Tuesday, January 29, 2013

Iri Positif

By Leyla Imtichanah 
Entah tulisan ini maksudnya untuk apa, cathar atau motivasi menulis? Apa pun, berhubung sedang ada kesempatan nulis, karena bayi sedang tidur dan kakaknya sedang diasuh ayahnya yang pulang lagi gak jadi ngantor gegara banjir, aku menyempatkan diri menuliskannya.
Setelah setahun lebih, kita berinteraksi di BaW telah banyak yang terjadi, positif maupun negatif. Positif, dengan adanya hubungan yang lebih erat di antara anggotanya, dari semula gak kenal jadi kenal, gak nulis jadi nulis, komentar serius jadi OOT, dan banyak lagi. Satu hal yang sangat nyata di BaW, Alhamdulillah dengan adanya aktivitas menulis yang rutin, baik dipanggil maupun tidak, beberapa anggota menunjukkan peningkatan dalam berkarya. Ada yang menang di lomba-lomba blog dan cerpen, ada yang semakin sering menerbitkan buku, dan lain-lain. Pencapaian itu sering kali dibagikan di grup, tentu saja tujuannya untuk berbagi semangat dalam berkompetisi.

Namun, tak dapat disangkal, bahwa kita juga manusia biasa yang bisa saja diserang rasa iri. Ya, iri, salah satu penyakit hati yang mudah sekali masuk ke dalam diri kita. Apalagi bila kita merasa tak memiliki prestasi apa-apa. Melihat teman-teman membagi kesuksesannya, entah itu menang di sebuah lomba maupun menerbitkan buku lagi, kita merasa kesal, sedih, males, dan lain-lain deh. Gak usah muna (fik), aku juga beberapa kali mengalaminya.
Rasa iri tersebut bila terus dipelihara, tentu akan menyurutkan niat kita untuk aktif di BaW. Begitu membuka grup, adaaaa saja yang menang lomba, sedangkan kita? Uh, males deh nengokin grup. Abis, gw gak punya prestasi apa-apa sih. Kita merasa tulisan kita jeleeeeek banget, kalah sama yang lain, dan sebagainya. Naskah gak terbit-terbit, eh dia lagi-dia lagi yang nerbitin buku. Giliran gw, kapaaaan?
Semua penyakit hati, ujung-ujungnya memang merenggangkan persaudaraan. Padahal, kita bisa mengelolanya menjadi iri positif (yang ini terinspirasi judul buku seseorang). Terlebih bila kita menyadari bahwa setiap pencapaian kita berpengaruh baik untuk BaW, at least orang-orang di luar sana akan mengetahui bahwa anggota BaW itu caem-caem.
Iri yang positif adalah saat kita semakin tercambuk  untuk meraih prestasi, dengan melihat kesuksesan rekan kita. Gagal, bangkit lagi, gagal, bangkit lagi. Begitu terus. Dan akan semakin positif lagi manakala kita ikut bahagia dengan keberhasilan teman kita (aku pun masih terus, terus, dan terus mengusahakannya), barangkali dengan kelapangdadaan kita, kita akan mengikuti jejaknya. Kalaupun sekarang belum berhasil, usaha yang telah kita lakukan di masa lalu, tidak akan sia-sia. Barangkali sekarang naskah kita masih ditolak terus, tapi naskah itu akan menjadi tabungan untuk kita petik hasilnya nanti di masa depan. Barangkali sekarang kita belum menang, tapi siapa tau kelak kita akan menang. Dan dengan semakin seringnya menulis, kemampuan kita pun terus meningkat.

So, mari tumbuhkan iri positif di grup ini! Semoga sukses, BaWers!

11 comments:

  1. saya memang selalu iri dg org2 yg berhasil menerbitkan buku2nya, mkanya sering kali saya ngintip baca tulisan2 mereka utk memompa semangat :D

    ReplyDelete
  2. Kenapa harus iri, kan Mbak Leyla udah nerbitin belasan buku :)? Bersyukur aku ditakdirkan nemu blog ini untuk motivasi menulis. Walaupun hobi, tapi perasaan2 negatif seperti malas, dll suka muncul. Aku nemu 'jawaban'2nya di sini. Memang berkumpul dengan yang se-tujuan penting juga.

    ReplyDelete
  3. karena manusia tak pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki ya mbak.tapi iri tetaplah iri ya mbak kadang tak bisa dibendung efek negatifnya.

    semoga saya bisa mengatur hati lebih baik lagi ke depan.aamiin

    ReplyDelete
  4. setuju..
    kalau liat orang lain sukses, saya suka iri mba.. alhamdulillah bukan iri dengki & benci.. tp pikiran bahwa seharusnya saya bisa seperti mereka.. dan untuk bisa seperti itu ya saya hrs berusaha lebih baik lg :)

    ReplyDelete
  5. Artikel yang menarik,di mana bisa saling mengingatkan dan memberikan informasi melalui tulisan.

    ReplyDelete
  6. Iya, liat orang lain lebih bisa dari kita, jadi ngerasa "deg" di dada... tapi yang penting, kita harus bisa menjadikannya motivasi. :D

    ReplyDelete
  7. sip. kita bisa menjadikan iri positif itu sebagai cambuk dalam semangat menuliskita,,,
    :)

    ReplyDelete
  8. Saya juga akan berusaha lapang dada :D

    ReplyDelete
  9. Tak bisa dipungkiri bila rasa iri akan muncul bila mengetahui orang2 lain mampu menorehkan prestasi sementara kita masih saja jalan di tempat... tapi memang tak ada salahnya menjadikan rasa iri itu ke arah positif sehingga memacu dan memotivasi kita utk juga ikut maju dan berkembang.

    ReplyDelete
  10. memang tidak selamanya iri itu jelek. Ada iri yang membuat seseorang terpacu untuk berbuat lebih baik lagi
    *sama seperti yang saya alami sekarang setelah mengobrak-abrik isi BaW

    ReplyDelete
  11. boleh iri yg positif, tapi jangan berlebihan juga... ntar kebablasan lagi, sesuatu yg berlebihan itu kan gak baik hehe

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung ke blog BaW. Mohon kritik dan komentar yang membangun untuk setiap postingan ;)