segitu-gitu aja), menggambar dengan Corel Draw.

Wow banyak banget. Untuk selanjutnya, apa rencana di… hemm… kita tanya di bidang menulis saja?
Jawab : Insyaallah terus menulis, terus belajar berbagai genre.

Terakhir, apa pesan untuk pembaca blog BaW?
Jawab : Saat kau jadi penulis, tak penting berapa banyak teman penulis yang sudah kau kenal. Pada kenyataannya yang paling penting adalah tulisan anda, bukan teman anda. Siapapun mereka, mau dia CEO sebuah penerbitan atau penulis best seller yang karyanya sudah bolak-balik dicetak ulang, takkan bisa menolong jika tulisan kita acak-acakan. Jadi silakan berteman dengan mereka, dapatkan ilmunya, tapi jangan bergantung pada mereka. Lakukan usahamu sekuatnya.
Semangat!


Oke, terima kasih Mbak Afin untuk waktunya dan terima kasih buat pembaca blog BaW yang sudah menyimak. Sampai jumpa di AoTM selanjutnya, InsyaAllah

4 comments:

  1. Selamat ya, mba Afiiin. Moga laris manis. <3
    Jadi inget udah jarang main ke unsa, hehe.

    ReplyDelete
  2. Semoga karya-karya berikutnya semakin memperkaya dunia literasi Indonesia...stat gokil stay healthy :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)