Monday, April 29, 2013

SC #20 Saat Ngobrol Sendiri tentang BAW

By: You AndWe (Yun W)


Aku awali dengan sebuah senandung yang so sweet. Sigma, Munsyid asal Riau dengan judul 'Senandung Ukhuwah'.

Aku tempelin juga  senandung  ini di blog yang aku ikutkan dalam kuis Give away_FNE-nya salah satu mojang BAW. Bagaimana kesannya terhadap nasyid ini juga belon sempet aku tanyain ke dia *(sok sibuk banget ya aku padahal lebih sibuk dianya tuh) eh, yang punya gawe justru titip salam buat kucing yang aku critain. Waduh, maap ye udah kagak bisa.  Lha wong, kucingnya juga udah kagak ada semua. Dan kejelekanku kalo ikutan lomba, udah kirim naskah ya, udah. Menang syukur, nggak menang yang penting dah nyoba.  Seolah nggak mau tau ada pengumuman ato apa. Pikirku, kalo jadi pemenang kan pasti dihubungin, gitu. Daripada kecewa liat hasil pengumuman *eh* semoga nggak ada yang kayak aku ya.. Beginilah, mungkin akunya bukan tampang juara.. ho.. ho.. ho.. perlu dipoles dulu kali ya, biar nampak aura jawaranya ^_^ Mangkanya aku meng-sengaja-kan diri nyemplung di BAW begitu ada tawaran dari pendiri cikal bakal BAW.

Di tengah desakan dari sana-sini, hingga aku hampir saja menyerah. Tapi aku nggak mau menjalaninya dengan ‘terpaksa!!! *(yang ini inpoh  nggk penting)  Lalu untuk apa setelah sekian lama menanti? Aku menanti yang menentramkan hati. Yang dengan kesadaran diri menerima segala konsekuensi terhadap pilihanku sendiri. Bersama-sama mengarungi bahtera. Tanpa keraguan. Yah, biarkan aku berpura-pura tidak tahu batasan mana untuk curhat pribadi dengan menyampaikan info yang harus kalian ketahui! ~padahal berharap dapat kata-kata bijak dari Ibu2 disini. Asal tau ajah, penghuni terbesar grup ini memang Ibu2 dan calon ibu..

Next, kembali ke masalah nyemplung di BAW itu… nyemplung? Emang air? Ya, terserah deh.. setiap warga BAW punya gambaran sendiri-sendiri. Tapi, bagiku BAW kadang jadi dunia air, kemudian berubah jadi udara, trus jadi suasana bawah tanah, tak jarang seringkali jadi panggung sandiwara. Bukankah nulis fiksi harus belajar memainkan karakter ? Di dunia BAW dengan keragaman dan keunikan penghuninya memberi kesempatan menyelami berbagai karakter. Mengetrapkan jurus SKSD disini kalo mau eksis (bukan vendor hape lho ya)  kalau nggak.. # pergi kau ke ujung dunia.. hypothermia di kutub utara, dehidrasi di gunung sahara.. menghilang di segitiga bermuda# syeyem amat! Jahat banget, sih? Ups... bukan nakut-nakutin... disini memang harus lebay! Tapi, kita-kita beruntung terutama aku karena Ibu Kepala Sekolah sabarnya seluas lautan. Nggak dibedain antara anak-anaknya sendiri dengan anaknya di BAW. Jadi, aku lebih berani bikin ontran-ontran dan ternyata justru yang lain malah lebih rusuh, tuh *gampang nyari selamat di tengah kehebohan* neplokin kedua belah tangan dengan senyum penuh kepuasan.. ha.. ha.. haay…  

Sekarang bayangin aja. Halah, membayangkan apa susahnya *maksa.com* diantara para penulis (hayoo, pasti aku pengin pose narsis ama buku sendiri juga, kan?) Dari para senior, yang lebih muda darikupun dah kuanggap sebagai penulis senior. Ternyata menghasilkan karya itu gampang, yang sulit bagaimana karya itu bisa bermanfaat bagi khayalak. Bikin karya itu susah (siapa yang bilang gampang tadi ? maksudnya susah kalo sehari tau tentang info itu lalu langsung kena dead line.. nah, lho dengan syarat panjang tulisan minimal 3000 kata tentang negeri antah brantah dimana di hari yang sama ada agenda walimahan di siang hari, baju belum disetrika, cucian numpuk, belum makan, dan persediaan bahan makanan di rumah habis tinggal makanan buat pengajian ba’dha Maghrib nanti, sorenya arisan, dan genteng bocor di ruang tamu lupa belum diperbaiki, dan sisa malam terkena writer’s block yang berakhir dengan ketiduran) dan lebih susah lagi cara   menerbitkannya. Uhgft, tau perjuangan membuat sebuah buku itu penuh liku, sontak membuatku minder. Sampai, segitunya ya ? melihat ke dalam diri baru nyadar bahwa apa yang kulakukan belum sekuku ireng dengan yang para senior lakukan. Terlebih, dengan adanya kehadiran Ink Publishing, milik BAW ituh! Jreeng ! tau-tau udah ada gitu aja, aku cuman berani ngintips doang ketika ada tawaran jadi reseller buku perdana(sok teu beud aq, perdana?) yang tentang jilbab, pokoknya. Sampai ada seorang sesama warga BAW menyarankan aku untuk jadi fans di fanpage Ink Publishing.. Nah, siapa dia ini yang aku lupa-lupa inget. Siapa ? siapa ? *dengan pisau terhunus. Eh, bukan anak kecil lagi mainin pisau. Ouw, ini mumpung musim mangga dan aku suka yang sengir urang yang kuning kemerahan lonjong atau pelem madu yang kulitnya hijau lumut dengan semburat merah. Kalau diiris daging buahnya seperti mengeluarkan leleran madu.. yummy ! catatan penting bahwa kulitnya harus dikupas bersih buat aku meski katanya ada sensasi rasa gurih bila menyisakan goresan tipis jalur yang menghijau, ada kenyil-kenyilnya. Lho, kok jadi ngomongin mango ? Mari kita kembali ke bahasan para senior yang tentang buku. Dan mereka saling berdikusi. Apa yang kamu lakukan? Langsung nimbrung, gitu? Meski nggak tau pok bengkong’e? Atau kalem nyimak? mau bertanya tapi mau nanya apa nggak tahu? Nah... bingung, kan ?

Bingung menempatkan diri. Dengan penuh kesadaran dan sedikit imajinasi, akhirnya  berperan sebagai ‘Petugas Sandi’.  Dalam tugas ini, penyamaran adalah satu hal penting. Meski menampakkan diri tapi bukan berarti aku perlu menunjukkan diriku sebenarnya, kan? Jadi, jangan heran dengan komen-komen, postingan  ajaib yang aku kemukakan karena aku juga menggunakan kata-kata sandi  ^_^ Hu..huu.. (pasti ada yang nyorakin) karena ungkapan itu untuk menutupi  kelemahan diriku yaitu minder dan sok mau diperhatiin.. istilah lainnya ‘pembelaan diri‘. Ho ho.. sejak kapan aku pandai   membela diri? tentu jawabnya sejak bergabung dan menjadi warga BAW. Dalam artian memaafkan diri sendiri lalu terus melangkah dan menjadi lebih baik lagi.

O ya, ini juga sebuah pengakuan. Menjadi warga BAW juga harus penuh ekspresif, lho kalo nggak mau dianggap kuper( ssstt.. yang ini jangan bilang siapa2! Rahasia!) salah satunya: ngegombalin.. baik secara jujur maupun penipuan tingkat akut *eh* dramatisasi penting demi kekuatan sebuah cerita! (begitu yang dibilang senior2) biar terasa sensasinya. Aku belajar ngegombal gara-gara jadi pendengar setia sebuah stasiun radio (sebenarnya aku nggk mo bilang tapi sudah terlanjur.. ya, sudahlah..) tapi kalau sampai ada yang merasa aneh apalagi bikin tersinggung.. Mohon Dimaafkan ya! A yolah, TUHAN aja Maha Pemaaf.. Tak lain itu  adalah alternative  cara untuk meng-ekspresikan diri, kok. Juga belajar melatih sensifitas berkreasi. Biar perasa dengan keadaan sekitar (ce ilee.. emang gitu? Setidaknya menurutku! ^_^

Bonus lain yang aku dapatkan adalah semangat entah disadari atau tidak disadari, langsung maupun tidak langsung dari komentar atau postingan di BAW untuk selalu giat menulis, apapun itu. Belum lagi bila ada yang memberitahu lomba-lomba guna melatih kreatifitas dalam persaingan ketat dan sehat tentu saja. Kalau ingin melakukan sesuatu harus ada sesuatu.  Lomba itu biasanya berhadiah dan hadiah itu.. sesuatu! Ah, tapi menulis itu memang sesuatu.. bangetts!

Lihat hasil tulisan sendiri, kadang takjub (eh, takjub apa kecewa?). Lho, kok jadi gini? Beda banget dengan yang dipikirin. Aih, apa aku sendiri ya yang ngalamin hal sedemikian? Memang menulis itu sesuatu. Hal yang tidak bisa aku sampaikan dengan lisan kadang bisa terkatakan dengan tulisan. Dan, sesuatu itu memang menulis! *Lhah*  apakah maknanya beda bila kata-katanya dibalik? Ah, sebenarnya aku nggak suka dianggap aneh, tapi nyatanya aku suka berbuat yang aneh-aneh... yah, aku hanya ingin katakan kalau itu, menulis.. sesuatu memang!

 O iya, menggelitik juga dengan pertanyaan Bu Kepsek. Mengenang, mengingat-ingat kapan ya BAW lahir? Merunut hari lahirnya BAW   dengan menelusuri dokumen yang telah ter-upload. Berikut aku copas dari hasil scrolling ke arah bawah semua berkas BAW selama hampir satu jam, njelu bila ada berkas yang kembali bergulir hingga harus scrolling ke bawah terus dan terus:

•  Jean Sofia: Menunggu Selama Tujuh Tahun
25 Oktober 2011 pukul 22:33 • Versi terbaru Leyla Imtichanah
•  Tips Menulis Novel Roman
25 Oktober 2011 pukul 15:04 • Versi terbaru Eni Martini
•  Agenda Grup
25 Oktober 2011 pukul 11:49 • Versi terbaru Leyla Imtichanah
•  Peraturan Grup
25 Oktober 2011 pukul 11:40 • Versi terbaru Leyla Imtichanah

*dokumen yang paling bawah ini aku coba buka link-nya


**Aku juga pernah berusaha komen  di kiriman BAW saat timing menunjukkan pukul 11.11 wib tanggal 11 bulan sebelas tahun dua ribu sebelas. Soalnya ada status di beranda fb-ku yg ngingetin timing itu. Dan kayaknya dapat jempol juga oleh salah satu petinggi BAW, Ibu Wakil kepala yang hobynya kopi. Aku beri tau juga, aku kenal beliau juga karena kopi. Sungguh, aku bertahan dari kopi sejak baca  di perpustakaan daerah Jebres, isi novelnya Marga T, judulnya lupa. Novel itu diangkat ke tayangan sinetron yang dibintangi Paramitha Rusady dan Attalarik Syah (ada yang inget ?) Dan ketika mulai silau pingin nyobain kopi lagi, ada bacaan yang ngingetin. Kali ini’Serial Pingkan 2‘ karya Muthmainnah terbitan Indiva di  halaman 271, dialog antara Rizal dan Pingkan yang pastinya terdapat pula di inet, majalah, juga tabloid.

“Kopi mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium. Kalsium sangat penting untuk tulang dan gigi. Perempuan lebih banyak terkena osteoporosis daripada lelaki. Karena, walaupun mereka tidak sebanyak lelaki minum kopi, tapi satu ketika mereka harus menyumbangkan kalsiumnya untuk pertumbuhan janin.“

“So?“ Pingkan senyum-senyum.
“So,“ tekan Rizal,“You should know which one is the best for you.“
Nah, saudara-saudara.. kalimat dialog diatas nggak bakalan ngaruh bagi Ibu2. Tapi bagiku... nancep ‘I should know which one is the best for me’. Lagian, aku juga jarang minum susu becoz goats milk  too very expensive.  

 Jadi, merunut keberadaan berkas BAW yang ternyata sudah ada dokumen yang bertanggal 25 Oktober 2011, berarti bukan tanggal 20-11-2011 itu BAW lahir. Jadi kapan? Tepatnya, aku tidak tahu, tapi bisa dikatakanlah kalo BAW ada di bulan Oktober tahun 2011.  

Dengan surat ini, sekali lagi Meminta Maaf  atas segala khilaf baik dsengaja maupun tidak disengaja (jadi inget sehabis jama’ahan di masjid, pada muter salam2an. Jama’ah ikhwan ma akhwat buat lingkaran  sendiri2)

Maaf, juga kalau tidak bisa menyebut meski hanya satu nama, kecuali pada copasan dokumen. Karena semua warga BAW adalah bagian yang tak terpisahkan dan sama-sama istimewa.
Terima Kasih buat semuanya tanpa terkecuali.

Apa yang tersurat itulah yang tersirat
Andai sahabat itu waktu
maka akan kuupayakan
detik dan setiap saat
tuk  belajar memahami.
Bila kesempatan datang
dengan sengaja atau diam-diam
akan kutorehkan suatu karya
atau kuabadikan  dalam kenangan.
Janganlah risau apa yang terjatuh
apa pula yang tersisih
takkan sia-sia jika itu kebaikan
akan kita tuai di masa depan.
Dan sekarang mari kita berusaha...
merangkai ilmu
***

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)