By: You AndWe (Yun W)
Aku awali dengan sebuah senandung yang so sweet. Sigma, Munsyid
asal Riau dengan judul 'Senandung Ukhuwah'.
Aku tempelin
juga senandung ini di blog yang aku ikutkan dalam kuis Give
away_FNE-nya salah satu mojang BAW. Bagaimana kesannya terhadap nasyid ini juga
belon sempet aku tanyain ke dia *(sok sibuk banget ya aku padahal lebih sibuk
dianya tuh) eh, yang punya gawe justru titip salam buat kucing yang aku
critain. Waduh, maap ye udah kagak bisa. Lha wong, kucingnya juga udah
kagak ada semua. Dan kejelekanku kalo ikutan lomba, udah kirim naskah ya, udah.
Menang syukur, nggak menang yang penting dah nyoba. Seolah nggak mau tau
ada pengumuman ato apa. Pikirku, kalo jadi pemenang kan pasti dihubungin, gitu.
Daripada kecewa liat hasil pengumuman *eh* semoga nggak ada yang kayak aku ya..
Beginilah, mungkin akunya bukan tampang juara.. ho.. ho.. ho.. perlu dipoles
dulu kali ya, biar nampak aura jawaranya ^_^ Mangkanya aku meng-sengaja-kan
diri nyemplung di BAW begitu ada tawaran dari pendiri cikal bakal BAW.
Di tengah desakan
dari sana-sini, hingga aku hampir saja menyerah. Tapi aku nggak mau
menjalaninya dengan ‘terpaksa!!! *(yang ini inpoh nggk penting) Lalu
untuk apa setelah sekian lama menanti? Aku menanti yang menentramkan hati. Yang
dengan kesadaran diri menerima segala konsekuensi terhadap pilihanku sendiri.
Bersama-sama mengarungi bahtera. Tanpa keraguan. Yah, biarkan aku berpura-pura
tidak tahu batasan mana untuk curhat pribadi dengan menyampaikan info yang
harus kalian ketahui! ~padahal berharap dapat kata-kata bijak dari Ibu2 disini.
Asal tau ajah, penghuni terbesar grup ini memang Ibu2 dan calon ibu..
Next, kembali ke
masalah nyemplung di BAW itu… nyemplung? Emang air? Ya, terserah deh.. setiap
warga BAW punya gambaran sendiri-sendiri. Tapi, bagiku BAW kadang jadi dunia
air, kemudian berubah jadi udara, trus jadi suasana bawah tanah, tak jarang
seringkali jadi panggung sandiwara. Bukankah nulis fiksi harus belajar
memainkan karakter ? Di dunia BAW dengan keragaman dan keunikan penghuninya
memberi kesempatan menyelami berbagai karakter. Mengetrapkan jurus SKSD disini
kalo mau eksis (bukan vendor hape lho ya) kalau nggak.. # pergi kau ke
ujung dunia.. hypothermia di kutub utara, dehidrasi di gunung sahara..
menghilang di segitiga bermuda# syeyem amat! Jahat banget, sih? Ups... bukan
nakut-nakutin... disini memang harus lebay! Tapi, kita-kita beruntung terutama
aku karena Ibu Kepala Sekolah sabarnya seluas lautan. Nggak dibedain antara
anak-anaknya sendiri dengan anaknya di BAW. Jadi, aku lebih berani bikin
ontran-ontran dan ternyata justru yang lain malah lebih rusuh, tuh *gampang
nyari selamat di tengah kehebohan* neplokin kedua belah tangan dengan senyum
penuh kepuasan.. ha.. ha.. haay…
Sekarang bayangin
aja. Halah, membayangkan apa susahnya *maksa.com* diantara para penulis (hayoo,
pasti aku pengin pose narsis ama buku sendiri juga, kan?) Dari para senior,
yang lebih muda darikupun dah kuanggap sebagai penulis senior. Ternyata
menghasilkan karya itu gampang, yang sulit bagaimana karya itu bisa bermanfaat
bagi khayalak. Bikin karya itu susah (siapa yang bilang gampang tadi ?
maksudnya susah kalo sehari tau tentang info itu lalu langsung kena dead line..
nah, lho dengan syarat panjang tulisan minimal 3000 kata tentang negeri antah
brantah dimana di hari yang sama ada agenda walimahan di siang hari, baju belum
disetrika, cucian numpuk, belum makan, dan persediaan bahan makanan di rumah
habis tinggal makanan buat pengajian ba’dha Maghrib nanti, sorenya arisan, dan
genteng bocor di ruang tamu lupa belum diperbaiki, dan sisa malam terkena
writer’s block yang berakhir dengan ketiduran) dan lebih susah lagi
cara menerbitkannya. Uhgft, tau perjuangan membuat sebuah buku itu
penuh liku, sontak membuatku minder. Sampai, segitunya ya ? melihat ke dalam
diri baru nyadar bahwa apa yang kulakukan belum sekuku ireng dengan yang para
senior lakukan. Terlebih, dengan adanya kehadiran Ink Publishing,
milik BAW ituh! Jreeng ! tau-tau udah ada gitu aja, aku cuman berani ngintips
doang ketika ada tawaran jadi reseller buku perdana(sok teu beud aq, perdana?)
yang tentang jilbab, pokoknya. Sampai ada seorang sesama warga BAW menyarankan
aku untuk jadi fans di fanpage Ink Publishing.. Nah, siapa dia ini yang aku
lupa-lupa inget. Siapa ? siapa ? *dengan pisau terhunus. Eh, bukan anak kecil
lagi mainin pisau. Ouw, ini mumpung musim mangga dan aku suka yang sengir urang
yang kuning kemerahan lonjong atau pelem madu yang kulitnya hijau lumut dengan
semburat merah. Kalau diiris daging buahnya seperti mengeluarkan leleran madu..
yummy ! catatan penting bahwa kulitnya harus dikupas bersih buat aku meski
katanya ada sensasi rasa gurih bila menyisakan goresan tipis jalur yang menghijau,
ada kenyil-kenyilnya. Lho, kok jadi ngomongin mango ? Mari kita kembali ke
bahasan para senior yang tentang buku. Dan mereka saling berdikusi. Apa yang
kamu lakukan? Langsung nimbrung, gitu? Meski nggak tau pok bengkong’e? Atau
kalem nyimak? mau bertanya tapi mau nanya apa nggak tahu? Nah... bingung, kan ?
Bingung
menempatkan diri. Dengan penuh kesadaran dan sedikit imajinasi, akhirnya
berperan sebagai ‘Petugas Sandi’. Dalam tugas ini, penyamaran adalah satu
hal penting. Meski menampakkan diri tapi bukan berarti aku perlu menunjukkan
diriku sebenarnya, kan? Jadi, jangan heran dengan komen-komen, postingan
ajaib yang aku kemukakan karena aku juga menggunakan kata-kata sandi ^_^
Hu..huu.. (pasti ada yang nyorakin) karena ungkapan itu untuk menutupi
kelemahan diriku yaitu minder dan sok mau diperhatiin.. istilah lainnya
‘pembelaan diri‘. Ho ho.. sejak kapan aku pandai membela diri?
tentu jawabnya sejak bergabung dan menjadi warga BAW. Dalam artian memaafkan
diri sendiri lalu terus melangkah dan menjadi lebih baik lagi.
O ya, ini juga
sebuah pengakuan. Menjadi warga BAW juga harus penuh ekspresif, lho kalo nggak
mau dianggap kuper( ssstt.. yang ini jangan bilang siapa2! Rahasia!) salah
satunya: ngegombalin.. baik secara jujur maupun penipuan tingkat akut *eh*
dramatisasi penting demi kekuatan sebuah cerita! (begitu yang dibilang senior2)
biar terasa sensasinya. Aku belajar ngegombal gara-gara jadi pendengar setia
sebuah stasiun radio (sebenarnya aku nggk mo bilang tapi sudah terlanjur.. ya,
sudahlah..) tapi kalau sampai ada yang merasa aneh apalagi bikin tersinggung..
Mohon Dimaafkan ya! A yolah, TUHAN aja Maha Pemaaf.. Tak lain itu adalah
alternative cara untuk meng-ekspresikan diri, kok. Juga belajar melatih
sensifitas berkreasi. Biar perasa dengan keadaan sekitar (ce ilee.. emang gitu?
Setidaknya menurutku! ^_^
Bonus lain yang
aku dapatkan adalah semangat entah disadari atau tidak disadari, langsung
maupun tidak langsung dari komentar atau postingan di BAW untuk selalu giat
menulis, apapun itu. Belum lagi bila ada yang memberitahu lomba-lomba guna
melatih kreatifitas dalam persaingan ketat dan sehat tentu saja. Kalau ingin
melakukan sesuatu harus ada sesuatu. Lomba itu biasanya berhadiah dan
hadiah itu.. sesuatu! Ah, tapi menulis itu memang sesuatu.. bangetts!
Lihat hasil
tulisan sendiri, kadang takjub (eh, takjub apa kecewa?). Lho, kok jadi gini?
Beda banget dengan yang dipikirin. Aih, apa aku sendiri ya yang ngalamin hal
sedemikian? Memang menulis itu sesuatu. Hal yang tidak bisa aku sampaikan
dengan lisan kadang bisa terkatakan dengan tulisan. Dan, sesuatu itu memang
menulis! *Lhah* apakah maknanya beda bila kata-katanya dibalik? Ah,
sebenarnya aku nggak suka dianggap aneh, tapi nyatanya aku suka berbuat yang
aneh-aneh... yah, aku hanya ingin katakan kalau itu, menulis.. sesuatu memang!
O iya,
menggelitik juga dengan pertanyaan Bu Kepsek. Mengenang, mengingat-ingat kapan
ya BAW lahir? Merunut hari lahirnya BAW dengan menelusuri dokumen
yang telah ter-upload. Berikut aku copas dari hasil scrolling ke arah bawah
semua berkas BAW selama hampir satu jam, njelu bila ada berkas yang kembali
bergulir hingga harus scrolling ke bawah terus dan terus:
• Jean
Sofia: Menunggu Selama Tujuh Tahun
25 Oktober 2011
pukul 22:33 • Versi terbaru Leyla Imtichanah
• Tips
Menulis Novel Roman
25 Oktober 2011
pukul 15:04 • Versi terbaru Eni Martini
• Agenda
Grup
25 Oktober 2011
pukul 11:49 • Versi terbaru Leyla Imtichanah
• Peraturan
Grup
25 Oktober 2011
pukul 11:40 • Versi terbaru Leyla Imtichanah
*dokumen yang
paling bawah ini aku coba buka link-nya
**Aku juga pernah
berusaha komen di kiriman BAW saat timing menunjukkan pukul 11.11
wib tanggal 11 bulan sebelas tahun dua ribu sebelas. Soalnya ada status di
beranda fb-ku yg ngingetin timing itu. Dan kayaknya dapat jempol juga oleh
salah satu petinggi BAW, Ibu Wakil kepala yang hobynya kopi. Aku beri tau juga,
aku kenal beliau juga karena kopi. Sungguh, aku bertahan dari kopi sejak
baca di perpustakaan daerah Jebres, isi novelnya Marga T, judulnya lupa.
Novel itu diangkat ke tayangan sinetron yang dibintangi Paramitha Rusady dan
Attalarik Syah (ada yang inget ?) Dan ketika mulai silau pingin nyobain kopi
lagi, ada bacaan yang ngingetin. Kali ini’Serial Pingkan 2‘ karya Muthmainnah
terbitan Indiva di halaman 271, dialog antara Rizal dan Pingkan yang
pastinya terdapat pula di inet, majalah, juga tabloid.
“Kopi mengurangi
kemampuan tubuh menyerap kalsium. Kalsium sangat penting untuk tulang dan gigi.
Perempuan lebih banyak terkena osteoporosis daripada lelaki. Karena, walaupun
mereka tidak sebanyak lelaki minum kopi, tapi satu ketika mereka harus menyumbangkan
kalsiumnya untuk pertumbuhan janin.“
“So?“ Pingkan
senyum-senyum.
“So,“ tekan Rizal,“You
should know which one is the best for you.“
Nah,
saudara-saudara.. kalimat dialog diatas nggak bakalan ngaruh bagi Ibu2. Tapi
bagiku... nancep ‘I should know which one is the best for me’. Lagian,
aku juga jarang minum susu becoz goats milk too very expensive.
Jadi, merunut keberadaan berkas BAW yang ternyata sudah ada dokumen yang bertanggal 25 Oktober 2011, berarti bukan tanggal 20-11-2011 itu BAW lahir. Jadi kapan? Tepatnya, aku tidak tahu, tapi bisa dikatakanlah kalo BAW ada di bulan Oktober tahun 2011.
Dengan surat ini,
sekali lagi Meminta Maaf atas segala khilaf baik dsengaja maupun tidak
disengaja (jadi inget sehabis jama’ahan di masjid, pada muter salam2an. Jama’ah
ikhwan ma akhwat buat lingkaran sendiri2)
Maaf, juga kalau
tidak bisa menyebut meski hanya satu nama, kecuali pada copasan dokumen. Karena
semua warga BAW adalah bagian yang tak terpisahkan dan sama-sama istimewa.
Terima Kasih buat
semuanya tanpa terkecuali.
Apa yang tersurat itulah yang tersirat
Andai sahabat itu waktu
maka akan kuupayakan
detik dan setiap saat
tuk belajar memahami.
Bila kesempatan datang
dengan sengaja atau diam-diam
akan kutorehkan suatu karya
atau kuabadikan dalam kenangan.
Janganlah risau apa yang terjatuh
apa pula yang tersisih
takkan sia-sia jika itu kebaikan
akan kita tuai di masa depan.
Dan sekarang mari kita berusaha...
merangkai ilmu
***
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)