Wednesday, April 10, 2013

Peran Penulis

by: Afifah Afra 
Tiga peran yang mesti kita mainkan biar kita bisa nulis dengan asyik:


Pertama, peran sebagai penulis
Saat kita tengah menjadi penulis, cueklah dengan siapapun, dengan kelebat pikiran seperti apapun. Pokoknya, apa yang sedang berkecamuk di otak, tuangkan! Jika perlu, pilih font berwarna putih, sehingga kita tak perlu tahu, tulisan apa yang sedang terpampang di monitor depan kita.

Kedua, peran sebagai editor
Ini terjadi saat semua isi kepala telah tertransfer di tulisan kita. Inilah saat kita berpikir, tulisan kita logis enggak, rancu enggak, bagus enggak dll. Inilah saat kita harus kejam, bengis, buas dan berani membuang hal-hal yang nggak penting.

Ketiga, peran sebagai pembaca
Jika tulisan sudah selesai, sudah kita edit. Coba nikmati, apakah tulisan kita sudah nyaman kita baca? Apakah sebagai pembaca, kita bisa memahami tulisan yang kita buat?

Kalau ketiga peran itu sudah kita jalankan, if Allah wish kita akan bisa ngejalanin profesi kepenulisan kita secara nyaman. ^^

15 comments:

  1. Pas banget tipsnya... kadang kalau baru mau mulai nulis itu ada aja ketakutannya. Kalau di font putih jadi gak kebaca lagi ya yang udah ditulis, hoho. Baiklah ^^

    ReplyDelete
  2. iya, betul tuh.. sering kan pas nulis maunya ngedit melulu,, nggak kelar-kelar deh tulisannya :D
    makasih tipsnya ^^

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah, semoga bermanfaat :-)

    ReplyDelete
  4. Mana pulpen... mana ? Tulis.. tulis... ! Nah, tempel di cermin, so tiap kali ngaca, baca, amini dalam ati n tekad, trus NULIS!!!

    Thanks ya, mbak... moga Insya Allah bisa ngikutin jejak mbak... Amin

    ReplyDelete
  5. terimakasih :)
    sangat bermanfaat... tapi saya masih belum bisa menulis dengan font putih hihihi

    ReplyDelete
  6. Terimakasih banyak... semoga kelak aku bisa belajar menjadi penulis yang "benar".
    Kalau sekarang sih masih angin-anginan... apalagi ada kerjaan yang seringkali tak bisa ditolerir.

    ReplyDelete
  7. makasih banyak yaah untuk ilmunya!!! ilmu dari artikel ini sangat menginspirasiku utk ttp semangat mencoba berkarya solo. ini dia tulisanku ttg BERKARYA SOLO DENGAN TERAPAN ILMU DARI BE A WRITER INDONESIA khususny dari terapan ilmu PERAN PENULIS ini cekidot here: http://emmakim28.blogspot.com/2013/04/berkarya-solo-dengan-terapan-ilmu-dari.html

    ReplyDelete
  8. Makasiih ilmunya, Mbak..
    Belum nyoba nulis pake font putih.. hehe.. ga kebayang..

    ReplyDelete
  9. terima kasih :)
    memang ada 3 peran :) peran yang terakhir, sebagai pembaca, itu yang sulit. Kadangkala karena peran sebagai 'penulis dan editor hebat' masih terselip, maka biasanya egois dan menilai karya sendirilah yang terbaik. Akhirnya peran sebagai 'pembaca yang baik' terabaikan, malah menjadi pembaca yang 'mengagungkan' karya dan kurang menilai kekurangan ^^

    mungkin perlu jeda yang agak lama antara berperan 'penulis' dan 'pembaca' sehingga bisa lebih obyektif menilai karya, ya

    ReplyDelete
  10. Replies
    1. Terima kasih tipsnya mbak ^^
      Kalau saya malah kesusahan bagaimana mengakhiri sebuah tulisan untuk kategori cerpen. Bingung endingnya mau dibuat gimana. Kalau keterusan, bisa jadi novel kan mbak? :D

      Delete
  11. 3 in 1
    Boleh dicoba tuh pakai font putih :D

    ReplyDelete
  12. Makasih ilmunya, Mbak. Sangat bermanfaat. Terutama buat saya yang suka males melakukan self editing, dan mawur2 ketika memulai menulis :D

    ReplyDelete
  13. aku-banget tipsnya >.< makasih mbaakk...

    ReplyDelete
  14. Menjadi penulis dan penikmat tulisan kita sendiri. Makasih banget tipsnya mbak :)

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)