Senyum Dahlan |
Semua hasil yang
diperoleh dalam kehidupan dibangun dari sebuah proses. Proses yang kadang
memakan waktu yang tidak sebentar dan jatuh bangun di dalamnya. Sebuah media
cetak yang punya oplah besar dan beredar di banyak kota di tanah air juga ada
proses yang membuatnya menjadi besar. Begitupun seseorang yang duduk sebagai
pemimpin di sebuah media, ada proses yang dia jalani untuk sampai ke titik
tersebut.
Dalam novel Senyum
Dahlan diceritakan tentang Saptoto, seorang mahasiswa yang sebenarnya ingin
menjadi pembaca berita, tapi ibunya sangat menginginkan dia menjadi wartawan.
Dari semua pensiunan di kampung Saptoto, cuma ibunya yang hobi menonton berita
dan mengkliping Koran. Ibunya memiliki bundel kliping Koran yang semua kliping
itu berkumpul satu tulisan dari seorang Dahlan Iskan. “Dia Rano Karno-nya
berita koran, paling tidak bagi ibuku. Aku malah tidak tahu siapa Dahlan
Iskan,” kata Saptoto pada Kanday. (Halaman 23)
Kanday adalah sahabat
Saptoto karena menuntut ilmu di kampus yang sama. Walaupun kliping Koran itu
milik Saptoto, tapi Kanday lah yang memegangnya. Kanday terpesona pada tulisan
Dahlan Iskan, “Dia menulisnya hampir dua puluh dua tahun yang lalu, tapi
seperti baru kemarin. Tulisannya bisa mengubah cara pandang pembaca. Menjadi
manusiawi.” (Halaman 26)
Tulisan Dahlan Iskan
yang berjudul Neraka 40 Jam di Tengah Laut yang bercerita tentang tenggelamnya
Kapal Tampomas II seolah mendobrak pemberitaan yang selama ini ada. Tulisannya
menjadi pelopor jurnalistik investigasi di Indonesia. Saat itu hanya Dahlan
Iskan satu-satunya wartawan yang ikut dalam kapal motor yang mengevakuasi
korban Tampomas II. Selama tiga hari dia melakukan wawancara, observasi, dan
kemudian terbitlah tulisan yang sangat fenomenal yang berjudul Neraka 40 Jam di
Tengah Laut.
Perjalanan karier
Dahlan Iskan terus berlanjut. Pada tahun 1980an, Eric Samola yang merupakan petinggi
Grup Pembangunan Jaya ingin mengakuisisi Koran harian di Surabaya yaitu Jawa
Pos yang saat itu merupakan surat kabar kecil dengan tiras hanya 6000
eksemplar. Tapi Eric Samola melihat peluang besar pada Koran tersebut.
Dahlan Iskan yang
ditunjuk menjadi pimpinan mencermati 12 halaman Jawa Pos. Dia membuka satu per
satu halaman dan seperti membaca berita yang tak bernyawa : cetakan hitam
putih, foto satu dua, hampir semua berita dikutip dari Kantor Berita Antara.
Saat mencermati Koran tersebut, Dahlan merasakan gejolak mudanya, gejolak
kegelisahan untuk melakukan perubahan
Setiap hari Dahlan
menunggui proses cetak koran yang dia pimpin. Suatu hari dia sudah ditunggu di
percetakan oleh seorang wartawan yang ingin bertanya padanya Bagaimana cara
menulis dengan mengalir, ringan, gampang dimengerti, mencerdaskan dan
menghibur. Dahlan pun memaparkan rukun iman jurnalistik bagi wartawan. Rukun
iman yang pertama adalah tokoh, semua peristiwa yang menyangkut tokoh itu layak
diberitakan. Dahlan pun terus memaparkan rukun iman jurnalistik lainnya kepada
wartawan muda itu sembari membawa wartawan tersebut ke satu tempat.
Tempat berkumpulnya
agen koran adalah tempat yang dituju Dahlan bersama wartawan muda tersebut. Dahlan
membeli koran di mana wartawan itu bekerja, yang saat itu baru datang dari
penerbitan. Dahlan juga bertanya kepada agen koran itu apa yang menarik dari
berita media cetak hari itu. Di situ Dahlan mengajarkan kepada wartawannya agar
terus menyuguhkan berita yang menarik. “Kalau berita Anda tidak menarik, agen
malas menjualnya. Kalau agen malas menjualnya, pengecer sama saja. Kalau sudah
begitu, siapa yang mau membeli Koran kita? Jadi wartawan itu harus gelisah dan
haus berita yang bagus.” (Halaman 227)
Membaca Senyum Dahlan
juga membaca sejarah tentang perkembangan media cetak di Tanah Air. Bagaimana
saat Dahlan ingin menerbitkan koran di Kalimantan Timur. Saat itu keinginannya
bertentangan dengan Eric Samola. Dahlan mengunjungi Djok Mentaya, pemilik
Banjarmasin Post untuk membujuk Eric Samola agar rencananya menerbitkan koran di
Kaltim bisa terwujud. Sebelumnya Eric Samola menentang keputusan Dahlan itu.
Pertentangan Dahlan
dengan Eric Samola pun tidak berhenti di situ saja. Ada beberapa pertentangan
lagi seperti saat Dahlan menghidupkan fanatisme pendukung Persebaya yang
menurutnya akan berimbas dengan oplah koran. “Kami ingin membangun kecintaan
warga Surabaya terhadap Persebaya. Kebangaan semacam itu bisa sangat luas
dampaknya. Sementara dari redaksi kami akan menyuplai berita-berita yang
menjawab segala keingintahuan pendukung Persebaya.” (Halaman 245)
Cerita tentang Dahlan
Iskan berdampingan dengan cerita Saptoto dan Kanday, dua mahasiswa yang meniti
karier menjadi wartawan. Memulai segalanya dari nol dan menjalani jatuh bangun
sebagai wartawan. Seperti pertama kali memotret mayat atau mengalami kecaman
dan tuntutan karena kloning, yaitu kebiasaan sebagian wartawan yang bertukar
berita di lapangan yang tak sempat mereka liput sendirian.
Pihak yang keberatan
dengan isi berita menuntut permintaan maaf dari Koran selama satu minggu.
Meminta maaf secara terbuka tentu saja hal yang mustahil dilakukan karena itu
sama saja menyuruh pembaca untuk tidak membaca Koran itu lagi. Dengan meminta
maaf secara terbuka akan membuat pembaca berpikir Koran tersebut akan seenaknya
membuat berita, begitu salah dengan mudah meminta maaf. Membaca Senyum Dahlan
akan kita temukan ilmu jurnalistik di dalamnya.
***
Data Buku :
Judul :
Senyum Dahlan
Penulis :
Tasaro GK
Penerbit :
Noura Books
Tebal Buku : 380 Halaman
ISBN :
978-602-1606-90-2
Tahun Terbit : Cetakan Ke-1, November 2014
***
Resensi ini menjadi juara kedua resensi terbaik BaW Community tahun 2015. Resensi ditulis oleh Hairi Yanti
Buku Tasaro emang selalu enak dibaca, saya suka penuturannya dalam menulis, pembaca jadi tidak bosan.
ReplyDeleteSaya belum pernah membaca karya-karya beliau, tapi jadi penasaran usai membaca ulasannya :)
ReplyDeletePotongan Harga Meja Rattan Synthetic Berkualitas
ReplyDeletePotongan Harga Lounger Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Ayunan Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Daybed Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Kursi Malas Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Pot Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Vas Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Tempat Tidur Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Dipan Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Basket Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Keranjang Rattan Synthetic Berkualitas
Potongan Harga Keranjang Buah Rattan Synthetic Berkualitas
Beli Rotan Berkualitas
Beli Rotan Alami Berkualitas
Beli Rotan Natural Berkualitas
Beli Rotan Sintetis Berkualitas
Beli Rattan Synthetic Berkualitas
Beli Sofa Rotan Berkualitas
Beli Kursi Rotan Berkualitas
Beli Meja Rotan Berkualitas
Beli Lounger Rotan Berkualitas
Beli Ayunan Rotan Berkualitas
Beli Daybed Rotan Berkualitas
Beli Kursi Malas Rotan Berkualitas
Beli Pot Rotan Berkualitas
Tasaro GK, jadi kangen sama karya karya beliau :)
ReplyDeletesangat menginspirasi
ReplyDeletehttps://tantepoker.me