Friday, July 26, 2013

[Sharing Day] Setting dan Tokoh yang Bekerja Optimal

Pernahkah melihat sebuah perusahaan yang karyawannya tidak bekerja optimal? Tentu target-target perusahaan itu sulit tercapai. Demikian pula halnya dalam menulis sebuah fiksi, kawan. Semesta fiksi kita dipondasikan oleh sebuah rangkaian kejadian yang disebut dengan PLOT--atau terkadang disebut sebagai ALUR. Intisari dari alur adalah kolaborasi dari SETTING dan TOKOH. Manajer fiksi yang baik, harus bisa memenej SETTING dan TOKOH agar bekerja optimal.

Apa ciri khas fiksi dengan SETTING dan TOKOH yang bekerja optimal? Yakni 'kekalisan' konflik. Konflik benar-benar berasal dari eksplorasi yang mendalam dari dua unsur tersebut. Sayangnya, banyak di antara kita yang menjadi SETTING dan TOKOH itu tempelan belaka.

Misal, ada sebuah sinetron yang dibintangi Christian Sugiono dan Alisa Subandono, kalau tak salah judulnya ALISSA. Di sana diceritakan bahwa si Christian ini seorang lawyer. Tapi, dari hampir 40-an episode, saya baru mendapatkan kisah tentang ke-lawyer-an si tokoh ini hanya dalam satu episode (itu pun dengan pengolahan konflik yang jauh dari matang). Selebihnya, konflik yang muncul adalah percintaan semata, yang membuat profesi Chris sebagai lawyer tak lagi penting untuk membangun cerita tersebut.

Ini berbeda dengan novel-novel John Grisham, misalnya. Tokoh lawyer di sana di-eksplorasi secara optimal, sehingga konflik yang muncul benar-benar berkait dengan ka-lawyer-annya. Novel Indonesia, misalnya Mira W, juga cukup lumayan dalam 'memperkerjakan' karakter tokoh sebagai penguat bangunan fiksi. Misal, dokter Faisal Rahman, bertemu kekasihnya yang menjadi istrinya--seorang bintang film murahan--saat tengah menjadi koas di rumah sakit jiwa. Ayah si kekasih, mengidap sakit jiwa dan sempat menjadi pasien Faisal Rahman. (Ada yang pernah baca novel ini? Judulnya kalau tak salah KETIKA CINTA HARUS MEMILIH).

SETTING yang bekerja maksimal, saya lihat salah satunya di novel Lilly (Sweetness in The Belly), Camilla Gibb. Alhamdulillah--saya pernah berkesempatan membedah novel ini bersama Camilla Gibb beberapa tahun silam saat beliau roadshow ke Indonesia. Camilla adalah seorang P.Hd dari Harvard University jurusan sosiologi. Untuk menyusun disertasinya, dia tinggal di Etiopia di kompleks Sufi Harariyah selama dua tahun. Sambil menulis disertasinya, Gibb juga menulis novel Lilly, yang berkisah tentang Lilly, seorang gadis kulit putih yang menjadi yatim piatu dan sejak kecil diasuh oleh sebuah keluarga Sufi Harariyah, dan hidup bersama tradisi mereka. Konflik yang muncul, benar-benar sangat dijiwai oleh settingnya. Sehingga, rasa Ethiopia dan nuansa sufinya yang khas, benar-benar seperti terhirup dari setiap diksi yang dia pilih. Ini salah satu novel yang benar-benar bisa saya nikmati dengan manis.

Menjadi manajer fiksi atas karya kita tentu tak mudah. Tetapi, insyaAllah kita bisa, asal terus melatih diri dan tak pernah merasa puas dengan karya-karya yang sudah kita hasilkan.

Salam pena.
*coretan di sela-sela lembur ngejar dateline*
 
--Afifah Afra a.ka. Yeni Mulati S.

11 comments:

  1. Wah informasi yang sangat bermanfaat sekali mbak.

    ReplyDelete
  2. Dapat pengetahuan baru nih dari Mbak Leyla Hana. Sebagai novelis pemula, ingin banget belajar dan belajar lagi agar karyaku ga malu2in. Trims untuk postingannya, Mbak. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang bagi ilmu itu mba Yeni Mulati alias Afifah Afra, Mba. Saya hanya mempostingkan :-)

      Delete
  3. saya tidak terbiasa menulis dengan aturan-aturan tertentu. hanya menulis saja, dengan panduan ide yg sebelumnya sudah disusun sedemikian rupa.

    ReplyDelete
  4. Pengen jadi penulis handal sih dari dulu, tp kadang ide seret lantas seret pula minat melanjutkan. Ohh noooo

    ReplyDelete
  5. berarti di sini penting banget utk banyak mencari info, ya, Mbak

    ReplyDelete
  6. wah dpt ilmu baru disini..makasih mb :)

    ReplyDelete
  7. Setting yang bagus memang bisa melarutkan pembacanya :)

    ReplyDelete
  8. Jadi semangat nulis. Makasi ilmunya mbak.. :D

    ReplyDelete
  9. mungkin aku pernah baca novel yg bund +Yeni maksud tapi lupa karena bacanya sambil lalu. Mira W novelis pertama yg kubaca karya2nya becoz demam sinetron ' Cinta' starring Deasy Ratnasari dan Primus Yustisio #jaman jahiliyah ##

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)